Bermain Kata Kata

admin 06/11/2016 0
Bermain Kata Kata

Bermain KataKata

Oleh: Eka Wartana

Dikutip dari buku: Berpikir Tanpa Mikir ala MindWeb

 

Unik sekali, dengan hanya dengan mengolah huruf huruf dalam satu kata, artinya bisa berubah drastis. Dengan menambah dua huruf saja, rasa manis bisa berubah menjadi pahit. Sejenis cairan yang berwarna kuning kecokelatan, yang rasanya manis, sangat bermanfaat bagi kesehatan: madu. Tapi kalau didepannya ditambah awalan “di-” maka madu tidak lagi terasa manis lagi tapi pahit yang menyakitkan. Sakitnya di mana? Sakitnya di mana- mana dan terasa sangat lama, karena siapa yang mau dimadu?

Satu huruf juga bisa mengubah suatu makna secara drastis. Kalau kata “keren” dihilangkan huruf “n”-nya. Orang yang keren bisa menjadi kere (melarat).

Belakangan ini banyak dibicarakan tentang kepalsuan: ijazah palsu, uang palsu, beras palsu, bunga palsu sampai dengan cinta palsu. Semuanya itu berkaitan dengan kata “palsu” yang jika diotak-atik bisa diubah menjadi “sulap”. Semua yang disebut sebelumnya disulap sehingga menjadi mirip, tapi tidak sama dengan aslinya.

Sudah banyak sekali informasi tentang tip dan trik memperluas bisnis seseorang. Tapi, bagaimana dengan memperluas cakrawala berpikir? Hal ini belum banyak dilakukan orang.

Ada beberapa cara untuk memperluas cakrawala berpikir kita, salah satunya adalah melalui permainan kata:

  • Dikombinasikan: nasi-kucing, mata-keranjang, mata-sapi, daun-telinga, daun-pintu, pintu-hati, kursi-listrik, air-mata, mata-hari.
  • Asosiasi, metafora: burung –”burung” (alat vital laki-laki), buaya darat-playboy-kelinci putih (lambang playboy), wajah sebening kaca.
  • Dipecah, diurai: matahari – mata dan hari, matasapi– mata dan sapi, sepakbola– sepak dan bola.
  • Fungsi yang mirip: kincir angin– baling-baling– kipas angin– turbin.
  • Kesamaan arti: besar– akbar, kecil– mini, bunga–kembang, jernih–bening.
  • Kesamaam kata, beda arti: speaker (pembicara, sound system), buku (ruas, bacaan), madu (hasil dari lebah) dan madu (istri kedua), air (Bahasa Indonesia) dan air (Inggris: udara), bunga (kembang) dan bunga (interest/ bunga bank)
  • Ucapan yang mirip: kalap-lap-gelap, kelap-kelip, kelam-kalam, pen-pin.
  • Anagram: marah-ramah-haram, palu-lupa, lahap-hapal, pala-alpa, tusuk-kusut, malu-mula-ulam.
  • Lawan kata: stabil-labil, besar-kecil, padat-cair, tinggi-rendah, kaya-miskin.
  • Lawan arti: peraturan–pelanggaran, rencana–tindakan, polisi–penjahat, teroris–Densus 88
  • Perbesar, perkecil: TV–layar bioskop–layar monitor–layar HP, cicak–buaya, halaman–lapangan
  • Pengertian yang dibalik: tanpa adanya ijazah asli tidak pernah ada ijazah palsu; tanpa pernikahan tidak ada perceraian.
  • Bolak-balik: palu–lupa, lagu–gula (seperti anagram, tapi hanya mengubah suku kata saja, bukan menyusun huruf per huruf).

 

Ternyata ada berbagai cara untuk memperluas cakrawala berpikir kita dengan kata-kata. Memperluas jangkauan pikiran memicu kreativitas dan memperkuat daya pikir tanpa mikir.

Salam Berpikir Tanpa Mikir,

Eka Wartana

Penemu The MindWeb Way of Thinking, Berpikir Tanpa Mikir.

Penulis buku MindWeb – A New Way of Thinking (versi Indonesia & Inggeris), buku Berpikir Tanpa Mikir– A Thinking Breakthrough (sudah ada di Gramedia)

Professional Licensed Trainer.

mindwebway.com

 

 

Leave A Response »