Tingkatka​N L-Factor (Likeability Factor)

admin 01/02/2014 0

“Tingkatka​N L-Factor (Likeability Factor) Untuk Mendukung Sukses Anda!”

Smart Emotion Radiotalk Bp. Anthony Dio Martin, 24 Februari 2011

Kenapa seorang karyawan lebih terpilih untuk promosi, seorang sales person lebih disukai oleh customers…? Karena L-factor! (ini gak ada hubungannya dengan iklan L-Man ataupun L-Woman…)

L-factor: Hal hal yang membuat kita disenangi oleh orang lain.

Contoh sikap L-factor rendah: monopoli pembicaraan, tidak peka, suka berbohong, suka intimidasi.

Kunci membangun L-factor: tertarik dengan orang lain!

Kita tidak harus senang dengan topik yang dia bicarakan, tapi dengan memberikan perhatian, diapun akan tertarik dengan kita dan yang kita bicarakan.

Diperlukan waktu 2 tahun untuk membuat orang lain tertarik kepada kita, tapi hanya membutuhkan waktu 2 bulan bagi diri kita untuk belajar tertarik dengan orang lain…..Yang penting bukan “how much you know” tapi “how much you care”.

Dari survey yang dilakukan, L-factor memberikan efek yang bagus kekehidupan manusia, baik itu karir( kans promosi lebih besar), maupun profesi (klien/ pasien 2 kali lebih banyak, kemenangan pemilu dipengaruhi oleh L-factor).

4 Hal Untuk Meningkatkan L-Factor (Tim Sanders):

  1. Keramahan (Friendliness). Ramah dan menunjukkan ketertarikan kita kepada orang lain. Focus-nya kepada ‘You’, bukan ‘Me’. Orang suka sharing dengan Oprah Winfrey karena keramahannya. Orang suka datang ke pestanya karena sapaan akrabnya:”Hey, you come!”.
  2. Koneksi (Relevance). Melihat keterhubungan minat dan kebutuhan orang lain dengan kita dan sebaliknya.
  3. Kepekaan (Empathy). Kemampuan untuk mengenali dan mengerti situasi, perasaan dan motif orang lain.
  4. Ketulusan(Realness). Ketulusan, sincere, tidak berpura pura, tidak berbohong, tidak berlebihan.

Cerita tentang empathy: Seorang nenek turun dari bis, untuk memberi kursinya kepada pemuda yang pincang. Nenek turun padahal rumahnya masih satu blok lagi dari situ. Kalau dia memberikan kursinya begitu saja, sipemuda pasti menolak dan mungkin merasa dipermalukan. (masak kalah sama seorang nenek….?)

Cerita tentang friendliness: Seorang perampok besar, William Sutton, mengatakan bahwa jauh lebih mudah memerintah orang menyerahkan uang dengan senjata + senyuman daripada hanya dengan senjata. (kalo gitu, kita ajarin tentara kita EQ supaya bisa perang dengan senjata dan senyuman….terus, suruh musuh menyerah….;-))

 

Tanggapan Pak Martin untuk telpon/sms:

  • Kasus boss menunda nunda karir karyawan: belajar bagaimana me-manage your boss (topik radiotalk lalu pernah membahas hal ini), bila sudah tidak ada pilihan, harus berani membuat keputusan, apakah mau resign atau terus.
  • Terlalu disukai, malah merepotkan: belajar untuk berkata:”Sorry” kalau kita tidak sanggup untuk membantunya. Kita bukan ‘keset kaki’, kata Pak Martin (cuma lap tangan…? ;-))
  • Boss sulit tidak tanggap, padahal usulan/ product nya bagus: Tidak ada orang yang sulit, yang ada hanyalah orang yang belum kita pahami.(juga yang tidak memahami kita ‘kan, Pak?). Selalu ada orang yang gampang atau sulit, kuncinya kita sabar atau tidak? Bagaimanapun atasan yang berkuasa. Usahakan mencari hal hal yang menyenangkan dari dia. Dengan perasaan senang kita, atasanpun akan merasakan ‘energi positif’ dari kita. (juga ganti cara kita mengajukan proposal dengan menyoroti ke minat dia, sekalian menguntungkan perusahaan…?)
  • Supaya pacar tidak bosan: pakai 4 cara diatas dan usahakan perhatian terhadap hobinya, pembicaraannya. (Ramah: rajin menjamah…Koneksi: deket deketan sama sidia…Peka: cari bagian apanya yang peka….Tulus: kalo boong, jangan sampai ketahuan….Kalo gak mempan juga: suruh dia carikan dia pacar baru…pasti deh dia tidak bosan…;-))
  • Dihasut orang ke Direktur: Tabungan emosi lagi rendah. Buktikan dengan kerja extra dan hasil yang bagus. Tunjukkan ketulusan, bukan kefulusan…..;-)). Tambah terus tabungan emosi ke beliau.
  • Kurang suka dengan yang kita ajak bicara: fokus kepada tujuan kita, ke topik kita, alihkan dari perasaan yang menutupi objektifitas kita.
  • Faktor suka/ tidak suka dipekerjaan: harus ada perpaduan antara faktor suka dan kemampuan. Memang seringkali lebih mudah berhasil dengan L-factor. (terutama untuk  ABS/AIS…?  Asal Bapak/ Ibu Senang dan Asal Banyak Salary-nya/ Asal Increase terus Salary-nya…;-))
  • Menghadapi orang yang pendiam: pelajari kenapa dia pendiam/ pasif, apakah karena memang sifatnya, punya luka batin, lagi minder…. Jangan terlalu ekspresif terhadap dia, mulai dengan kata kata pelan, supaya dia tidak merasa terintimidasi.

