Oleh: Eka Wartana
Resep yang sangat simple dan praktis ini saya rangkum dari pengalaman bekerja selama lebih dari 33 thn di berbagai posisi managerial.
Judul Resepnya 3B: BEFORE, BETTER, BREAKTHROUGH
BEFORE
“It’s better early than never” vs ”It’s better late than never”
- Selesaikan tugas sebelum waktunya. Jangan tunggu deadline.
- Tuntaskan masalah sebelum terjadi (iya, sebelum terjadi!). Caranya? Prediksi, antisipasi, prevent the problem. Jangan menunggu sampai terjadi dulu.
- Berikan jawaban, informasi sebelum ditanya. Antisipasi kebutuhan atasan.
- Hadir lebih dulu dari atasan. Pulang juga duluan dari atasan….eits salah! Pulang setelah pekerjaan tuntas.
Kuncinya:
- Tingkatkan kecepatan kerja (speed) , efisiensi, skills & knowledge
- Persiapan lebih awal. (early start)
- Kumpulkan informasi, data bertahap. Jangan tunggu dekat deadline.
- Antisipasi kemungkinan yang akan terjadi. Prediksi kebutuhan di masa depan.
- Kolaborasi dengan orang lain.
Ada cerita tentang ‘kolaborasi’ dengan sekretaris. Ketika menjabat Act GM, beruntung saya mempunyai seorang sekretaris yang luar biasa, Tri Yulia Handayani (Hanny). Hanny adalah The Best Secretary tingkat nasional waktu itu.
Dua hari sebelum deadline, draft monthly report sudah ada di meja saya. Semuanya dikerjakan oleh Hanny, mulai dari mengumpulkan informasi, follow up ke kepala cabang sampai membuat draft monthly report. Saya tinggal koreksi saja. Report selesai!
Kebanyakan manager memakai system ‘cash’, dekat deadline baru mulai buat laporan. Jauh lebih baik pakai system angsuran (kredit). Bahan bahan dikumpulkan bertahap. Tapi jangan yang KTA, kredit tanpa agunan yang risikonya tinggi. Kalau mau memakai KTA, pakai jenis lain aja: kredit tanpa angsuran…..!?!
Cukupkah dengan selesai sebelum waktunya? Belum! Ada satu lagi: Selesaikan masalah sebelum terjadi….. Kok bisa? Nah, yang ini perlu antisipasi dan prediksi.
Skills/competency yang dibutuhkan: initiative, critical thinking, consequential thinking, creativity plus intuition.
BETTER
“Continuous leap improvement”
- Lampaui ekspektasi atasan. Selalu berikan yang lebih baik dari yang diharapkannya. Hanya memuaskan boss belum cukup.
- Surprise him. Make him excited!
- Tidak pernah ada yang terbaik (the best). Tapi akan selalu ada yang lebih baik (better). Yang penting: ‘Do Your Best’. Kapan? Now and always.
- Jangan pernah puas, terapkan terus: Continuous Improvement (Perbaikan terus menerus)
- Share pengetahuan, pengalaman dengan team untuk meningkatkan prestasi team.
Skills, competency yang dibutuhkan: analytical thinking, critical thinking, creativity & innovation, problem solving
BREAKTHROUGH
“Breakthrough without breaking”
- Jangan pernah puas dengan cara kerja yang ada. Prestasi tidak bisa dicapai dengan cara yang biasa biasa saja. Kompetisi tidak bisa dimenangkan dengan cara yang itu itu saja.
- Selalu cari terobosan yang memberikan keunggulan kompetitif (competitive edge).
- Selalu berusaha meningkatkan efisiensi dan efektifitas.
- Melihat jauh ke depan (visioner), siap menghadapi perubahan yang mungkin terjadi.
- Lakukan otomatisasi sebisa mungkin.
Contoh: terobosan dari pengalaman saya sendiri. Ini dia.
Dalam industry alat alat berat, 3 factor kunci penjualan suku cadang:
- Kualitas, Harga, Delivery
Factor delivery ini sangat penting karena keterlambatan delivery parts berdampak pada downtime alat, yang sangat merugikan.
Biasanya parts dari Singapore ke Jakarta tiba dalam 3 hari. Ketika seorang pemilik pesawat minta muatan dari saya, saya berikan dia tantangan. Saya akan berikan kargo kalau bisa clearance jam 6 pagi. Kalau tidak bisa, lupakan saja.
Eh, ternyata dia berhasil membuat terobosan importasi dengan proses pre-clearance. Singkat cerita, parts bisa keluar sebelum jam 6 pagi dan tetap legal. Akhirnya parts yang diorder dari Singapore bisa tiba di kantor sebelum jam 8 pagi (kurang dari 24 jam). Ini membuat competitor kewalahan melawan delivery time kami.
Kuncinya: Creativity & Innovation, Impact & Influence competency, assertiveness.
Dengan ke 3 B diatas, tidak perlu menjilat atasan supaya memperoleh promosi. Lakukanlah secara professional, bukan personal.
Salam Berpikir Tanpa Mikir,
Eka Wartana
Founder, Master Trainer: The MindWeb Way of Thinking.
Professional Licensed Trainer, MWS International
Author: To Think Without Thinking (in English), Berpikir Tanpa Mikir, MindWeb (Indonesia & English Edition).
Professional Licensed Trainer (MWS) with over 33 years of experience in various managerial positions.
#tothinkwithoutthinking #berpikirtanpamikir #mindwebway #mindweb #karyaanakbangsa #ekawartana #relativecontradictive #reseppromosi #better #before #terobosan #breakthrough #skills #competency #competitiveedge #efficiency #effectiveness
Mantap Pak Eka, awesome ?
Thank you so much, Pak Sanjung. Salam sukses dan sehat ya buat Bapak.
Sepakat sekali Pak Eka..
Luar biasa.
Kadang kita mungkin sudah nyaris melakukan hal2 tsb.. atau mungkin sudah mulai menjalankannya namun kelebihan Pak Eka.. bisa mevisualisikannya dalam paragraf yang mudah di cerna….
Terima kasih juga atas waktu diskusinya pagi ini ya..Pak…. luar biasa..
Salam BTM..
Wah, terima kasih komentarnya yang bagus, Hardi.
Semoga Berpikir Tanpa Mikir semakin banyak memberi manfaat buat Hardi dan buat banyak orang