Berubah Tidak (selalu) Bagus

Eka Wartana 17/01/2023 2
Berubah Tidak (selalu) Bagus

Oleh: Eka Wartana

“Berubah atau mati”, begitu kata orang…. Eits, ntar dulu….

Berubah memang perlu, bahkan penting.

Tapi ada kondisi yang menunjukkan apakah perubahan itu membawa manfaat atau bencana.

Sebelum kita membahas kondisi itu, mari kita lihat contoh berikut ini yang terjadi di dalam kehidupan manusia.

Pada tahun 1985 Coca Cola mengubah resepnya untuk menyaingi Pepsi yang mengungguli pasar. Ternyata perubahan itu menciptakan kegagalan. Masyarakat Amerika lebih menyukai rasa yang lama. Akhirnya Coca Cola kembali memakai resep lamanya, classic Coke.

Seorang pria sangat mencintai pacarnya. Setelah menikah, cintanya berubah. Selain cintanya luntur, juga berubah arah ke wanita lain. Apakah pria itu berubah? Iya! Apakah perubahannya itu bagus? Tidak! (menurut pacarnya).

Ada karyawan yang kerjanya rajin dan hasil kerjanya bagus. Kemudian karena ada satu masalah, kinerjanya merosot. Dia berubah, tapi bukan menjadi lebih baik.

Liverpool FC tadinya disegani dan ditakuti lawan lawannya di Liga Inggris. Belakangan ini prestasinya merosot. Kalah melulu! Liverpool berubah, tapi prestasinya memburuk.

Satu proyek berjalan lambat. Perubahan/kemajuan sih ada tapi sangat lambat. intensitasnya rendah sehingga jadwal proyek terlambat.

Dari contoh yang terjadi dalam kehidupan, kita bisa lihat bahwa perubahan itu relative sifatnya. Berubah itu perlu, tapi tidak selalu bagus akibatnya. Bisa baik, bisa buruk tergantung dari kondisi berikut:

  1. Arah. Apakah perubahannya ke arah yang baik (positive) atau buruk (negative)?
  2. Intensitas. Apakah perubahannya sangat lambat atau sesuai dengan harapan?

Jadi, jangan asal berubah!

Banyak orang yang asal berubah supaya tidak disebut anti perubahan atau status-quo

Kalau mau perubahan, pilihlah yang arahnya dan hasilnya bagus dan dengan kecepatan yang optimal.

Oh, iya, ada satu pesan lagi:

“Janganlah hanya puas dengan mengikuti perubahan. Tapi buatlah perubahan!”

Selalu mencari cara yang lebih baik, lebih efisien, lebih efektif.

Jangan hanya puas sebagai objek perubahan, tapi jadilah subjek yang membuat perubahan. Dengan begitu kitalah yang mengendalikan situasinya.

Salam Berpikir Tanpa Mikir,

Eka Wartana

Founder, Master Trainer: The MindWeb Way of Thinking.

Author: To Think Without Thinking (in English), Berpikir Tanpa Mikir, MindWeb (Indonesia & English Edition), Relative-Contradictive dalam Profesi, Relative-Contradictive dalam Kehidupan.

Professional Licensed Trainer (MWS International)

Over 33 years of experience in various managerial positions in well-known companies.

#tothinkwithoutthinking #berpikirtanpamikir #mindwebway #mindweb #karyaanakbangsa #karyaorisinal #ekawartana #relativecontradictive #berubah #perubahan #arah #intensitas #relative #antiperubahan

2 Comments »

  1. Nana 19/01/2023 at 7:37 am - Reply

    Bagus sekali pak Eka! Tulisan bapak kali ini mengingatkan bahwa perubahan itu baik adanya namun jika ke arah yg positif dg speed yg optimal.
    Good reminder, pak Eka.
    Thank you đź‘Ť

Leave A Response »