Motor Brong- Kemarahan Oknum TNI bisa dimengerti

Eka Wartana 03/04/2024 0
Motor Brong- Kemarahan Oknum TNI bisa dimengerti

Oleh: Eka Wartana

Belakangan ini rasanya semakin banyak pemakai motor brong….

Kenapa orang orang itu memakai motor brong? Menarik perhatian orang kah? Merasa bangga (seakan) menjadi jagoan kah? Merasa bangga (seakan) menjadi pembalap kah? Hanya mengikuti mode kah?

Apa pun alasannya, mereka menyebabkan polusi suara. Menarik perhatian? Orang malah menutup telinga sambil memaki. Merasa jadi jagoan, pebalap? Bukan jalan umum tempatnya.

Kalau dilihat dari sisi kecerdasan emotional, sepertinya EQ (emotional quotient)- nya jongkok ya, atau malah tiarap? Social awareness-nya parah!

Gimana kalau disekitarnya ada orang sakit, bayi yang lagi tidur? Sangat mengganggu sekali! Orang yang sehat aja terganggu apalagi orang yang sakit. Kasihan para bayi tidak tahu apa yang terjadi dan  hanya bisa menangis saja….

Pantas aja waktu itu pemotor brong itu digebukin oknum tentara. Kemarahan para tentara itu bisa dimengerti kok. Cuma saja, caranya menghukum mereka itu, kurang pas.

Yang didengar itu suara (auditory) kok dijawab dengan pukulan (yang kinestetik)? Mestinya response-nya auditory juga ya, misalnya dengan membentak keras….?

Nah, gimana dengan moge (motor gede) yang suaranya menggelegar? Dan moge lain, mobil gede yang klakson-nya memekakkan telinga dan ulahnya yang semau gue?

Dulu senang sekali mendengar bunyi motor gede yang mendebarkan jantung. Tapi setelah melihat ulah sebagian besar dari pengendaranya, kok malah menyakitkan jantung (perasaan) ya? Mohon maaf buat pengendara moge yang rendah hati dan sopan. Anda termasuk pengendara yang cukup langka dan special…..

Untuk diketahui, pengguna knalpot brong dianggap melanggar pasal 106 Undang-undang no.22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Selanjutnya, pelanggar akan dikenakan pasal 285 ayat 1. Hukumannya penjara 1 bulan atau denda Rp 250 ribu lho! (ref: oto.detik,com). Mereka bisa ditilang. Tapi kok masih banyak pengendara motor brong itu ya? Polisi gak punya alat ngukur level kebisingannya?

Kasus motor brong itu bisa relative juga ya sifatnya. Buat pebalap, suara motor seperti itu biasa aja. Apalagi kalau pakai helm, suaranya mungkin dianggap normal. Tapi buat masyarakat umum, memekakkan telinga.

Senang buat si pengendara, sengsara buat orang lain…..

Ternyata: Silent is not golden……

Salam Relative-Contradictive,

Eka Wartana

Founder, Master Trainer, The MindWeb Way of Thinking

Professional Licensed Trainer, MWS International

Author: Relative-Contradictive, Berpikir Tanpa Mikir, To Think Without Thinking, MindWeb

Over 30 years experience in various managerial positions

Website:www.mindwebway.com

#mindwebway #mindweb #berpikirtanpamikir #ekawartana #relativecontradictive #motorbrong #polusi #EQ #auditory #kinestetik

Leave A Response »