PREVIEW BUKU

BERPIKIR TANPA MIKIR

Berpikir Tanpa Mikir bukan hanya slogan, tapi merupakan suatu terobosan cara berpikir. Di zaman modern ini, sudah bukan saatnya lagi untuk masih berpikir secara konvensional. Sekarang sudah ada metode baru untuk meng-upgrade cara berpikir kita.

Buku terbaru (2016) terbitan Gramedia Pustaka Utama ini mengungkap banyak hal hal baru dengan cara yang sangat sederhana sehingga mudah dipahami.

  • 7 Rahasia Berpikir Tanpa Mikir. Rahasia rahasia ini dibongkar tuntas dalam buku ini. Tidak disangka bahwa ternyata ada hal hal yang tak terduga yang di-design oleh Tuhan buat manusia. Sayangnya, masih belum banyak diketahui orang.
  • MindWeb Tanpa Web. Pusing dengan diagram? Sekarang tidak lagi! Mini-MindWeb ini memberi solusi bagi pembaca yang sangat sederhana, dengan teknik lanjutan dari MindWeb ini, seringkali kita tidak perlu pusing dengan interkoneksi yang rumit, karena otak kita sendiri yang bekerja untuk kita melalui pikiran bawah sadar. Setiap orang mampu untuk berpikir otomatis, alias berpikir tanpa mikir
  • Tips Anti Stress. Banyak orang yang dilanda stress dan tidak tahu bagaimana mengatasinya. Jawabannya ada didalam buku Berpikir Tanpa Mikir ala MindWeb.
  • Tips Anti Pikun. Dalam kehidupan ternyata “penyakit” pikun melanda usia yang semakin muda. Sayang sekali, bukan? Nah, bagaimana caranya supaya pikun menjauh dari kita? Semuanya diungkap dalam buku ini.
  • Tips Kendalikan Emosi. Belakangan ini semakin banyak orang yang mudah terpicu emosinya, terutama emosi amarah. Mereka dikendalikan emosinya. Nah, buku ini memberikan “tali kendali” bagaimana supaya kita bias mengendalikan emosi dengan baik. Selain marah, emosi lainnya seperti sedih, senang, takut, galau juga bias kita kendalikan.
  • Teori Pipa U. Emosi dan logika yang tidak seimbang menjadi pemicu munculnya banyak masalah didalam kehidupan manusia. Teori yang sederhana ini menunjukkan kita bahwa ketika kita sedang emosional, logika kita sedang ‘jongkok’. Akibatnya, akal sehat kurang berfungsi. Dengan meningkatkan logika (rasio), kita akan mudah mengendalikan level emosi.
  • Contoh Contoh Nyata. Buku ini memberikan banyak contoh dimana metode Berpikir Tanpa Mikir ini memberi manfaat yang luar biasa. Pengalaman yang di bagikan dalam buku ini bukan rekayasa tapi pengalaman yang sungguh sungguh sudah dialami oleh penulis. Indahnya, pengalaman ini bisa dipakai oleh banyak orang untuk kasus-kasus yang berbeda. (MindWeb Cloning – salah satu Rahasia Berpikir Tanpa MIkir).

Akankah kita membiarkan diri kita untuk masih berpikir dengan cara konvensional yang sudah dipakai sejak ratusan abad tanpa perubahan. Kita tidak dapat menghindari adanya perubahan, seperti kata Heraclitus:

”Tidak ada hal yang permanen didunia ini kecuali perubahan”.

Albert Einstein juga menguatkan pentingnya cara cara baru untuk melakukan sesuatu, yang tentunya dimulai dengan berpikir dengan cara baru:

“Tidak waras: Terus menerus melakukan sesuatu dengan cara yang sama, dan mengharapkan hasil yang berbeda”.

Mari kita upgrade cara berpikir kita dengan cara baru, The MindWeb Way: Berpikir Tanpa MIkir supaya kita bisa mencapai hasil yang berbeda, yang jauh lebih baik dari yang bisa dicapai dengan cara berpikir konvensional.

Think The MindWeb Way!

My Way…… Your Way…..The MindWeb Way!!!

