You Can Make 2012 Your Year

admin 01/02/2014 0

You Can Make 2012 Your Year

____________________________________________________________________________

SmartEmotion Radiotalk, Bp Anthony Dio Martin, 12 January 2012

 

Puisi Pak Martin dibacakan oleh Mb Riri. Puisi ini ada dalam email Pak Martin 6 Jan 2012. Kutipan terakhirnya sangat menarik:

“Jadi, apakah in sungguh tahun yang baru, ataukah sebuah rutinitasdengan tanggal yang berbeda?

Hanya bisa dilihat didalam hati saya

Apakah akan tetap sama, ataukah ini saatnya membuat perubahan?

SAYA YANG MENENTUKAN! “

(jangan delegasikan keputusan ini kepada ‘nasib’, atau kepada keadaan….;-))

 

Banyak yang mengatakan bahwa 2012 Tahun Bencana? (ramalan suku Maya). Ramalan lain justru menyebutkan bahwa 2012 merupakan tahun yang bagus buat Indonesia. Penghasilan per kapita orang  Indonesia akan menjadi US$ 3500!!

Menyambut Tahun Baru ini, banyak orang yang merayakannya besar besaran, tapi sayangnya mereka mulai lagi melakukan kebiasaan kebiasaan lamanya (old habits).

Keputusan awal bisa luar biasa, tapi dari survey yang ada, kebanyakan resolusi hanya bertahan 3 bulan saja. Dibawah ini Pak Martin akan mengungkapkan rahasianya sehingga 90% mimpi mimpi nya bisa terwujud. Tapi mari kita simak dulu, Anda termasuk tipe yang mana dari 5 tipe dibawah ini.

 

5 Tipe Orang dalam menyikapi apa yang menimpa dirinya:

  1.  Do Not Know What Happen. Orang yang tidak tahu apa yang terjadi . If you do nothing, you lose opportunities. Ketinggalan berita. Jadilah pribadi yang update. (makanya cari “know” lah, alias cari tahu…..tapi jangan hanya mau tahu urusan orang lain, alias ngegosip….;-))
  2.  Let Things Happen.  Orang yang membiarkan sesuatu terjadi. “Hopeless, percuma, gak bisa membuat perubahan”, cuek. Ini akan berdampak kepada kita pada akhirnya. Contohnya: dalam film, si Spiderman  tidak peduli ketika melihat seorang pencopet menggarap korbannya. Ternyata pencopet itulah yang kemudian membunuh paman yang membesarkan dia. Perhatikanlah orang orang disekitar kita, keluarga kita, teman teman. (lebih bagus lagi: membiarkan yang bagus terjadi, tapi mencegah yang kurang bagus terjadi…..eh, yang terakhir ini termasuk ke nomor 4 ya….? )
  3. Worried Things Happen. Selalu kuatir dan mengeluh akan apa yang terjadi atau akan terjadi, tapi tidak melakukan apa apa. Belajar take action, walau tidak dramatis, take small steps first. Misalnya: keluhan terhadap anak. Apa yang sudah dilakukan untuk mengubahnya? (termasuk mengeluh tentang gaji…..? kuatir gak menemukan jodoh yang dicari….? mengeluh ‘kok umur bertambah terus’….? Kalau gitu, kapan happy nya ya…? Gak sempat bahagia, jadinya….. ;-))
  4. Change Things Happen. Orang yang tahu apa yang terjadi dan membuat keputusan untuk melakukan perubahan. Dia melakukan sesuatau yang berbeda. Einstein bilang: “Orang gila: melakukan hal yang sama terus menerus dan mengharapkan hasil yang berbeda”. (banyak lho orang yang salah kaprah, takut dibilang ‘kuno’: ‘pokoknya berubah’ for the shake of change, padahal berubahnya kearah yang lebih buruk..;-))
  5. Make things happen. Orang yang membuat sesuatunya terjadi, sesuatu yang sebelumnya tidak ada. Sikap ini membutuhkan keberanian, kegigihan. Kata Mahatma Gandhi: “Be the change you want to see” (jangan cuma ngomong doing….). Contoh: Kantor sepi, tidak ada aktifitas pengembangan karyawan, tidak ada training: lakukan knowleddge sharing. (para penjahat termasuk kelas ini?   mereka membuat terbentuknya kesatuan polisi, mereka membuat jumlah polisi lebih banyak…….koruptor juga sama, mereka membuat dibentuknya KPK yang sebelumnya tidak ada….;-))

