Terhindar Dari Penipuan

admin 27/11/2016 2
Terhindar Dari Penipuan

Terhindar Dari Penipuan

Oleh: Eka Wartana (dikutip dari buku Berpikir Tanpa Mikir)

Kasihan sekali teman-teman saya. Mereka kehilangan uang dalam jumlah besar. Bukan karena dicuri atau dihipnotis, tapi karena mereka tertipu oleh proyek abal-abal yang kelihatannya sangat prospektif. Untung saya tidak ikut-ikutan. Ceritanya begini:

Suatu malam, sepulang kerja, saya ditawari oleh rekan sekantor untuk ikut proyek kebun sayur-sayuran dan buah-buahan. Niatnya baik. Dia ingin supaya saya ikut memperoleh keuntungan dari proyek itu. Ketika saya tanyakan, berapa hasil investasinya dalam setahun, ia menjawab: ”36%”. Wow, tinggi sekali return of investment (ROI)-nya. Ketika itu bunga deposito hanya sekitar 8%. Siapa yang tidak tergiur dengan investasi itu? Uang Rp100 juta bisa menghasilkan Rp36 juta!

Tapi tanggapan saya atas tawaran itu: ”Tidak! Saya tidak mau ikut”. Jawaban spontan itu keluar begitu saja, tanpa mikir. “Mengapa, Pak? Sudah banyak teman teman sekantor yang ikut. Selama dua bulan ini kita sudah menerima hasilnya dan tepat waktu”, katanya. Jawab saya tetap: “Tidak!

Ketika diberitahu return-nya 36%, di kepala saya langsung muncul info tentang bunga pinjaman bank (lending rate) yang 18%, tanpa mikir. Pikiran bawah sadar saya langsung memberi peringatan “Tidak masuk akal!” Kebanyakan orang lupa akan informasi penting lainnya, yang dalam hal ini bunga pinjaman bank. Mereka hanya membandingkan ROI dan bunga deposito.

Ada beberapa kejanggalan yang saya lihat, di antaranya:

  • Mengapa pemilik proyek mau membayar 36% sementara bunga pinjaman bank hanya separuhnya: 18%?
  • Mengapa pemilik proyek mau repot-repot berurusan dengan ribuan orang daripada berurusan dengan satu pihak saja, pihak bank?
  • Dengan memberikan hasil sebesar 36% kepada investors, berarti itu belum termasuk keuntungannya sendiri. Kalau pemilik proyek memperoleh 15% saja keuntungan, bukankah itu berarti proyek itu memberikan return sebesar 50%? Suatu return yang luar biasa!
  • Dengan keuntungan 50%, bank mana yang tidak mau membiayai proyek itu? Lagi pula ketika itu bank sedang kelebihan dana dan menggalakkan kredit.

Ternyata, pada bulan bulan berikutnya, pembayaran keuntungan untuk para investor macet. Epilognya: semua investor kehilangan uang mereka. Kasihan teman-teman yang begitu berharap keuntungan besar, harus gigit jari. Di antara mereka ada yang belum lama pensiun dan menanam uang pensiunannya dalam proyek itu. Uangnya lenyap begitu saja.

Mengapa banyak orang tertipu seperti itu? Kemungkinan besar karena godaan hasil (return) yang tinggi. Mereka memakai informasi yang tidak memadai, hanya melihat hasilnya dibandingkan dengan bunga deposito. Saya berpikir dengan cara yang agak berbeda. Begitu diberi tahu return-nya, otak saya langsung terinterkoneksi dengan informasi lainnya: bunga pinjaman bank dan situasi bank yang liquid (banyak dananya) saat itu. Saya tidak terbawa emosi untuk menikmati hasil yang tinggi dan meninggalkan logika.

Didalam pikiran bawah sadar kita sudah ada informasi informasi yang kita butuhkan setiap saat. Ada satu rahasia (dari 7 Rahasia) yang sangat praktis untuk Berpikir Tanpa Mikir: MindWeb Tanpa Web alias Mini MindWeb, yang memungkinkan otak kita membuat rangkaian pikiran sendiri secara otomatis.

Berpikir Tanpa Mikir ini ibarat transmisi mobil, ada yang manual, ada yang matic (automatic). Dengan kopling ‘matic’, kita tidak usah mikir untuk ‘oper-oper gigi’ lagi.

Kalau berpikir otomatis memungkinkan, kenapa masih berpikir secara “manual”, ya?

 

Note: Disadur dari buku Berpikir Tanpa Mikir ala MindWeb

Salam Berpikir Tanpa Mikir,

Eka Wartana,

Penemu The MindWeb Way of Thinking

Penulis Buku Berpikir Tanpa Mikir ala MindWeb (telah beredar di Gramedia, bisa juga   dipesan ke 081281811999 WA).

mindwebway.com

www.facebook.com/eka.wartana.5

 

2 Comments »

  1. Tjakbi 03/02/2017 at 11:14 am - Reply

    Keren ilustrasi nya

    • admin 08/02/2017 at 8:40 am - Reply

      Terimakasih Cak Bi untuk pujiannya.
      Artikel itu dibuat supaya teman teman tidak terlalu mudah tergiur godaan.
      Godaan yang kuat biasanya: doku dan doi…. duit dan cewek.

Leave A Response »