Teknik Motivasi Yang Tidak Pernah Gagal

admin 01/02/2014 0

Teknik Motivasi Yang Tidak Pernah Gagal

SmartEmotion Radiotalk, Bp Anthony Dio Martin, 3 November 2011

Seabrek aktifitas yang dilakukan Pak Martin and team belakangan ini, diantaranya: Asia Pacific Forum, Presentasi tentang Hubungan EQ dan Kesehatan. Ternyata EQ juga mempengaruhi kekebalan tubuh manusia! Selain itu juga ada Training untuk BCA dan berbagai kegiatan lainnya.

 

Horeee, kita bisa ketemu lagi dalam Kopi Darat 3….. member milis HR Excellency dan Smart Listeners bisa berkolaborasi pada tanggal 5 November 2011 (Sabtu jam 4 sore) di Hotel Borobudur, Manhattan Café, Ground Floor.

Ada presentasi lho dari pakar motivator kita, Bp Eko Pratomo dengan Miracle of Love nya…..gratis! Kita hanya bayar makan malamnya (dinner buffet) sebesar Rp 180,000 per orang.

Banyak pasangan yang membuat killer statement tanpa disadarinya yang membuat pasang surutnya pernikahan. Kapan lagi kita bisa mendapat seminar hebat, dapat makan malam nikmat, dengan biaya hemat……dan ketemu dengan para sahabat….. Kesempatan untuk ber networking juga! (saling membina koneksi untuk bisnis maupun lowongan jabatan bagus)

 

Pertanyaan wakil India dalam Asia Pacific Forum juga menginspirasi Pak Martin memilih topik ini.   Motivasi = Motif + Aksi. (Movere: sesuatu yang menggerakkan orang).

Tindakan yang sama bisa mempunyai motivasi yang berbeda. Misalnya, Robin Hood merampok demi menolong orang miskin. Ada juga orang yang merampok untuk membiayai aktifitas mereka. Ada lagi yang merampok untuk bisa bersenang senang. Ketiganya memiliki motivasi yang berbeda beda. Untuk bisa memotivasi orang, kita harus tahu key button (tombol kunci) nya. Ibaratkan program computer, kalau passwordnya salah, maka programnya tidak jalan. Di ATM, memakai password orang lain…..uang tidak keluar….;-)).

Jadi, apa key button nya supaya kita bisa memotivasi orang lain? Dibawah ini ada 4 key button (tombol kunci) yang merupakan penggabungan dari ilmu ilmu Psikologi, NLP dan EQ.

 

Ada 4 Key Button Motivasi:

  1. Arah motivasi.

Kenali apakah arah motivasinya Menjauh (menghindari sengsara, hinaan, sakit) atau Mendekat (mencari kesenangan, kenikmatan). Kita perlu mengetahui arah motivasi anak buah kita, apa yang menggerakkan tindakan mereka. Konsep ini sudah ada sejak lama (masa Sigmund Freud dulu), primitif namun berpengaruh kepada setiap orang.

MLM sering memakai motivasi yang keliru, hanya memakai arah “mendekati” (bisa ke Las Vegas, dst) untuk semua orang, padahal tidak semua yang motivasinya seperti itu. Banyak juga anggota yang motivasinya “menjauhi”.(sengsara).

Seorang pimpinan perlu mengenali kedua tipe ini. Baik motivasi dengan arah Menjauh atau Mendekat, keduanya bisa sukses.

 

  1. Asal motivasi.

Apakah dari dalam atau dari luar dirinya? Apakah dia membutuhkan masukan atau pengakuan dari orang lain untuk tahu, apakah dia sudah sukses? Atau dia tidak butuh apa apa dari orang lain karena dia sudah punya standard sendiri tentang kriteria yang ingin dicapainya (locus of control). Prinsipnya, semua orang bisa di motivasi.

 

  1. Alasan motivasi.

Apakah karena dia ingin menjadi sama dengan orang lain, atau ingin tampil beda.. Ada yang mau sama suksesnya dengan orang lain, ada yang mau seperti keinginannya sendiri.(tidak mau dibandingkan). Keduanya sama sama bisa sukses

 

  1. Pemicu motivasi.

Apakah dipicu oleh makian atau elusan. Ada orang yang termotivasi lewat elusan, ada yang tidak mempan dengan elusan tapi ‘merindukan’ untuk dimarahi, dimaki. Di jaman dulu banyak orangtua yang memakai cara memaki kepada anaknya supaya anaknya berubah. Tapi jaman sudah berubah. Orang yang butuh elusan, tidak akan termotivasi dengan makian. Sebaliknya ada orang yang hanya bergerak kalau dimaki. Contohnya, Michael Jordan, lebih termotivasi dengan makian.

