SHERPA LEADERSHIP: JADILAH PEMIMPIN YANG MENYUKSESKAN!
Smart Emotion Radiotalk, Rabu 07 Mei 2014 (Bp Anthony Dio Martin)
Longsoran salju raksasa menyapu lereng Gunung Everest pada Jumat, 18 April 2014 di sepanjang rute pendakian yang biasa digunakan para pendaki untuk naik ke puncak gunung tertinggi di dunia itu. Akibatnya, setidaknya 12 pemandu pendakian gunung warga Nepal tewas dan 3 orang lainnya hilang. Itulah risiko yang harus diambil para pemandu pendakian atau yang biasanya disebut dengan Sherpa. Sherpa paling terkenal yang sering dicatat dalam sejarah pendakian adalah Tanzing Norgay yang pertama kali membawa seorang pendaki asal Aucland, Selandia Baru Sir Edmund Hillary sampai ke puncak tertinggi di dunia.Sungguh banyak hal yang bisa dipelajari dari seorang pemandu pendakian atau yang biasa dikenal dengan istilah Sherpa ini. Diantaranya membawa orang kepada kesuksesannya dalam melakukan pekerjaan mereka. Selain itu, menyiapkan jalan serta mempersiapkan “rute” yang harus ditempuh para pendaki agar bisa selamat sampai ke puncak. Sungguh mulia, sungguh tidak mudah, berisiko tetapi kepuasan tertinggi juga bisa dirasakan tatkala bisa membawa seseorang sampai pada puncak pendakiannya.
“Siapakah orang yang menurutmu telah membuatmu sukses dan apa yang telah dilakukannya?”
Apa itu Sherpa Leadership:
- · Sherpa: aslinya Sherpa adalah nama suku di Nepal dan di Tibet. Mereka ahli mendaki dan kenal medan. Namun terjadi pergesereran, diartikan sebagai pemandu meskipun belum tentu berasal dari suku Sherpa
- · Sherpa Leadership: Kepemimpinan yang menyukseskan orang lain, membantu mendorong supya orang lain bisa sukses dan berhasil. Namun para Sherpa ini sendiri kadang jarang dikenang, padahal merekalah yang membuat bayak pemimpin menjadi sukses!
Kisah inspiratif soal Sherpa
Kisahnya, sepanjang waktu tahun 1920 sampai dengan tahun 1952, 7 tim ekspedisi telah berusaha menaklukkan Mount Everest, namun gagal. Akhirnya, pada tanggal 29 Mei 1953 jam 11.30, Tenzing Norgay bersama dengan Sir Edmund Hillary berhasil menaklukkan Puncak Gunung Tertinggi di dunia. Dan karena keberhasilannya, Sir Edmund Hillary mendapatkan gelar kebangsawanan dari Ratu Inggris, Elisabeth II yang baru saja dilantik saat itu. Sir Edmud Hillary pun menjadi orang yang paling dikenal di seluruh dunia.Namun banyak orang lupa, dibalik keberhasilan Sir Edmund Hillary adalah seorang pemandu bernama Tenzing Norgay yang “nyaris” dilupakan. Maka suatu ketika, ada seorang reporter yang memutuskan mewawancarai Tanzing Norgay.Berikut cuplikannya :
Reporter : Bagaimana perasaan Anda dengan keberhasilan menaklukkan puncak gunung tertinggi di dunia?
Tenzing Norgay : Sangat senang sekali!
Reporter : Andakan seorang Sherpa (pemandu) bagi Edmund Hillary? Tentunya posisi Anda berada di depan dia, bukankah seharusnya Anda yang menjadi orang pertama yang menjejakkan kaki di puncak Mount Everest?
Tenzing Norgay : Ya, benar sekali, pada saat tinggal satu langkah mencapai puncak, saya persilakan Edmund Hillary untuk menjejakkan kakinya dan menjadi orang pertama di dunia yang berhasil menaklukkan Puncak Gunung Tertinggi di dunia ini.
Reporter : Mengapa Anda lakukan itu?
Tenzing Norgay : Karena itu adalah impian Edmund Hillary, bukan impian saya…..impian saya adalah…berhasil membantu dan mengantarkan dia meraih impiannya.
Apakah Pelajaran Sherpa Leadership?
(1) Tugas Mulia kita sebagai pemimpin: Membawa Orang Lain lebih sukses!
- · Harus legowo, ketika orang yang kita pimpin menjadi sukses
- · Bahagia dengan keberhasilan dengan orang lain!
(2) Tidak egois: hanya memkirkan dirinya sendiri
- · Kalaupun dia sukses, dia tidak keberatan dengan kesuksesan orang lain
- · Mau sharing dan membagikan pengetahuannya
- · Bahkan kadang harus mengorbankan dirinya dan egonya sendiri
(3) Berjalan bersama timnya
- · Bukan teriak dari kejauhan atau cuma liatin, tapi jalan bersama
- · Mau mendampingi, bahkan memegangi ketika timnya jatuh
(4) Bikin strategi untuk timnya agar berhasil
- · Timnya mungkin buta dan tidak tahu, jadi ia memikirkan ke depan dan buat perencanaan
- · Menyiapkan strategi kalau-kalau ada halangan, apa yang harus dilakukan
(5) Mendengarkan dan menyesuaikan
- · Tahu kondisi timnya (capek, susah) dan tidak memaksakan kehendaknya
- · Menyesuaikan dengan kondisi timnya : kapan jalan, kapan berhenti
(6) Kerjasama bagus: Yang satu mau memandu, yang lain mau mendengarkan
- · Pemimpin mau merelakan dirinya dan waktunya untuk memandu, tapi timnya harus mau mendengarkan
INFORMASI PENTING!!
Mau jadi pemimpin yang tahu mengarahkan tim Anda supaya lebih sukses?
Mau jadi pemimpin yang bisa menggerakkan tim Anda?
Ikuti program training yang telah diikuti ribuan manager Indonesia dan menjadi program wajib di beberapa perusahaan terkemuka di Indonesia. ”EFFECTIVE COACHING & COUNSELING!”
Bukan program biasa yang hanya mengajarkan hal-hal coaching umum, tapi ada 3 tools penting yang akan dimahiri oleh peserta termasuk mencari akar masalah dan menyelesaikannya!
Catat tanggalnya: 22 – 23 Mei 2014 di HOTEL MERLYNN PARK JAKARTA.
PENDAFTARAN: Hubungi HR Excellency 021-3518505 / 021-3862521!
Best regards,
Stephanie Natalia |