 

Sekilas Mengenai Buku Mind Web

Cuplikan buku MindWeb, Bab Perluas Cakrawala Berpikir:

Melihat Yang “Tidak Dilihat Orang?

Yang kita bicarakan ini bukanlah alam gaib, dimana ada sebagian orang yang bisa melihat mahluk mahluk dari alam lain, tapi hal hal nyata didalam kehidupan kita.

Apa resepnya supaya kita lebih banyak tahu daripada orang lain? Salah satunya ya itu tuh, melihat lebih banyak dan lebih kreatif dari yang dilihat orang lain pada umumnya. Apalagi kalau kita bisa melihatnya dari sisi yang tidak biasa, yang jarang terpikir oleh orang lain.

Semua orang yang mempunyai mata bisa melihat, tetapi tidak semuanya mampu dan maumemperhatikan apa yang dilihatnya. Kuncinya adalah memperhatikan. Kita perlu memperhatikan baik yangkonkrit (nyata) maupun yang abstrak (imaginer). Yang kedua ini kiranya tidak semudah yang pertama. Namun untuk hal hal yang konkritpun tidak semua orang memperhatikannya, malah mengabaikannya.

“Melihat apa yang tidak dilihat orang”? adalah ‘saudara dekat’ dari lateral thinking, anticipative, proactive, dan teman dekat dari timing yang pas, yang semuanya berhubungan dengan konsep interkoneksi yaitu MindWeb.

Dibawah ini ada contoh contoh kejelian pebisnis melihat peluang yang ada tapi belum kelihatan. Mereka memakai intuisi dan logikanya.

Ketika produk minuman air mineral dan teh botol diperkenalkan oleh produsennya, Aqua dan Sosro, mereka lebih banyak ditertawakan orang orang. Air banyak dirumah, begitu juga teh…..ngapain harus beli air atau teh diluar? Disini terbukti bahwa founder Aqua (Bp. Tirto Utomo) dan Teh Sosro (Bp. Sosrodjojo) telah “melihat”? masa depan dari jenis minuman itu. Sementara itu orang lain masih belum sampai pikirannya kesana….. Pada tahun tahun awalnya, mereka harus menderita kerugian karena budaya orang pada umumnya masih cenderung memilih minuman bersoda. Sejalan dengan kesadaran orang akan kesehatan dan kepraktisan, mulailah orang orang melirik kedua produk tersebut. Dan ternyata……., lihatlah sekarang, kedua produk itu merajai pasaran minuman kemasan.

Lalu, apa yang diperhatikan oleh pemilik Aqua dan Teh Sosro? Walaupun para pengusaha lebih banyak memakai naluri bisnis-nya, tapi selalu ada logika yang mendampinginya. Kesibukan manusia menuntut adanya hal hal yang lebih praktis. Minuman panas akan memakan waktu lama untuk dinikmati, apalagi disaat jam kerja yang padat. Ditunjang lagi dengan iklim tropis di negeri ini, minuman dingin segar akan terasa nikmat. Belum lagi tuntutan akan kebersihan minuman yang dijamin oleh kemasannya.

Pada umumnya, apa yang membuat orang penasaran, akan menarik lebih banyak perhatian. Contohnya, usaha restoran yang salah satu favorit menunya adalah gulai kepala ikan. Si pengusaha berpikir, masaknya sedikit saja, supaya orang penasaran karena selalu kehabisan gulai kepala ikan kegemarannya. Dari satu sisi memang benar, bahwa orang akan penasaran, “Seberapa enak sih, gulai kepala ikannya, kok habis terus….”? Dia akan datang lagi dan datang lagi…..Apakah semua pengunjung akan seperti itu? Ternyata tidak juga, ada yang merasa sia sia untuk mencoba lagi, karena kehabisan terus. Disinilah letak seninya. Untuk tamu yang sudah pernah merasakan enaknya menu itu, dia akan datang berulang kali untuk menikmati menu kesayangannya. Tapi, untuk orang yang belum pernah mencoba, yang belum pernah merasakan nikmatnya, mungkin tidak akan segigih itu. Ibaratnya narkoba, orang yang sudah ketagihan akan berusaha mati matian untuk mendapatkan pasokan. Tapi yang bukan pemakai, akan tidak peduli, bahkan menjauhi narkoba.

