Speaking For Profit And Pleasure!

admin 01/02/2014 0

Speaking For Profit And Pleasure!

Bp. Anthony Dio Martin, Smart Emotion Radiotalk, 21 Maret 2013

 

Alasan pemilihan topic ini:

  • Noble Goal: salah satu unsur penting dari kecerdasan emosional: adanya sebuah tujuan mulia dalam hidup (Noble Goal). Salah satunya adalah dengan menyentuh kehidupan  dan menginspirasi orang. Ini dilakukan dengan: Bicara.
  • Pak Martin baru saja kehilangan kakak tercinta. Akhir kehidupan sang kakak, memberikan pembelajaran: apa yang sudah kita lakukan, yang akan kita lakukan, yang bisa kita lakukan semasa hidup kita, untuk tujuan yang mulia.

 

The Dash.

Ketika menghadiri acara pemakanam, dia menunjuk ke batu nisan, dimana ada tanggal kelahiran dan tanggal kematian. “Yang terpenting bukanlah kedua tanggal tersebut, tapi garis kecil yang memisahkan kedua tanggal itu (-). Digaris inilah sesungguhnya terletak semua makna kehidupan orang ini. Apa yang sudah dilakukannya, siapa saja yang menerima manfaat ketika dia masih hidup. Karena itulah pikirkanlah bagaimana kamu ingin menggunakan waktu dalam garis pemisah antara tanggal kelahiran dan kematianmu itu!”

 

Great Trainer In Action! (ELT) – Bersertifikasi International (MWS International)

1 – 4 April 2013

Ada berbagai bonus gratis, games, kisah kisah, plus materi training senilai Rp 15 juta.

 

Pleasure.

William D. Thompson, “Speaking for Profit and Pleasure”

  1. Rasa puas. Sense of fulfilling, kita bisa menjadi orang yang bermakna dalam hidup. Kita bisa menyentuh bahkan mengubah kehidupan orang.
  2. Networking. Banyak teman disetiap kota.
  3. Travelling. Kesempatan untuk jalan jalan didalam maupun luar negeri.
  4. Touch People’s Life. Bisa memberikan informasi, inspirasi, motivasi, bahkan mengubah kehidupan orang melalui telenta, bakat kita.

 

Pembicara tidak boleh sombong. Kita cuma jadi alat Tuhan, bukan pembicaranya yang mengubah orang, tapi talenta yang diberikan oleh Tuhan. Ini adalah Divine Destiny (the ability and willingness of a leader to explore new territory and create fresh pathways for the people who follow him to pursue and fulfill destiny- www.divinedestinyworshipcentre.org/).

Be proportional. Hindarilah keangkuhan profesi!

 

Profit

Ada dua jenis trainer:

  • Vocational Trainer, orang yang fulltime menjadi trainer. Mereka hidup dari profesi trainer.
  • Avocational Trainer, orang yang menjadi trainer ketika mempunyai kesempatan (Part time). Mereka mempunyai profesi lain (karyawan, dsb).

Banyak keuntungan yang diperoleh sebagai pembicara.  Ada pembicara terkemuka yang mematok harga Rp 100 juta per jam. Bandingkan dengan karyawan yang gajinya setahun belum sampai sebesar itu. (Gaji setahun dibandingkan dengan bayaran satu jam!)

Avocational trainer mendapat bayaran yang lumayan, sebagai tambahan penghasilan regulernya.

 

Kenapa Pembicara Dibayar Mahal?

  • “Modal” yang diperlukan oleh seorang trainer sangat mahal, mulai dari training, seminar, buku buku, usaha dan biaya untuk mendapatkan pengetahuan baru (update), membayar karyawan, biaya training (gedung, akomodasi, meals, promosi, dsb).
  • Begitu banyak energy dan waktu yang dikeluarkan pembicara sebelum mulai menghasilkan.
  • Pembicara “membayar” ongkos yang mahal dengan pengalamannya sendiri, yang di sharing dengan audience.
  • Pembicara memberitahu pengalamannya (termasuk kesalahan kesalahan yang dibuatnya) dan kebijaksanaan yang bertahun tahun, yang bisa menjadi pembelajaran buat audience nya, tanpa harus mengulang kesalahan yang sama. (dalam waktu singkat, katakanlah 2 jam, Anda memperoleh pengalaman puluhan tahun!)

