Oleh: Eka Wartana
Tidak, tidak salah ketik kok. Judulnya memang benar itu.
Bahasanya kombinasi Bahasa Jawa dan Indonesia (pakai ‘lah’)
Tak ada Nilai Tanpa Perbandingan
Tidak ada Kemenangan Tanpa Pertandingan
Berbagai hal yang bisa dibanding-bandingkan, diantaranya:
• Nilai
• Manfaat
• Prestasi, performa
• Situasi, kondisi
• Nasib, harta
• Pangkat
• Penampilan
Baik atau tidak kah membandingkan? Jawabannya, bukan ‘baik’ atau ‘tidak’. Juga bukan ‘atau’ (buat orang yang ragu). Jawabannya: ”Relative”, tergantung dari sisi mana kita melihatnya?
Baiknya pembandingan:
- Melihat posisi dan pencapaian: sales vs target
- Menentukan target: benchmark (tolok ukur) vs performance
- Melihat performa vs competition.
- Membuat statistic. Tidak ada statistic tanpa membandingkan.
- Memotivasi. Apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkan pencapaian
Dari sisi lain, pembandingan juga ada buruknya:
- Menimbukan iri hati. Iri muncul pada orang orang yang sifatnya kurang baik.
- Bisa mengarah ke fitnah. Menyebarkan berita bohong.
- Memecah team-work. Masing masing sibuk untuk dirinya, bukan untuk team.
- Cepat puas. Asalkan hasilnya lebih baik dari orang lain, ya sudahlah. “Ngapain ngotot lagi”. Hasil maksimal tidak pernah dicapai. Dia baru bergerak ketika orang lain melampauinya.
Adakah perbedaan nyata antara sisi baik dan buruknya pembandingan diatas? Ada!
- Sisi baiknya dilihat dari sudut factual (fakta, data, kenyataan)
- Sisi buruknya biasanya dilihat dari sudut personal (pribadi, persepsi)
Artikel tidak bermaksud untuk menentang makna sebuah lagu berbahasa Jawa: “Ojo Dibanding-banding ke” (Jangan dibanding-bandingkan)…… Inspirasinya memang muncul setelah teringat lagu itu….
Jadi, perlukah membanding-bandingkan….? Tergantung…….
Kembali ke triple test dari Socrates (3 B):
- Benar kah? Lihat kebenaran dari informasi yang dibandingkan itu.
- Baik kah? Apakah pembandingan itu baik adanya?
- Bermanfaat kah? Apakah ada manfaatnya?
Jadi, tetap saja arahnya ke relativitas. Benar, Baik, Bermanfaat itu bisa berbeda antara orang yang satu dengan yang lainnya. (mengherankan ya, kok kebenaran juga bisa relative?)
Note:
Artikel terkait: https://mindwebway.com/2021/04/16/membanding-bandingkan-perlukan/
Salam Relative-Contradictive,
Eka Wartana
Author:
Relative-Contradictive dalam Profesi,
Berpikir Tanpa Mikir – Terobosan Cara Berpikir,
To Think Without Thinking – A Thinking Breakthrough,
MindWeb-A New Way of Thinking.
Founder and Master Trainer:
The MindWeb Way of Thinking
Problem-Preventing, The Advanced Competency – The MindWeb Way
#relativecontradictive #problempreventing #tothinkwithoutthinking #berpikirtanpamikir #karyaanakbangsa #aslikaryaindonesia #mindweb #socrates #triplefiltersocrates #relativity #membandingbandingkan