Stop Pelecehan Karyawan!

admin 01/02/2014 0

 

Stop Pelecehan Karyawan!

Bp. Anthony Dio Martin, SmartEmotion, 28 February 2013

 

Topik ini dipicu oleh beberapa email yang diterima Pak Martin:

  • “Atasan saya seorang expat. Hobinya menggerayangin cewek-cewek di kantor. Pernah satu kali saya berada di ruangannya, eh, tiba-tiba dia meremas dada saya. Besoknya, dia bersikap seperti tidak ada masalah. Teman-teman saya bilang kalau boss kita itu memang orangnya ramah alias rajin menjamah. Tapi, saya bingung karena sebenarnya si boss bule ini baik orangnya” (Kok kamu gak berontak ya diremas, …..suka……? ;-))
  • “Bagaimana menyikapi atasan saya, orang dari Timur yang hobinya kalau marah suka memaki-maki. Dan makiannya nggak ketulungan, suka menggunakan nama binatang. Dan kalau itu cewek, dia bilang pelacur, dll. Seorang anak baru, cewek, sampai menangis dibentak-bentak dengan kasar olehnya gara-gara telat merespon urusannya”
  • “Saya terpaksa pindah kerja karena saya sering dikata-katai soal etnis saya. Atasan saya sebenarnya baik dan jujur orangnya, tapi rekan-rekan saya kebanyakan dari etnis yang sama dengan boss saya. Saya sering dijadikan menjadi lelucon dan pernah dilukis dengan binatang yang dianggap mirip dengan etnis saya”
  • “Boss langsung saya dan teman-teman seringkali mengirimkan gambar porno dan foto-foto yang bagi saya tidak etis.Bahkan, kami punya BB group yang seharusnya menjadi tempat diskusi kerjaan, namun seringkali diisengin dgn humor porno yang membuat risih. Saya pernah bicara dengan rekan saya tapi malah saya yang dianggap terlalu sensitif”
  • “Di tempat kerja, saya pernah beberapa kali sengaja disenggol oleh teman kerja cowok. Pernah terjadi di lift ketika sedang ramai dan saya merasa tangannya meremas pantat saya. Dan karena gang di kantor sempit, ada yang sengaja menggosokkan badannya. Saya tidak berani bicara karena masih mau kerja disitu”

 

Dari hasil penelitian, 1 dari 10 karyawan pernah mengalami pelecehan. Ini hanya yang tercatat, belum lagi yang tidak dilaporkan (silent victims).

Umumnya orang hanya mengatakan pelecehan seksual, karena jenis pelecehan ini yang paling sering dibicarakan orang. Padahal selain seksual, masih ada lagi pelecehan lainnya seperti agama, ras, cacat tubuh, orientasi seksual (misalnya: banci).

Pelecehan itu sendiri bukan hanya dilakukan oleh pria terhadap wanita. Ada juga atasan wanita yang suka melecehkan anak buahnya yang pria dengan memegang megangnya. (seterusnya di sensor……;-))

 

Tapi, selain banyak yang merasa menjadi korban pelecehan dan tidak senang dengan apa yang diterimanya, tidak sedikit juga karyawan yang menikmati perlakuan pelecehan atau godaan yang dialaminya. Hal ini menimbulkan generalisasi bagi atasan yang mengira semua karyawannya bisa diperlakukan sama.

Dilemanya: karyawan masih memerlukan pekerjannya.

 

Akibat Pelecehan

Individu: Mengakibatkan trauma psikologis, seperti malu, minder, paranoia, gangguan kejiwaan, bahkan sampai bunuh diri. Seorang artis Korea Jang Ja Yeon, 26 tahun, bunuh diri karena telah menjadi korban pelecehan seksual. Dia diminta melayani manager dan wartawan untuk kemajuan karirnya.

