“Transforming Yourself And Workplace With EQ”

admin 01/02/2014 0

“Transforming Yourself And Workplace With EQ”

SmartEmotion, Bp Anthony Dio Martin, 29 Nov 2012

 

Radiotalk kali ini dihadiri oleh Joshua Freedman, CEO Six Seconds International, penulis buku “At The Heart of Leadership”, well known speaker, juga telah mengajarkan EQ ke seluruh dunia serta memimpin organisasi EQ yang tersebar di seluruh dunia, termasuk Six Seconds Indonesia.

 

Ratusan organiasi pernah difasilitasi oleh Joshua Freedman termasuk: Lockheed Martin, the World Bank Group, Microsoft, American Express, Morgan Stanley, US Army, Ethiad Airways hingga PBB dan masih banyak lagi perusahaan yang tergabung dalam Fortune 500.

 

EQ adalah sesuatu yang bisa dipelajari dan sangat berguna bagi semua orang untuk menjadi pribadi yang lebih baik, baik sebagai leader dalam pekerjaan, sebagai suami/ istri dalam rumahtangga, sebagai mahluk social dalam masyarakat. Joshua yang sudah 15 tahun berkecimpung didalam kecerdasan emosional dan masih belajar terus menerus tentang EQ. Bagaimana dengan kita?

EQ adalah skills yang bisa dipelajari dan sangat bermanfaat dalam kehidupan. Dengan EI karyawan bisa menjadi karyawan yang lebih baik, pemimpin bisa menjadi pemimpin yang lebih baik, seorang suami bisa menjadi suami yang lebih baik. Jadi, EI sangat bermanfaat baik untuk pekerjaan maupun untuk kehidupan sehari hari.

Mulanya Jos pun bukanlah orang yang mengenal tentang EQ, bahkan merasa kurang nyaman tentang perasaan. Tapi dengan belajar mengenal, melibatkan diri dan memperkenalkan  EQ, beliau berhasil mempunyai skills yang bagus sekali tentang EQ.

Banyak orang menginginkan sesuatu yang lebih baik, baik dibidang pekerjaan maupun dalam kehidupan. Orang tahu bagaimana memberikan masukan masukan, perlunya membina hubungan baik, tapi mereka memerlukan skills, tool tapi bagaimana mereka bisa meninggalkan pola yang sudah terbentuk sedangkan mereka sangat sibuk dengan pekerjaannya. Dengan memberikan mereka tools, skills, mereka akan lebih mudah melakukan transformasi untuk kehidupan yang lebih baik.

Alat test sudah diciptakan untuk mengukur kecerdasan emosional seseorang, bagaimana mereka mengenal perasaannya sendiri dan perasaan orang lain.

Dalam program EQ Certification yang berlangsung dari tgl 26-30 November 2012, peserta diajarkan 3 hal penting, terutama tentang Self Awareness (Kesadaran Diri), bagaimana seseorang bereaksi terhadap situasi tertentu, bagaimana dia bertransaksi dengan emosinya, bagaimana dia menyelaraskan emosinya, bagaimana menjadi lebih cerdas dengan perasaan, menciptakan transformasi dengan skill ini.

Dengan EQ, Orang Menjadi Terlalu Lunak?

Menjawab pertanyaan Pak Martin ini, Jos menyarankan agar orang melihat kenyataan (reality) bahwa kita berurusan dengan manusia, bukan benda. Dengan hanya memakai rasional, sebetulnya orang itu tidak rasional (irrational). Hadapilah kenyataan, bukan hanya dari sisi rasionalnya. Emosi adalah nyata. Seorang pemimpin berhubungan dengan orang orang yang memilik perasaan. Kita semua rasional, tapi kitapun perlu juga cerdas dalam bidang lainnya: emosional. Emosi menggerakkan tingkah laku kita, bagaimana kita memberikan tanggapan kepada orang lain. Masih banyak leader yang masih merasa kurang nyaman dengan EQ.

 

EQ Di Berbagai Negara

Dari survey yang sudah dilakukan oleh Six Second di berbagai Negara, pada dasarnya manusia itu sama (apa yang diinginkan, yang kita takuti, dsb). Diatas itu, latar belakang budaya membuat perbedaan antar negara, bagaimana mereka menujukkan emosinya, apa yang bisa diterima, apa yang tidak, ada yang ramah, dsb. Keramahan, selain menunjukkan persahabatan, bisa juga berarti ketidak terusterangan, tidak mengatakan apa adanya (keterbukaan)

 

EQ relates to Success?

Dari study yang diadakan di beberapa negara, emosi bisa memberikan 50-60% perbedaan pada kesuksesan dalam karir, dalam financial, hubungan baik dengan orang lain, besarnya

pengaruh pada orang lain, pengambilan keputusan, kesehatan. Semuanya diukur dalam studi tersebut. Pengaruh EQ sangat besar, jauh lebih besar daripada IQ.

Untuk mengenali pattern (pola) emosi, coba kita perhatikan, misalnya ketika menerima sikap yang tidak jujur dari orang lain, bagaimana reaksi kita, apa yang terjadi dengan logika kita, sikap kita. Perhatikan apa yang kita pikir kan(Thought), apa yang kita rasakan (Feel) dan apa reaksi kita (Act). Misalnya ketika kita merasa marah, pasti ada sesuatu, nah sesuatunya itu apa?

Diskusi Telpon/ SMS.

Meyakinkan EQ untuk bawahan dan EQ untuk atasan yang suka marah marah. Kok boss yang seperti itu bisa mencapai posisinya yang tinggi? (Bp. Failasu).

