YANG TERAKHIR YANG DIINGAT

Eka Wartana 21/06/2022 0
YANG TERAKHIR YANG DIINGAT

Oleh: Eka Wartana

Ingatan manusia itu pendek. Peristiwa besar akan berlalu sejalan dengan waktu dan terlupakan. Contohnya kasus korupsi atau pembunuhan tokoh terkenal. Ramai sekali dibicarakan masyarakat. Sesudah itu menghilang.

Ada kontroversi di sini. Umumnya yang diingat adalah yang terakhir. Tapi, kenyataannya dalam waktu singkat orang sudah lupa tentang apa yang baru saja  dibicarakannya. Yang terakhir ini bukanlah berarti pikun.

Otak manusia memang hanya mampu mengingat hal yang dibicarakan dan didengar dalam waktu singkat. Dalam beberapa detik saja informasinya masuk ke dalam memori jangka panjang. Tapi kalau informasi itu diolah, diulang ulang, dikaitkan dengan informasi lain, maka informasi itu akan bisa diingat dalam waktu lebih lama.

Hal hal apa yang paling diingat orang?

Yang Terburuk

Pengalaman yang lama tersimpan adalah hal yang menyakitkan hati. Misalnya, seorang wanita yang ditinggalkan pacarnya. Apalagi kalau dia sudah kehilangan ‘mahkota kewanitaan’nya.

Contoh lain, ketika ada yang mengkhianati, menyebar fitnah, mendongkel kita. Peristiwa seperti ini sulit untuk dilupakan.

Yang Terindah

Kenangan pacar pertama sulit hilang dari ingatan. Pacar tercantik, terganteng akan lama tersimpan dalam ingatan.

Peristiwa terindah yang sulit dilupakan: ketika lulus sarjana, ketika pertama kali memperoleh pekerjaan.

Hal lain yang terindah: Ketika kita memperoleh bantuan dari orang lain di saat kesulitan. Ketika kita membuat prestasi kerja yang bagus. (kesan baik bukan hanya dari diri sendiri tapi juga dari atasan).

Jangan lupa lho, prestasi yang bagus di mata atasan bisa lenyap seketika ketika kita membuat kesalahan. Apalagi kesalahan fatal. Semua prestasi terdahulu akan hilang! Kebaikan bisa hilang begitu mudah. Jadi teringat ungkapan ini: “Mempertahankan prestasi lebih sulit daripada mencapainya

Yang Terakhir

Karena mudah lupa, orang cenderung mengingat yang terakhir. Karena mudah lupa, yang terakhirpun mudah terlupakan (keterbatasan proses dalam otak manusia). Apalagi yang lama! Jadi, gimana dong…? Buatlah selalu, yang terakhir yang berkesan dan terindah.

Kebaikan dan prestasi sebaik apapun yang kita lakukan di masa lalu, bisa saja terhapus begitu saja akibat kesalahan yang dilakukan di masa sekarang. Ibarat air tuba yang merusak susu sebelanga.

Jadi tetaplah waspada dan jangan terlena dengan prestasi yang sudah ada.

Yang paling Berkesan

Yang paling kuat diingat orang adalah hal hal, peristiwa peristiwa yang paling berkesan. Yang paling berkesan itu yang bagaimana?

Dalam kehidupan: yang berkesan secara emosional (jatuh cinta, mendapat anak pertama, rezeki nomplok, dll).

Dalam profesi: yang berdampak besar dan baik bagi perusahaan dan ….bagi dirinya. (prestasi bagus, menguntungkan, promosi jabatan, dll)

Peristiwa peristiwa yang paling berkesan biasanya adalah yang terindah. Tapi jangan lupa bahwa ada juga kesan buruk lho!

Yang terakhir yang diingat?

Tidak selalu….tergantung dari:

  1. Orangnya, seberapa emosional/rasional dia ketika peristiwanya terjadi.
  2. Peristiwanya, seberapa besar dampaknya terhadap seseorang.

Pembelajarannya

Supaya hal hal baik yang kita lakukan diingat dan berkesan lama, apa yang perlu dilakukan?

  • Lakukan hal hal dan prestasi baik terus menerus sehingga yang di awal, maupun yang terakhir tetap meninggalkan kesan baik dan diingat terus. (Always do your best!)
  • Sadari setiap konsekuensi dari tindakan kita.
  • Persiapkan selalu tindakan pencegahan, untuk mencegah terjadinya masalah (problem-preventing)
  • Perbaiki kesalahan dengan membuat kebaikan yang jauh lebih besar (untuk menutupi kesalahan lama).
  • Maafkan kesalahan orang lain dengan tulus.

Ngomong sih gampang ya…. , saya sendiri masih berjuang untuk mengelola diri sendiri…

Orang baik akan selalu mengingat hal yang baik, bukan hanya yang terakhir.

Orang biasa cenderung mengingat yang terakhir, terutama yang buruk.

Orang jahat selalu mengingat yang buruk dan mengabaikan yang baik

(The MindWeb Way)

Eka Wartana

Founder, Master Trainer: The MindWeb Way of Thinking.

Author: To Think Without Thinking (in English), Berpikir Tanpa Mikir, MindWeb (Indonesia & English Edition).

Professional Licensed Trainer (MWS International)

Over 33 years of experience in various managerial positions in well-known companies.

#tothinkwithoutthinking #berpikirtanpamikir #mindwebway #mindweb #karyaanakbangsa #karyaorisinal  #ekawartana #relativecontradictive #problempreventing #memori

Leave A Response »