“MINDWEB: Teknik Dahsyat Menyederhanakan Cara Berpikir Anda!”? Smart Emotion Radiotalk, Bp. Anthony Dio Martin, 5 April 2012

admin 25/08/2013 0

Radiotalk kali ini dihadiri juga oleh si tukang rangkum……(pengalaman 30 thn lebih di bidang managerial, lulusan Fakultas Teknik UI, lama bekerja di Trakindo Utama, saat ini menjadi Advisor di PT Aerospeed dan Mentor di PT Metal Inti Presisi).

Penemuan MindWeb

MindWeb ditemukan dengan tidak sengaja. Ketika menjadi Kepala Cabang di Trakindo Jambi, Eka Wartana, nama orang itu…., tahun 1979/ 1980, menghadapi masalah tagihan ke customer. Berulang kali ditagih, tidak berhasil. Akhirnya, dibuatlah gambar2 dengan isi awalnya: Tagihan/ Hutang, Customer, Perusahaan. Kemudian ditambahkan informasi2 lainnya. Customer perlu Dana untuk membayar. Untuk itu harus ada Sumber Dana, yang diperoleh dari Export logs. Uangnya hanya ada setelah export selesai. Untuk tahu kapan export nya, perlu ada Informasi. Dari Informasi itu diketahui bahwa ada Prioritas pembayaran, mulai dari bahan bakar, gaji karyawan, kemudian barulah bayaran untuk suppliers.

Dengan mengetahui jadwal kapal, akan diketahui kapan waktunya untuk follow up pembayaran. Saat itulah lahirnya MindWeb diagram pertama.

Alasan memilih Topik MindWeb.

Emosi dimulai dari berpikir. Kalau berpikir bagus, tindakanpun bagus. Diperlukan adanya system berpikir. MindWeb menjawab keperluan ini.

Thinking System (Peter Senge, Prof dari MIT) – The 5th Discipline.

Peter mengatakan perlunya kita berpikir secara sistemik. Hanya saja ada 3 masalah:

• Tidak tahu cara berpikir secara system (tidak ada tools nya)

• Tidak mau (kata Nagabonar:”?Berhentilah kau berpikir!”?)

• Tidak terlatih untuk berpikir dengan system (karena semuanya menggunakan pendekatan pendek).

Misalnya: Budget Negara kurang: naikkan BBM, Perusahaan rugi: naikkan harga, PHK karyawan, Hubungan bermasalah: cerai.

Kata Peter Senge:”?Your solution today can be your problem tomorrow!”?

MBA Study Bp AD Martin di Vancouver

Professor dari Harvard menggambarkan case study yang rumit menjadi simple dengan menggabungkan fakta. (yang jelas penulis MW tidak meniru ini karena kuliah MBA Pak Martin di tahun 1995an, sedangkan MW ditemukan 1979/ 1980 dan masih ada saksi hidupnya…mungkin professor itu yang meniru…?? ;-))

Ide tidak pernah berdiri sendiri. Dalam Mind Map, semuanya ada ujungnya (titik dimana proses terhenti). Kenyataannya, ide tidak pernah berhenti tapi saling kait mengait, seperti halnya sel sel otak (neuron), dan MindWeb ini menunjukkan saling keterkaitan antara satu dan lainnya.

Albert Einstein:

“Make everything as simple as possible, but not simpler”?

(ala ADM: “Jangan menyepelekan masalahnya, tapi sederhanakan masalahnya”?).

Bedanya Mind Map dan MindWeb

Mind Map adalah metode bagus yang sudah banyak dipakai, terutama untuk memory (ingatan). MindWeb sangat berbeda dimana diagramnya menunjukkan saling keterkaitan.

Contohnya: Pohon. Mind Map membahas Pohon dengan mengurainya menjadi: Batang, Ranting, Akar, Daun, Buah. MindWeb melihatnya dari sisi berbeda, dimana Akar, misalnya, dilihat juga dari fungsinya untuk menyerap air dari tanah, diteruskan melalui Bantang pohon terus ke Daun.

Lebih jauh lagi, MindWeb mengkaitkannya dengan Hujan (yang membasahi Tanah), Tanah, Matahari, Udara (Angin) dan berbagai hal terkait. Seberapa jauh cangkupan ‘web’ nya, disesuaikan dengan kebutuhan.

Mind Map dibuat dengan warna warni serta gambar gambar, MindWeb dibuat dengan sederhana, tanpa warna, tanpa gambar. Bahkan dipantaipun, kita bisa membuat MindWeb diagram dengan orat oret di pasir. Alasannya tanpa gambar, karena dengan mendengar suatu seperti MOBIL, orang akan otomatis membayangkan sebuah mobil, bukan tulisan M-O-B-I-L.

