Ala Preman dan Professional

Eka Wartana 30/01/2023 0
Ala Preman dan Professional

Oleh: Eka Wartana

Bagaimana membedakan seorang bermental preman dan professional?

Salah satu caranya adalah dari caranya berdebat, berargumentasi.

Banyak contoh yang kita bisa lihat di bidang politik. Banyak politikus yang berdebat dengan cara preman. Hanya Sebagian kecil yang berdebat dengan cara professional.

Apa bedanya cara professional dan preman?

Cara preman:

  • Focus pada personal, bukan pada topiknya. Dia suka menyerang pribadi lawannya, untuk memancing emosi lawannya.
  • Emosional, eksplosif, mudah marah, sehingga sering mengalihkan pembicaraan ke arah hal hal yang tidak relevan.
  • Suka fitnah, demi memenangkan pendapatnya.
  • Suka mengintimidasi lawannya, supaya kehilangan konsentrasinya
  • Memakai sudut pandang yang sempit dan negative.

Cara professional:

  • Focus pada topik diskusi, debat. Objective, bukan subjective.  
  • Emosi dan logikanya seimbang dan stabil
  • Berdasarkan fakta
  • Tanpa intimidasi.
  • Sudut pandangnya luas sehingga lebih mengena, terarah dan bermanfaat

Orang yang sedang emosi akan menjauhkannya dari logika. Orang yang sedang emosional, terlihat lucu, kekanak-kanakan.

Karenanya sebagai seorang professional, kita jangan mau terpancing emosi lawan. Serangan personal tetap dihadapi secara professional, berdasarkan fakta. Dengan begitu lawan akan terpojok sendiri.

Ada pengalaman yang menarik saya dimana lawan argumentasi memakai cara preman, berbumbu fitnah, supaya orang bersimpati. Langsung saya stop perdebatannya. Daripada debat kusir tanpa arah. Lebih baik bersikap dewasa tanpa melayani orang yang, sudahlah preman, kekanak-kanakan pula!

Orang juga bisa melihat mana yang preman, mana yang professional. Sebagian orang mungkin tertipu oleh si preman. Tidak masalah, kok!

Dari cara seseorang berdebat, berargumentasi kita bisa melihat karakternya. Kita bisa lebih berhati-hati memilih seorang leader ataupun teman. Jangan memilih leader, teman yang berkarakter preman!

Salam Professional,

Eka Wartana

Founder, Master Trainer: The MindWeb Way of Thinking.

Author: To Think Without Thinking (in English), Berpikir Tanpa Mikir, MindWeb (Indonesia & English Edition), Relative-Contradictive dalam Profesi, Relative-Contradictive dalam Kehidupan.

Professional Licensed Trainer (MWS International)

Over 33 years of experience in various managerial positions in well-known companies.

#tothinkwithoutthinking #berpikirtanpamikir #mindwebway #mindweb #karyaanakbangsa #karyaorisinal #ekawartana #relativecontradictive #preman #professional #argumentasi #debat

Leave A Response »