Oleh: Eka Wartana
Memang memiliki growth-mindset jauh lebih baik daripada fixed-mindset.
Tapi bukan berarti semua yang ‘fixed’ itu buruk lho!
Contohnya: fixed-assets. Siapa sih yang gak mau punya fixed-asset (rumah, tanah, mobil, peralatan)?
Contoh lain: fixed-costs. Lebih mudah mengelola fixed-costs daripada variable-cost. Nilainya sudah pasti. Misalnya: gaji yang tetap setiap bulannya, kecuali untuk salesman yang income-nya bervariasi sejalan dengan komisi penjualan yang dicapainya.
“Daripada punya fixed-mindset, mendingan punya fixed-assets.
Miliki fixed-assets dengan mengembangkan growth-mindset”
(The MindWeb Way)
Relevant article: Shrink-Mindset
Orang yang memiliki growth-mindset:
- Focus pada proses
- berani menghadapi tantangan dan risiko
- menerima feedback, bahkan kritik sebagai kesempatan untuk berkembang.
- kesuksesan orang lain dilihatnya sebagai sumber inspirasi.
- selalu ingin berkembang
- kegagalan tidak membuatnya patah semangat
- tidak merasa lebih hebat dari orang lain, tapi selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik.
Orang yang tergolong memiliki fixed-mindset:
- Focus pada hasil
- tidak berani menghadapi tantangan karena ada risikonya.
- kurang suka menerima feedback walau yang membangun sekalipun.
- Marah dan sakit hati Ketika menerima kritik.
- mudah menyerah dan menganggap setiap kegagalan sifatnya permanen.
- kesuksesan orang lain dianggap sebagai ancaman.
- Lebih memilih berhasil daripada berkembang
Salam Berpikir Tanpa Mikir,
Eka Wartana
Founder, Master Trainer: The MindWeb Way of Thinking.
Author: To Think Without Thinking (in English), Berpikir Tanpa Mikir, MindWeb (Indonesia & English Edition).
Professional Licensed Trainer (MWS International)
Over 33 years of experience in various managerial positions in well-known companies.
#tothinkwithoutthinking #berpikirtanpamikir #mindwebway #mindweb #karyaanakbangsa #karyaorisinal #ekawartana #relativecontradictive #terobosan #mindset #growthmindset #fixedmindset #fixedassets