Perusahaan: Nama baik (kredibilitas) perusahaan dipertaruhkan. Ada contoh kasus pada satu bank dimana ketika proses rekruitmen berlangsung, calon karyawan diminta untuk menyerahkan CV nya di satu kamar hotel. Pimpinan bank itu meminta pelayanan seksual dikamar itu agar supaya si calon karyawan bisa lolos. Ini terjadi pada bulan Desember 2012.(Room service yang special….?;-))

Satu kejadian pada bank lain pada bulan November 2012, dimana si boss mengucapkan kata kata pelecehan seksual berulang ulang kepada anak buahnya.

 

Pelecehan dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari cara Lisan (ucapan yang melecehkan, Tulisan (melecehkan lewat tulisan), Fisik (sentuhan, remasan, pelukan, dsb) yang mengeksploitasi orang lain. Ada lagi cara lain dengan membuat orang lain merasa tidak nyaman dengan intimidasi, dibuat tersinggung atau ditindas, dilarang untuk menjalankan ibadah agama, dan lainnya.

 

Dilemma: kita masih ingin bekerja disitu. Ini mengakibatkan pelecehan berjalan terus menerus.

 

Penyebab Pelecehan Bisa Berlanjut

  • Hukum mengenai pelecehan masih lemah. Sudah ada UU Ketenagakerjaan dalam pasal 28, ayat (1):  Setiap pekerja memiliki hak perlindungan atas keselamatan dan kesehatan, moral dan kesusilaan dan perlakuan yang sesuai dengan harkat martabat manusia serta agama”, tapi penerapannya masih lemah di perusahaan perusahaan.
  • Budaya kita yang permissive terhadap sentuhan.(biasa sentuh menyentuh…;-))
  • Sulit dibuktikan karena sifatnya yang pribadi sekali.
  • Bargaining position Perusahaan/ atasan yang lebih kuat.
  • Korban justru dipersalahkan, dianggap sensitive, parno, kurang gaul, dsb
  • Dianggap suatu keisengan saja.

 

Hubungan Pelecehan Seksual dengan Kecerdasan Emosional.

Ada 3 aspek kecerdasan emosional yang dilanggar lewat pelecehan:

  1. 1.    Kepekaan emosi. Berbicara saja kita harus peka, karena ada orang yang bisa menerima ucapan kita, ada yang tidak. Apalagi tindakan yang melecehkan, sangat tidak peka secara emosional.
  2. 2.    Empati. Mau memperlakukan tapi tidak mau diperlakukan seperti itu. Mau gak dia kalau saudara perempuannya diperlakukan seperti itu? Kalau tidak, jangan lakukan itu terhadap wanita lain.
  3. 3.    Consequential thinking. Apa akibat dari pelecehan yang dilakukannya. Kalau misalnya sampai dilaporkan, hal ini bisa berdampak buruk bagi karir dan reputasinya.

 

Tips Mengatasi Pelecehan Dengan EQ:

Untuk Pribadi

  1. 1.    Jangan indentikkan diri anda dengan apa yang dikatakan ole si peleceh. Katakan itu bukan diri anda. Misalnya, Anda dikatakan pelacur: “Itu bukan aku!”
  2. 2.    Katakan “TIDAK!” ketika Anda merasa dilecehkan. Kucing aja mencakar, ketika privacynya diganggu.
  3. 3.    Stop siklus pelecehan ditempat kerja Anda, walaupun hal itu sudah biasa terjadi ditempat kerja Anda. Jangan biarkan siklus itu berlanjut.
  4. 4.    Minta pendapat, saran, bila merasa ragu apakah suatu tindakan itu pelecehan atau bukan.
  5. 5.    Keluar dari tempat itu kalau masih terus mengganggu
  6. 6.    Ajukan tuntutan hukum, jika pelecehan itu termasuk pelanggaran berat. Tujuannya bukan hanya untuk kepentingan sendiri tapi juga untuk mencegah orang lain menjadi korban berikutnya.

Untuk Perusahaan

  1. 1.    Buat aturan tambahan tentang pelecehan, sosialisasikan dan terapkan dengan tegas.
  2. 2.    Buktikan ketegasan perusahaan ketika terjadi pelecehan. Panggil yang bersangkutan (kalau itu boss, siapa yang memanggil…..berani…..? ;-))
  3. 3.    Adakan Training yang spesifik: untuk kasus tertentu secara internal, dan training untuk membentuk karakter bagi yang EQ nya kurang

 

Info Workshop EQ paling spektakuler!