Dari sisi marketingnya ada perbedaan menyolok antara orang yang sudah mencoba dan belum mencoba menu yang enak. Yang sudah mencobanya, akan cerita kepada teman temannya:”?Eh, di rumah makan itu, gulai kepala ikannya enak tenan……”? Tapi kalau dia belum mencobanya, dia tidak bisa menceritakan (mempromosikan) menu itu kepada orang lain.

Kesimpulannya, sipengusaha rumah makan harus pandai pandai untuk ‘fine tune’ taktik dagangnya. Kalau permintaan sudah meningkat, stok menu favoritnya harus ditambah. Jangan sampai kehilangan promosi gratis dari mulut ke mulut (by word of mouth) hanya karena strategi yang salah.

Imagination is more important than knowledge.

Logic will get you from A to B. Imagination will take you everywhere. (Albert Einstein)

Helicopter Mind.

Kenapa ya sebuah helikopter bisa naik secara vertikal? Helicopter memiliki baling baling dibagian atasnya. Perputaran baling baling itu menekan udara kebawah melalui sudu sudunya. Tenaga dorong yang dihasilkan oleh baling baling itu akan mampu mengangkat badan helicopter tersebut. Jadi dorongan tenaga kebawah menghasilkan dorongan keatas.

Ini sesuai dengan Hukum Newton: Aksi = Reaksi.

Teori helicopter diatas telah memberikan inspirasi untuk mengembangkan cara belajar yang baru. Inti dari Helicopter Mind: Mempraktekkan suatu teori didalam aktifitas sehari hari dan dari pengalaman itu mengembangkan teori yang lain.

Contohnya :

Guru les menyetir selalu mengajarkan bahwa disaat mau belok, katakanlah belok kiri, maka mobil harus dibelokkan ke kanan dulu sebelum dibanting kekiri. Sampai sekarang banyak sekali pengendara yang mengikuti arahan para trainer seperti itu. Marilah kita perlu melihat sebabnya dulu, kenapa mobil harus dibelokkan kekanan sebelum berbelok kekiri. Kalau mobil langsung dibelokkan kekiri, ada dua kemungkinan:

– Ban belakang bagian kiri bisa melanggar trotoar jalan.

– Ujung kanan depan mobil bisa beradu dengan mobil yang datang dari arah berlawanan.

Nah, setelah menjalankan teori les itu, lama kelamaan kita menyadari, bahwa mobil tidak selalu harus dibelokkan kekanan dulu. Kalau jalan yang akan kita lalui cukup lebar, mobil bisa langsung saja dibelokkan kekiri. Kedua resiko diatas tidak perlu dikuatirkan karena lebar jalan cukup buat mobil untuk papasan. Inilah teori baru yang dapat dikembangkan dari pengalaman.

Contoh sederhana lainnya dibidang pekerjaan, yang saya alami sendiri. Atasan seringkali telpon, menanyakan status penjualan (sales), dan status pembayaran hutang pelanggan. Setiap kali saya harus cek dulu ke bagian sales dan keuangan. Setelah itu baru bisa memberikanupdate ke atasan. Ini membutuhkan waktu sampai pertanyaan atasan bisa dijawab. Lalu muncul ide didalam pikiran: kenapa tidak saya buat catatan untuk status penjualan dan pembayaran yang di update setiap hari? Akhirnya muncul ide untuk membuat file apa yang saya namakan“Quick Reference”? file. Setiap kali General Manager telpon dari kantor wilayah, saya bisa langsung menjawab (instant!) sehingga beliau cukup terpesona. Bukan hanya status pembayaran saja yang bisa saya berikan, tapi juga rencana pembayaran berdasarkan rencana ekspor komoditi pelanggan yang menjadi sumber keuangannya. Cukup sederhana, bukan? Sayangnya tidak semua orang mau mencoba berpikir denganHelicopter Mind…..atau karena tidak mengetahuinya…?