Pesan Pak Martin:

  • Senantiasa review L-factor Anda!
  • Untuk meningkatkan L-factor, perdalam EI dengan mengikuti EQM Training yang akan diadakan 21-23 March 2011 di Hotel Santika Jakarta. (hubungi: 021 35185050)

Pesan Okman Dino (nama benarnya..? Ok man?): “Mulai hari ini perlakukan orang lain seakan dia akan meninggal hari ini, berikan kebaikan dan perhatian, maka kehidupan kita akan berubah luar biasa…..” (tapi gak usah siapkan kain kafan atau peti mati ….apalagi booking kuburannya….;-))

Komentar Usil:

  • Likeability bukan kontes mirip (like = mirip)…..?
  • Kalau L-factor-nya rendah, bisa bermetamorfosa menjadi L-Effect: Lonely, gak punya kawan…., Lazy seterusnya: Loyo plus Letoi.
  • Kalau L-factor-nya tinggi, L-Effectnya: Lovely, banyak yang jatuh cinta….Laugh, banyak tertawa, hatipun senang….kalo L-factornya terlalu tinggi…? Namanya: Lebai….;-))

Best regards, Eka Wartana

 

 

 

Review L-factor anda.

Journey to success and happiness CD –hadiah. (tipe manusia, faktor humor, filosofi pensil, cinta

Telp: Sugianto, Mdn. Care dgn coy, boss tunda karir karyawan. Berontak/ usul,malah dicap pembangkang. Anak coy, minta pindah, sdh keluar. bgmn? ADM: L-factor rendah. ADM: bgmn menyikapi, memanage boss (mengerti ttg dia), hrs berani membuat keputusan)

Telp: Rita, Mdn. Banyak yg suka, repot, banyak kerjaan…..ADM: belajar tegas, waktu tertetnu: sorry, gk bs….(kita bukan keset kaki…, bukan lap tangan…;-))

Telp; Suryanto, Dep Keu 3500 staff. Mengelola boss, spy product bagus tidak masalah, boss tdk tanggap. ADM: suruh boss ikut EQM….Tdk ada org sulit, Cuma yg belum kita pahami. Ada yg gampang ada yg sulit…kita sabar gak…? suka/ tidak , dia yg mengatur, usaha cari titik kita menyukai dia. Dgn perasaan senang, aura kita diterima dengan baik oleh dia , dia bisa merasakannya. William sutton, perampok besar, berhasil:”Jauh lebih gampang memerintah orang dengan senjata + senyuman…daripada dengan senjata saja”

4 hal untuk meningkatkan L-factor:

Tim Sanders – meneliti L-factor

Hidup lebih mudah, lebih nyaman. Tingkatkan L-factor kita, lewat EQM (21-23 March) 021 3518505.

Sms: Eko Brebes, spy pacar tdk bosan. ADM:  berusaha utk meminati hobinya.(nanti banyak yang naksir…repot deh…kayak playboy) . jadikan sebagai satu kepribadian (Eka D).

Diluar negeripun berlaku, bahkan dpt tumpangan……

Sms: dihasut, dir gk suka, mau ttp kerja. ADM: pahami (tabungan sdh negatif), tunjukkan buktikan dgn perbuatan (extra effort), utk menambha tabungan, layani klien dgn lbh luar biasa. Tunjukkan dengan ketulusan, bukan kefulusan.

Sms: kurang suka dgn org lain. ADM: lihat apa tujuan yg mau dicapai, fokus ke bisnis, bukan suka atau tdk. L f tinggi: berusaha tertarik. Kita sering ditutup oleh perasanan kita, kita senang, sikap kita bagus….jgn fokus ke situasi sekarang, tapi foku ske tujuan kita.

Sms. Tulus, bkn sekedar dinilai org, tp religius.

Sms. Irvan, sukses diusia muda.ADM: org hire org dgn L factor tinggi, tdk hrs cantik, tp menarik.

Sms Wilbert. Faktor suka/tdk dipakai dipekerjaan? ADM: perpaduan L dan kemampuan. (hallo factor?). lbh mudah dgn L tinggi.

Sms. Indra. Bgmn mengakrabkan org pendiam (L) ADM: perlu usaha lbh besar, ttp ada sesuatu, pasifnya krn apa (sifatnya, luka batin, minder), jgn tertlalu ekspresif, mulai dgn low, spy dia tdk merasa terintimidasi.

Okman dino:”Mulai hari ni perlaukan org lain seakan akan mereka akan meninggal hari ni, berikan kebaikan dan perhatian, maka hidup kita akan berubah luar biasa”.

Pemenagng: Eko, Suryanto, Sofna

Likeability=  kontes mirip…? (like a …..)

Effect bagus L-Factor: Love (kalau ketemy yang cocok), Laugh (senda gurau dengan teman), Lady (buat cowok only)

Hal hal lain yang merendahkan L-factor: Lazy,

Bila L-Factor kita buruk, bisa menyebabkan L-Effect: Lonely (gak ada teman), Labil (gak menentu),

Leave A Response »