Emotional Quality Management (EQM)

Dengan 11 bonus gratis (test EQ, buku, CD, kalender EQ) berisi cara pasti untuk mengembangkan EQ Anda!

25-27 Maret 2013

Hubungi: 021-3862521

 

Telpon/ SMS/ Twitter.

Wanita yang dilecehkan langsung menampar, meludahi, bisa diterima?(Bp.Sigit). ADM: Harus bersikap tegas terhadap atasan tapi tetap memperhatikan posisinya sebagai atasan. Harus cerdas dalam menghadapi situasi seperti itu. Bisa dimulai dengan tahap dasar dulu seperti melotot, menepis tangannya yang nakal, katakan ”jangan”, sampai melawan secara fisik kalau sudah kelewatan. Atasan yang peka secara emosional akan sadar dengan sendirinya.

 

Cara pakaian minim, suka digoda? ADM: Ada iklan heboh, yang mengatakan, semakin tinggi rok, semakin tinggi pelecehan yang terjadi. Berhati hatilah memilih pakaian yang dipakai, jangan sampai mengundang dan menjadi stimulus orang untuk tergoda.

.

Wanita yang extrovert, bisa menikmati godaan? ADM: Tidak selalu, ada juga introvert yang merasakannya.

 

Secara fisik tidak pernah, tapi dalam hati menikmatinya (Bp. Hendrik). ADM: Kadang kita menikmatinya tanpa melakukannya secara fisik (seperti menggoda bencong itu), tapi kita harus berani bertindak supaya tidak berlanjut. Urusan jangan sampai dicampuradukkan yang membuat orang merasa tidak nyaman. Makanya ikut workshop EQ.

 

Training for trainer? ADM: April 2013. Ini adalah training tambahan, karena tingginya permintaan untuk training ELT (Essential Licensed Trainer) ini. Tadinya agendanya bulan Agustus 2013. Kemungkinan besar akan ada lagi training ELT tambahan sesudah itu.

 

Merasa dilecehkan, ditinggalin no HP dimejanya oleh wanita. ADM: Ini bisa dikatakan bukan pelecehan. Boleh saja pasang wajah kurang senang. (kayaknya ini tergantung dari wajah ceweknya ya, cakep atau tidak. Kalau cakep dan sreg, kenapa gak di ‘save’ aja nomornya…;-))

 

Closing:

Kita mulai membahas kasus pelecehan ini. Masih banyak korban yang hanya diam. Mereka adalah silent victim, yang tidak bisa berbuat apa apa, termasuk yang tidak berani berbicara terbuka. Kalau hal ini dibiarkan, besar kemungkinan bisa terjadi pada orang lain juga. Mulailah untuk berani berkata “Tidak!”. Jadikan perusahaan sebagai tempat kerja yang professional.

 

Komentar Iseng

  • Seringkali kujumpai turis wanita berjemur dengan telanjang dada dipinggir kolam renang atau dipantai. Itu di Bali. Aku merasa dilecehkan lho, seakan dia aja yang punya, seakan istriku dianggap tidak punya dada yang juga berbuah…..;-)). Saya mau melirikpun jadi malu (…malu kucing, gak sampai mencakar…..)
  • Dilecehkan = dianggap uang recehan……
  • Pelecehan bisa berubah drastis menjadi suka sama suka, kalau ada factor uang….. Tapi tidak berlaku untuk semua orang, lho!
  • Belakangan ini ada berita tentang ayah yang memperkosa anaknya. Ini sih, bukan pelecehan lagi. Bagusnya diapain orang bejat seperti itu ya…..? Digantung di Monas aja, biar ada kawan si An…..u itu lho……., ada teman ngobrol…..(tapi diawasin terus, entar emas Monas dikerokin sama mereka…..)

 

 

 

 

Leave A Response »