 

Rahasia  Pak Anthony Dio Martin dalam mewujudkan mimpi mimpinya:

  1. Theme. Buat tema besar tahun ini. Mis: kesehatan.
  2. Breakdown. Buat lebih banyak indicator untuk tema yang sudah ditentukan. Mis: saya tidak akan masuk RS, berapa kali olahraga dalam seminggu dsb.
  3. Starting Point. Berusaha tahu starting point kita dimana, mulai darimana. Apa ukurannya. Mis: keuangan, berapa nilai rekening awal, berapa nilai asset yang sudah ada sekarang. Berusahalah  melihat kembali (review).
  4. Decide. Putuskan apa yang akan dilakukan dengan segera. Do not wait! Mulai resolusi dalam waktu 72 jam (bukan 72 hari loh…;-)). Kalau tidak, kita bisa kehabisan momentum.
  5. Monitor. Lakukan monitor secara berkala, sebagai check point. Apakah sebulan sekali? Lebih baik dituliskan agar supaya bisa mengingatkan diri kita.
  6. Do. Kerjakan. Pantau terus, siapa tahu ada penyimpangan atau kesalahan.

Buat para mahasiswa, Anda bisa membuat resolusi dengan mengikuti training:

EQ to Campus

30-31 Jan 2012

Registrasi: 021 351 8505

 

Diskusi Telpon, SMS.

Resolusi/ Goal? (Bp Ferry). Resolusi: perubahan karakter, beda dengan goal. Yang penting: bukan apa yang kita petik hari ini tapi apa yang kita tanam hari ini.

ADM: Resolution is Decision(Keputusan). Keputusan kita bisa menyangkut masalah  karir, keuangan, hubungan, dsb. Ukuran pencapaianNYA:

50% tercapai: niatnya kurang.

100% tercapai: targetnya kerendahan, atau kita terlalu merendahkan kemampuan sendiri. (serba salah ya….? Orang sales malah maunya diatas 100%, over target…. ;-))

Yang bagus adalah diantara 60%-90%.

Kunci pencapaian sasaran (goals): Komitmen + Konsistensi (2K) (kalau di-Inggris-kan: 2C, Commitment & Consistency)

Supaya Tetap “Hangat”? (Bp Ongko). “Make things happen”, selain untuk bercermin, juga introspeksi. Ini sering terganjal dari sikap “Do not know what happen” dan “Let things happen”.  Sudah mengadakan sharing setiap bulan. Bagaimana supaya kehangatan semangat diawal tahun bisa tetap terpelihara?

ADM: Bagus sekali usaha sharing dengan orang lain. Untuk mendorong semangat, ceritakan dengan orang lain, libatkan diri dengan orang orang yang mempunyai keahlian yang sama dengan impian kita. Misalnya: ingin belajar fotografi, ikut milis fotografi. Contoh ekstrim: menulis buku. Katakan kepada teman, kalau niat menulis buku tidak terlaksana, dia boleh ambil segala sesuatu dalam ruanganmu. Ini akan memberikan dorongan yang luar biasa untuk mencapai impian. (enak aja mau ambil barang barangku…..mendingan taruhan rumah beserta seluruh isinya, termasuk istri….haaah?! ;-))

 

Lingkungan Baru. (Ibu Dewi). Pindah perusahaan setelah 15 tahun. Apa yang perlu dilakukan di perusahaan baru?

ADM: Keputusan sebaiknya jangan dibuat secara emosional. Sebagai orang dilingkungan baru, pasti ada rasa kurang aman, dan ada learning curve nya (tahap belajar). Kemungkinannya dua: semakin berhasil atau gagal. Sekarang yang penting: what next? (selanjutnya apa?). Mulailah wujudkan mimpi anda, bicara dengan orang yang bisa menjadi mentor, coach, dan belajarlah dari mereka. Ciptakan momentum.