JF: 1. Lihat dari hasilnya, bangun kerjasama tim dengan tujuan untuk belajar. Tanpa kerjasama dan pengertian yang baik, dampaknya akan kelihatan pada hasil kerjanya. Ajukan tantangan kepada mereka (confronting challenges). 2. Research result: Leader memiliki EQ yang lebih tinggi dari manager. Bisa jadi mereka tahu skills ini tapi tidak mengerti bagaimana menerapkannya, atau adanya tekanan pekerjaan.

Dari psokimetrinya, apakah test dan inventory nya sudah ada di adaptasi di Indonesia? (Bp Irwan)

JF: Psikometrik tools untuk Indonesia sedang dikerjakan oleh Six Seconds Indonesia yang akan selesai dalam waktu beberapa bulan kedepan.

 

Perbedaan komunikasi orang Indonesia dan Amerika. (Bp. Igun).

JF: Trust adalah emotion, tentang apa yang bisa dicapai, apa yang bisa dilakukan. Trust (kepercayaan) mempengaruhi 37% dari performa tim. Para leader sebaiknya bertanyalah setiap hari apakah sudah membangun kepercayaan dari dan kepada orang lain.

Keramahatamahan orang kita itu bagus, tapi bisa jadi tidak terbuka, secara jujur mengekspresikan perasaan dan pendapatnya. Ada rasa kuatir akan resikonya. Perlu lebih terbuka dan jujur karena kalau tidak trust (kepercayaan) bisa sulit dibangun. Pemimpin harus mengundang sharing yang terbuka dengan bawahannya. Dengan begitu trust akan terbentuk.

Tantangan Penerapan EQ adalah bagaimana mengenali perasaan, bagaimana membuat EQ sebagai budaya, dalam hubungan pribadi maupun dalam pekerjaan. Dengan EQ, pemimpin meningkatkan efektifitasnya sebesar 32%

Bagaimana mengendalikan emosi.

JF: Wanita rata rata lebih tinggi kecerdasan emosinya. Dari 8 kompetensi tentang EI, wanita lebih tinggi pada 6 kompetensi dan pria lebih tinggi untuk 2 kompetensi. Dua kelebihan pria ini memberikan dampak besar dalam peran pria di rumah dan dipekerjaan.

Kompetensi kelebihan pria:

  1. Bagaimana me-navigasi emosi, bagaimana mengalihkan dan mentransform emosi.
  2. Intrinsic motivation, memotivasi dirinya sendiri. Makanya pria lebih agresif, dinamis, dalam karir lebih ambisius. Ini pula sebabnya pria lebih melaju karirnya dibandingkan dengan wanita.

Rata rata wanita lebih tinggi dalam emphaty, emotional awareness, optimism, dll. (bila wanita lebih tinggi EI nya, kok pengajar EQ para pria ya……?)

Tantangan yang dihadapi oleh perusahaan adalah bagaimana mencari good people, bagaimana mempertahankan mereka. Dirasakan perlunya perusahaan memiliki people leader.

Dari studi, ternyata leader memiliki EQ yang lebih tinggi dari manager! Banyak pimpinan yang mengerti tentang EQ tapi tidak tahu bagaimana menerapkannya. Atau mereka sangat sibuk dengan tekanan pekerjaannya sehingga tidak sempat memikirkan hal hal terkait EQ. dengan memakai EQ, performa mereka akan jauh lebih hebat.

Secara umum, leader di Asia (belum termasuk Indonesia, karena studinya belum selesai), lebih rendah EQ nya dalam beberapa aspek daripada negara negara lain di dunia.

EQ Training untuk Dewasa dan Umum (THE MOST WANTED TRAINING)

December 10-12

 

EQ Training untuk Remaja “EQ Youthcamp” :

20-22 Desember 2012

 

Registrasi: 021 3862521

 

EQ Untuk Anak.

Hampir sama dengan cara menerapkan EQ untuk orang dewasa. Misalnya, anak sedang marah, kesel. Caranya bukan menegur sikapnya, tapi dengan bertanya, ingin tahu, seperti:” Hei, kamu lagi ngapain…? Kok kelihatannya kamu lagi sedih…?”, dan sebagainya. Memberi nama emosi merupakan cara yang baik untuk mengenali bahasa emosi secara kognitif untuk mulai mentransformasikannya.

Hubungan EQ dan Nasib ? (Bp Iswan). JF: EQ bukan segalanya yang menentukan nasib seseorang. Namun EQ akan memberikan kesempatan untuk perbaikan dalam hidup kita, baik kehidupan pribadi maupun dalam pekerjaan.

Tips to improve EQ

  1. Emosi  adalah nyata (real), sebagai bagian dari basic reality. Emosi akan mempengaruhi kimiawi tubuh yang mempengaruhi sel sel tubuh. Emosi memberikan pengalaman yang berharga buat manusia.
  2. Anda mempunyai pilihan, bagaimana perasaan Anda. Ada 6 detik untuk menentukan pilihan. Setelah 6 detik, maka itulah pilihan Anda.
  3. Pilihan itu akan mentransformasi Anda dan mempengaruhi cara berinteraksi dengan orang dan juga reaksi orang terhadap kita.

Cara mudah melatih EQ: Buat yang sedang dalam perjalanan ke kantor untuk meeting, misalnya, tentukan pilihan, perasaan bagaimana yang Anda inginkan ketika meeting usai? Bagaimana Anda inginkan perasaan orang orang lain?

 

Leave A Response »