Telpon, SMS

Bp. Arief Rahardjo. Senang bukunya karena berhasil menyelesaikan 1 bab dengan satu halaman, memberi motivasi. Kenapa panahnya dua arah? EW: Panah dibuat dua arah, karena kedua hal yang terhubung itu saling terkait.(hubungan sebab akibat)

Bp. Ongko. Bagaimana menentukan prioritas dengan MindWeb? Sudah memakai FishBone, Pareto, Benchmarking, dll. EW: Metode lain bisa saling melengkapi. Untuk menentukan prioritas, misalnya, kita bisa memakai MindWeb bersinergi dengan system lain seperti Pareto. Dari 20% yang dampaknya 80% itulah dibuatkan MindWebnya.

ADM: MindWeb dipakai untuk memperluas sudut pandang. Majalah Newsweek/ Times: trend orang menyimpan informasi di gadget nya, bukan di otaknya. Kalau ditanya, mereka akan mencari dulu dimana laptopnya.(untung dia gak nanya, dimana otaknya….;-)). Dengan cara begitu bagaimana mereka bisa membuat keputusan yang penting? “That is dangerous”?, kata laporan itu.

Bu Lia, Medan. Bagaimana supaya siswa aktif mau berpikir. ADM: Menarik untuk melihat bagaimana guru yang sudah belajar Mind Map, dilengkapi dengan MindWeb untuk berpikir lebih jauh? Ini akan sangat menarik.

Bu Fanny. Bagaimana mengajar anak2 untuk memakai MindWeb. EW: Caranya berbeda, lebih banyak dengan permainan, untuk mempermudah pengertiannya.

ADM: Hubungan MindWeb dengan EQ jelas banget: berpikir consequential. (mengerti akibat dari suatu perbuatan). Terkadang anak tidak memikirkan akibatnya. Pak Martin mengajarkan anak: kalau kamu memukul temanmua, apa yang terjadi? “Dia akan memukul balik, Daddy”?. Berpikir consequential itu bagian yang penting dari EQ.

Bp. Hans. Apa beda Mind Map dan MindWeb? (Dijelaskan diatas).

Bp. Iswan. Berapa persen keberhasilan system ini didalam kehidupan dan karir?

EW: Tidak ada angka yang eksak, belum ada studinya. Keberhasilan tergantung dari keseriusan , seberapa jauh jangkauan informasinya, seberapa banyak latihan yang dilakukan.

ADM: Persoalannya bukan berapa persennya. Bukan tentang kuantitasnya, tapi kualitasnya. Cara berpikir ini penting sekali untuk memajukan bangsa. Problem terbesar: malas berpikir.

Mengapa Perlu Teknik Berpikir? 3 P

• Pribadi yang berkualitas. Keputusan yang salah sering menyebabkan terjadinya masalah dikemudian hari. Dengan teknik berpikir yang baik, banyak masalah bisa dicegah terjadinya, dan hidup kita bisa lebih bahagia.

• Pribadi yang dewasa. Mengerti tentang Consequential Thinking. (ini kompetensi EQ yang penting).

o Understanding what to decide (keputusan apa yang harus dibuat)

o Understading the impact (mengerti akan dampaknya)

o Understanding the feeling of people being impacted.(perasan orang yang terkena dampaknya).

• Pribadi yang dipercaya. Kepada siapa kita akan mempercayakan dan menanyakan pendapat? Pasti kepada orang yang bisa membuat keputusan yang bagus. (decision making).

Bp. Rio, Semarang. Bagaimana menjelaskan MW kepada orang lain supaya tidak terlalu lama membuat keputusan. EW: Bagusnya MW dijelaskan dengan membuat diagramnya bersama. Tapi dengan atasan, bisa langsung berikan yang sudah selesai. ADM: Dengan mengerjakannya bersama, malah orang lain bisa ikut menambahkan informasinya (bersinergi).

Bp. Hakim, Jkt. Bagaimana menyederhanakan pikiran dan menetapkan prioritas. EW: Dimulai dari hal mana yang berdampak terbesar, sementara yang kecil diabaikan dulu.

Supaya maksimal untuk pengembangan karakter? ADM: Kita jarang meluangkan waktu untuk berpikir. Berhenti sejenak dan berpikirlah. Thomas Alfa Edison, John Maxwell, mempunyai ruangan khusus untuk berpikir. Jangan malas berpikir.

Manfaat MindWeb

Banyak manfaat yang bisa diperoleh dengan memakai MindWeb, mulai dari kehidupan sehari hari, peningkatan karir, management (decision making, problem solving, strategy, planning, dsb), mengurangi stress, melatih intuisi, mengendalikan emosi, dsb.

MindWeb: konsep berpikir yang:

Simple, Easy, X-traordinary…..

(Sederhana, Mudah diterapkan, namun Dampaknya luar biasa)

Best regards,

Eka Wartana

Penulis buku MindWeb – konsep Berpikir Tanpa Mikir.

Leave A Response »