Tega. Ingin lingkungan baru, karena kurang nyaman, tapi pesismis. ADM: Kisah seorang pelawak yang ragu untuk memecat koleganya. Yang penting apakah lingkungan itu membantu atau menjegal kita. Kita harus bisa membuat keputusan dan mulailah dengan meminimalisasi hubungan dengan yang bersangkutan. Kata kuncinya: tega!, tega terhadap orang dan terhadap diri sendiri.

Tidak mudah kalau sudah nyaman (Bu Wiwik). Seperti menghadapi rasa mengantuk. Bagaimana memulainya? ADM: Orang sukses, walau mengantuk, dia tetap akan melakukannya!

 

Pesan ADM:

  • Jadikan 2012 ini sebagai tahun kita. Buat 2012 menjadi tahun yang luar biasa buat diri kita.
  • Jangan sampai kita dikuburkan sebelum kita mewujudkan impian kita. Ingat komentar Mark Victor Hansen (yang mengarang buku Chicken Soup For The Soul bersama Jack Canfield):

“Tempat yang paling menyedihkan adalah: kuburan,  bukan karena disana dikubur banyak orang mati, tapi karena begitu banyaknya ide ide, impian impian yang belum sempat diwujudkan”.

  • Setelah set resolusi: segera do something! Lakukan sesuatu! Luangkan waktu, jangan sampai kehilangan momentum. Jangan membuat rencana terlalu lama, karena bisa gak jalan jalan. Lakukan dalam waktu 72 jam!

 

Komentar Iseng

  • Rahasia Pak Martin Versi Indonesia: (TKTKPL:TeKriTa KePaLa)
  1. 1.    Tema.  Buat tema besar tahun ini. Mis: kesehatan.
  2. 2.    Kriteria. Buat lebih banyak indicator untuk tema yang sudah ditentukan. Mis: saya tidak akan masuk RS, berapa kali olahraga dalam seminggu dsb.
  3. 3.    Titik Awal. Berusaha tahu starting point kita dimana, mulai darimana. Apa ukurannya. Mis: keuangan, berapa nilai rekening awal, berapa nilai asset yang sudah ada sekarang. Berusahalah  melihat kembali (review).
  4. 4.    Keputusan. Putuskan apa yang akan dilakukan dengan segera. Do not wait! Mulai resolusi dalam waktu 72 jam (bukan 72 hari…;-)). Kalau tidak, kita bisa kehabisan momentum.
  5. 5.    Pantau. Lakukan monitor secara berkala, sebagai check point. Apakah sebulan sekali? Lebih baik dituliskan agar supaya mengingatkan diri kita.
  6. 6.    Lakukan. Kerjakan. Pantau terus, siapa tahu ada penyimpangan atau kesalahan.

 

  • “Your year”? Tahunmu? (bila 2012 milikmu, orang lain gak kebagian dong…;-)). Setelah 2012 menjadi My Year, kok kita sia siakan juga ya…..120 hari dipakai untuk tidur, 120 hari buat nyantai, ngobrol, jalan jalan…..! (masing masing 8 jam sehari…..sisanya hanya 8 jam buat berkarya…..? Boros amat ya….?  ;-))
  • Legacy (Warisan). Ketika tahun 2012 muncul, semua orang menyambutnya dengan gembira ria,  Tapi tak lama sesudah itu, orang akan melupakannya,dan beralih menyambut tahun 2013. Begitu pula nasib manusia, cepat atau lambat, kita akan dilupakan orang….kecuali, kalau kita selalu memperbaharui diri, memperkaya diri dengan ilmu dan kebijaksanaan, dan ….meninggalkan legacy,  warisan yang bermanfaat buat orang lain (mau nambahin kekayaan materi? Boleh aja ., supaya bisa membantu banyak orang).

Bagaimana dengan pacar baru….istri/suami baru (baru beristri/ bersuami)? Mungkin nasibnya sama….? Masih baru disayang, …… sudah lama ditendang….? Kecuali…..masing masing bisa menghargai dan saling mengerti pasangannnya masing masing. Warisan kepada anak cucu, bukanlah harta saja, tapi juga kerukunan, kejujuran, saling pengertian……

Best regards,

eka wartana

penulis buku MindWeb

konsep Berpikir Tanpa Mikir

(proses layouting di Gramedia)

 

Leave A Response »