 

Tips Menjadi Professional Speaker:

Memiliki 3 hal penting:

  • Logos: ilmu, materi, data, pemahaman, logikanya (content)
  • Pathos: gaya dan cara pembawaan, teknik meramu kisah, teknik membawakan materi (context)
  • Ethos: karakter, kebiasaan, pembawaan (character).

 

Diskusi Telpon/ SMS

Dengan passion, mestinya gak mikir profit? Ada unsur bisnisnya? (Bp Sigit). ADM: Kita seharusnya juga melihat dari sisi bahwa pembicara itu juga manusia, yang memiliki kebutuhan. Pembicara juga sudah mengeluarkan begitu banyak investasi untuk menjadi seorang trainer (refer ke: Kenapa Pembicara Dibayar Mahal, diatas). Saya sendiri seorang psikolog yang juga memberikan terapi untuk orang orang yang memerlukannya. Tapi karena keterbatasan waktu, saya tidak melakukan terapi sebagai profesi saya. Setiap memberikan terapi saya tidak pernah charge.

Menjadi pembicara kelihatannya gampang, tapi memperdalam penguasaan bukanlah hal yang mudah. Dari kisah Picasso, pelukis terkenal, diceritakan bagaimana seorang wanita meminta dia melukis dalam waktu 10 menit. Ketika mengetahui bayarannya $100, si wanita complain, kok mahal sekali. Kata Picasso: saya perlu 10 thn untuk bisa melukis dalam 10 menit.

Jangan merasa, gara gara dibayar, passion kita hilang. Ini berkaitan dengan mindset. Kita layak dibayar untuk kehidupan kita. Tapi jangan pula terlalu hitung hitungan. Ada sisi sosialnya juga.

 

10 thn sebagai mekanik, waktu luang kasih ceramah, dikira dosen. Banyak belajar dari SmartFM. (Bp Ridwan). ADM: Lanjutkan, Bung Ridwan!

 

Suka motivasi teman, murid. Orangtua ditolong memilihkan sekolah anak, malah complain karena anaknya jadi sakit sakitan. (Bu Dewi). ADM: Itu resiko pembicara. Intinya, jangan merasa salah atau menyalahkan diri sendiri. Yang penting niatnya tulus. Kalau terjadi kesalahan, bisa dikoreksi. Gak usah defensive, ngomong baik baik dengan dia, apa yang bisa dilakukan. Kita bertanggung jawab terhadap apa yang kita sarankan.

 

Jokes kebanyakan, dalam training. Doctor gak pandai mengajar dengan menarik (Bp Anto).

ADM: 3 hal penting diajarkan  sejak jamannya Aristoteles: Logos (Content), Pathos (Context), Ethos (Character). Jokes diperlukan untuk menyegarkan, tapi jaga etika ketika jokes: tidak mempromosikan hal yang buruk, nilai negative, (misalnya sex, pelacuran) dan hindari SARA. Yang bagus, menertawakan diri sendiri (seperti Tukul), jauh lebih baik daripada membicarakan orang lain. Dosenpun memerlukan keterampilan untuk menjadi pembicara yang baik, bukan hanya mengadalkan content tapi juga context nya.

 

Awalnya komunikasi lancar, setelah itu seret (Bp Dani). ADM: Biasanya orang seringkali susah untuk memulai. Konten itu penting, untuk bahan ngobrol. Aktiflah mendengarkan radio, baca koran untuk menambah content pembicaraan.

 

You are the best (Bp Adi W Gunawan). ADM: You are the best, Pak Adi W Gunawan! (Bp Adi W Gunawan adalah pakar top Hypnotherapy dan Mind, pemilik Institute of Mind Technology)

 

Kerja di accounting, Juara Speech Contest. Bagaimana menjadi speaker? (Bu Olly). ADM: Terus berlatih dan ikuti program speaking oleh professional, seperti program Great Trainer In Action yang diadakan tanggal 1- 4 April 2013 mendatang.

 

Kesimpulan

Passion + Pleasure > Profit

 

Leave A Response »