Kisah: Seorang anak pulang dari pantai dengan membawa kerang. Karena kerangnya tidak mau keluar dari cangkangnya, anak itu membanting bantingnya, tapi si kerang tetap saja ngumpet didalam. Ayahnya memberitahunya untuk mendekatkannya ke perapian….maka kerangpun keluar dari ‘istana’nya dan berjalan. (dulu biasanya orang menghembuskan nafasnya kearah kerang, maka kerangpun keluar dan berjalan….tapi kalau pasangan diberi hembusan dan bisikan sayang, kok malah kelepek kelepek lemes ya….? ;-))

 

 

Informasi Training:

NLP For Leader

22-24 November 2011

Dapat banyak bonus, diantaranya;

  • Firewalking – untuk menghancurkan hal hal yang mengungkung kemampuan dalam diri kita (limiting belief)
  • 3 buah CD yang khusus dibuat untuk peserta training, tidak dijual untuk umum, tentang Firewalking, 12 Keyakinan…., serta cara untuk mengubah batu menjadi berlian didalam diri kita. (bisa mudah jadi kaya ya…..terutama yang tinggalnya dipinggir kali, banyak batunya…..bisa buka took berlian….;-)).

Dalam training ini jiga diajari tentang peta motivasi, bagaimana mengoptimalkan orang lain dan diri sendiri.

Registrasi: 021 351 8505

 

Diskusi Telpon/ SMS.

Anak Cerdas Tapi Malas. (Bp. Prasetya).

ADM: Untuk anak pintar seperti itu, lihat meta programnya. Apakah dia suka belajar dalam bentuk gambar(visual), gerakan (kinestetik) atau suara (audio). Pemakaian cara yang keliru sulit unutk memotivasinya.

 

Mempunyai Kedua Motif (Menjauh, Mendekat). (Bp. Aria).

ADM: Ibaratkan kedua tangan kita, salah satunya dominan. Demikian pula motivasi, kita mempunyai keduanya, tapi salah satunya yang dominan, apakah mendekati atau menjauhi.

 

Motivasi Diri Untuk Keluarga (Bu Yanti).

ADM: Katakan hal hal yang positif untuk diri sendiri, bukan hanya tentang hal yang fisik saja, tapi juga tentang motivasi. Ke 4 key button diatas bisa dipakai untuk memotivasi diri sendiri juga. Misalnya, menjauhi (ketakutan, bagaimana kalau saya tidak berkembang, dsb), mendekati (bagaimana nikmatnya kebahagiaan dalam keluarga). Tentukan standardnya apa dan berikan nilai tambahnya.

 

Kita Siap, Orang Lain Belum Siap (Bp Kasmi)

ADM: Kenali key buttonnya (Peta Motivasi-nya). Bila orang belum siap, lihat peta motivasinya, bagaimana membingkai sejak awal situasinya. Lakukan pendekatan dulu untuk menghilangkan resistensi dan keraguannya. (gimana ya kita mau mengelus, kalau dia masih jauh…..? makanya dekati dulu baru bisa mengelus…..kalau memaki, dari jauhpun bisa….;-))

 

Mudah Memotiasi Orang Lain, Tidak Untuk Sendiri. (Bp Fauzan)

ADM: Ini tantangan buat kita sendiri. Kita harus bisa menunjukkan bahwa kita sukses. Gunakan pengalaman kita, “Aku sudah melakukannya”. (bagusnya cari dulu key button nya….kalau belum ketemu, cari di ‘gang’ Kenari…paling gak disana bisa beli key/ kunci nya, sementara button/ kancingnya beli di toko asesoris….;-))

 

Anak Tidak Bisa Tampil (Bp Dicky)

ADM: Kemungkinan dia mempunyai masalah social anxiety (grogi). Latih dia supaya lebih sering tampil sehingga lama lama terbiasa tampil. Ciptakan lingkungan yang nyaman buat dia untuk tampil. Ajarkan dia melakukan imaginasi, seakan dia sedang berbicara didepan orang banyak. Kalau dia bisa ber-imaginasi dengan nyaman, maka dalam realitanya rasa groginya akan berkurang.

 

Termotivasi Sementara Saja. (Bu Purni).

ADM: Selain mendengarkan motivasi orang lain, akan lebih baik me-motivasi diri sendiri dari dalam diri. Tanyakan kepada diri sendiri, apakah motivasi saya ‘menjauhi’ atau ‘mendekati’?  Apa bagusnya, apa sakitnya. Jadilah self motivator. Orang akan merasa lebih senang bila termotivasi oleh dirinya sendiri. Kemudian lihat key button lainnya: Dari dalam atau luar? Alasannya apa? Pemicunya apa?

 

Komentar Iseng.

  • Teori Menjauh dan Mendekat ini tidak berlaku buat penumpang bus, karena “Jauh-Dekat sama saja” (bayarannya……;-)). Juga sama berlaku untuk harga toll dalam kota…..;-))
  • Anak orang kaya gak punya motivasi Menjauh maupun Mendekat dong ya, soalnya….tidak ada yang perlu dia jauhi, hidupnya tidak menderita….tidak ada yang perlu dia dekati, karena dia sudah mencapai kenikmatannya…..? ;-)) (kontra iseng: Itu ‘kan dari sisi materi saja…..gimana dari sisi emosinya….?)
  • Elusan bisa membuat orang termotivasi….tapi kalau salah tempat, malah bisa juga memicu ketegangan…….(sensor!).

Best regards,

eka wartana

penulis buku MindWeb

konsep Berpikir Tanpa Mikir

(Proses edit di Gramedia)

 

 

 

 

 

Leave A Response »