Oleh: Eka Wartana
Macam macam ya, gaya para atasan di perusahaan.
Ada yang demokratis, ada yang otoriter, ada yang rendah hati; ada yang arogan; ada yang menyerahkan banyak aktifitas ke bawahannya, ada yang mengerjakan semuanya sendiri.
Ada atasan yang focus pada hal hal besar dan penting. Ada juga yang suka mengurus berbagai hal sampai yang sekecil-kecilnya. Dia selalu ingin tahu dan terlibat dengan apa yang dikerjakan bawahannya. Yang terakhir ini menerapkan micro-management.
Tanpa disadarinya, atasan yang menjalankan micro management, telah menghilangkan beberapa hal penting:
- Trust. Tidak ada rasa percaya dengan bawahannya. Dirinya penuh rasa khawatir kalau bawahannya membuat kesalahan. Tidak yakin akan kemampuan bawahannya. Yang lebih parah lagi, dia tidak percaya akan kejujuran bawahannya.
- Delegasi. Dia keberatan untuk mendelegasikan pekerjaannya terlepas dari beratnya beban yan dipikulnya. Akibatnya, dia keteteran dengan pekerjaannya.
- Development. ‘Hampa’nya delegasi membuat kesempatan bagi bawahannya untuk berkembang menjadi hilang. Delegasi lah yang memberi pelatihan buat bawahannya untuk berkembang. Sebenarnya, dengan peningkatan kemampuan anak buahnya, pekerjaan atasan akan menjadi semakin ringan.
- Teamwork. Karena contoh yang diberikan si atasan, yang focus pada dirinya, maka kesempatan dia serta bawahannya untuk membina kerja sama dengan koleganya menjadi terbatas.
- Inisiatif. Micro-managing akan menekan insiatif dan kreatifitas karyawan. Pengawasan yang berlebihan akan mematikan keduanya.
- Succession Plan. Ketika suatu saat si atasan resign atau pension, tidak ada bawahannya yang siap menggantikannya. Semua keterampilannya ‘ikut resign/pensiun’ bersamanya…. Bawahannya tidak tahu apa yang harus dilakukan. Kalaupun akan ada pengganti dari luar perusahaan, dia akan mengalami kesulitan menjalankan tugasnya.
Sirnanya hal hal penting diatas memicu munculnya sesuatu yang mengganggu: STRESS! Yang menjadi stress sudah pasti si atasan karena semuanya dikerjakannya sendiri. Pekerjaannya menjadi jauh dari efisien. Akan sering terjadi delay dalam penyelesaian pekerjaannya. Ini memicu stress yang lebih besar lagi.
Selain itu, bawahannya akan terlihat sering melakukan kesalahan di mata atasannya. Sebabnya? Karena mereka kurang terlatih.
Siapa yang stress? Dia dan bawahannya. Kalau atasan sedang stress, maka yang sering menjadi sasaran kemarahan adalah bawahannya. Akibatnya, semuanya merasa stress. Stress kok malah dicari!
Dengan focus pada hal hal yang kecil, hal hal yang besar malah terabaikan. Telah terjadi salah focus!
Boss yang suka micro-managing, ada baiknya membaca bukunya Richard Carlson: Don’t Sweat the Small Stuff.
Semakin tinggi posisi seseorang seharusnya dia lebih focus pada hal hal yang besar dan penting (macro, bukan yang micro). Karenanya, diperlukan adanya delegasi pekerjaan ke bawahannya. Dengan adanya pendelegasian pekerjaan, keterampilan dan skills staff akan berkembang. Secara keseluruhan, performa organisasi akan semakin meningkat.
Dalam proses delegasi, si atasan perlu memberikan toleransi kesalahan pada awal prosesnya. Guidance dari atasan akan mengurangi terjadinya kesalahan.
Pendelegasian pekerjaan akan meringankan beban atasan, sekaligus mengurangi stress-nya.
“Ketika seseorang menjalankan pola micro-management, maka dia cenderung mengabaikan hal hal yang macro”
“Setiap orang semestinya mencegah terjadinya problem (problem-preventing), bukan malah menciptakannya…..”
Article terkait: Salah Fokus https://mindwebway.com/2020/07/19/salah-fokus/
Salam Problem Preventing,
Eka Wartana
Founder, Master Trainer: The MindWeb Way of Thinking.
Author: To Think Without Thinking (in English), Berpikir Tanpa Mikir, MindWeb (Indonesia & English Edition), Relative-Contradictive dalam Profesi, Relative-Contradictive dalam Kehidupan.
Professional Licensed Trainer (MWS International)
Over 33 years of experience in various managerial positions in well-known companies.
#tothinkwithoutthinking #berpikirtanpamikir #mindwebway #mindweb #karyaanakbangsa #karyaorisinal #ekawartana #relativecontradictive #problempreventing #micromanagement #macro #sumberstress