Membanding-bandingkan, perlukah?

admin 16/04/2021 0
Membanding-bandingkan, perlukah?

Oleh: Eka Wartana

Jawabannya: Ya dan tidak!

Banyak yang memberi nasihat: “Jangan membandingkan dirimu dengan orang lain, bandingkanlah dengan diri sendiri”. Benarkah seperti itu? Ada benarnya, namun tak berarti pendapat lain tidak benar.

Membandingkan diri sendiri dengan orang lain bisa mengundang rasa iri hati ataupun kecil hati, minder kalau orang lain lebih baik dari kita. Dampak lanjutnya: fitnah, kambing hitam. Atau sebaliknya, membanding-bandingkan bisa membuat orang menjadi sombong,  Ketika dia (merasa) lebih baik dari orang lain. Ini sisi negative dari membanding-bandingkan.

Ada sisi positivenya? Tentu ada! Pembandingan bisa menjadi motivasi diri ketika orang lain lebih berhasil. Selama ada kompetisi akan ada potensi motivasi. Setiap ada motivasi akan ada potensi prestasi. Tanpa adanya perbandingan (terhadap orang lain, ataupun diri sendiri), orang cenderung berpuas diri dan prestasi tetap  tersembunyi.

Contoh: Seorang karyawan bekerja biasa biasa saja, santai. Tapi, ketika ada kolega baru yang masuk, yang memiliki ide dan inovasi yang menghasilkan prestasi, barulah dia sadar dan terpacu untuk berprestasi lebih baik.

Membandingkan pencapaian diri sendiri tetap memberikan motivasi kuat buat orang orang tertentu yang memiliki self-driven (orang yang mampu menggerakkan diri sendiri untuk mencapai tujuannya) tinggi. Tapi buat kebanyakan orang, kadar motivasinya cenderung lebih rendah daripada ketika ada kompetisi. Orang masih tergantung pada pemicu dari luar dirinya.

Sekiranya tidak ada perbandingan, maka tidak akan ada KPI (Key Performance Indicator), tidak ada benchmarking, tidak ada (financial) rasio, tidak ada market share, tidak ada continuous improvement, tidak ada skala, tidak ada trends, tidak ada standard baik dan buruk, tidak ada juara 1,2,3. Tidak ada ukuran untuk prestasi.

Jadi, perlu tidaknya perbandingan tergantung dari maknanya, bukan dari persepsinya.

Kesimpulan:

  • Pada dasarnya, setiap orang suka berkompetisi.
  • Membanding-bandingkan itu perlu asal ada manfaatnya.
  • Jangan membanding-bandingkan kalau akibatnya buruk bagi siapapun.
  • Pertimbangan dasarnya: niat dan akibatnya
  • Supaya penilaian fair, fokus pada fakta, jauhkan pengaruh emosi.

Salam Relative-Contradictive,

Eka Wartana

Founder, Master Trainer The MindWeb Way of Thinking

Author: Relative-Contradictive dalam Profesi (baru baru gress!), Berpikir Tanpa Mikir, To Think Without Thinking (English edition), MindWeb

www.mindwebway.com

ewartana@gmail.com

#relativecontradctive #pembandingan #membandingbandingkan #berpikirtanpamikir #mindwebway #ekawartana #motivasi #prestasi #kompetisi #selfdriven

Leave A Response »