Oleh: Eka Wartana
Si Covid mempunyai kuasa! Dia mampu membuat orang orang terkurung di rumahnya, membuat mall dan restoran kosong melompong, membuat obat obatan, oksigen menjadi langka, membuat antrian panjang orang orang yang memerlukan perawatan di Rumah Sakit, membuat antrian panjang di pemakaman .
Dia mampu membuat orang orang miskin menjadi lebih miskin dan orang kaya menjadi miskin. Dan….. membuat sebagian orang menjadi sangat kaya. Pedagang masker, vitamin dan obat obatan, pedagang oksigen, alat alat kesehatan memperoleh curahan rezeki nomplok.
Untungnya masih ada pedagang yang baik hati. Tapi sayangnya lebih banyak lagi orang yang memakai kesempatan ini untuk mengeruk keuntungan sebesar-besarnya.
Apakah Covid memilih korbannya? Jawabannya iya dan tidak.
Jadi kapan Covid memilih dan kapan tidak?
Covid TIDAK MEMILIH Korbannya
Covid tidak mengenal apakah korbannya orang baik atau jahat, orang kaya atau miskin, orang tampan atau buruk rupa!
Banyak orang baik yang meninggal karena Covid. Demikian juga orang jahat banyak yang meninggal. Tapi lebih banyak lagi orang yang jahat yang masih hidup dengan nyaman.
Covid juga tidak mengenal materi. Orang kaya tidak bisa menyuapnya dengan uang. Si Virus juga tidak punya rasa kasihan kepada si miskin. Covid malah membuat orang susah bertambah susah karena tidak bisa memperoleh penghasilan seperti biasa.
Covid MEMILIH Korbannya
Siapa yang dipilihnya?
- Orang yang tidak percaya akan kehadirannya
- Orang yang lalai, tidak menjaga dirinya, tidak menjalankan protocol kesehatan: tidak memakai masker, tidak menjaga kebersihan dirinya, tidak menjaga imunitas diri, kumpul kumpul dan pesta pesta, tidak menjaga jarak.
- Orang yang takabur, lupa diri, merasa dirinya ‘sakti’ dan anti virus.
Kenapa penyebar hoax dan pengacau situasi masih aman mana saja?
Ada dua penyebabnya:
- Virus tidak memilih orang baik atau jahat. Orang ini tergolong ‘penjahat’ tapi tanpa identitas di mata si virus.
- Intuisi si virus melihat mereka itu sebagai ‘kawan’ atau ‘partner’ yang membantu dia meluaskan ‘kekuasaan’nya, menambah korbannya.
Mungkin si penyebar hoax dan pengacau bisa aman dari Covid, tapi mereka tidak akan luput dari ‘one way ticket’ ke neraka!
Virus tidak memilih. Tapi kita punya pilihan: mau menjauh dari virus atau mengundangnya masuk ke dalam tubuh kita.
Semoga para penderita Covid bisa sembuh kembali dan yang sudah meninggal diberikan tempat yang mulia di sisi Tuhan. Aamiin……
Salam Berpikir Tanpa Mikir ala MindWeb Way,
Eka Wartana
Founder, Master Trainer, The MindWeb Way of Thinking
Professional Licensed Trainer (MWS International)
Author: Relative-Contradictive, Berpikir Tanpa Mikir, MindWeb
www.mindwebway.com
#mindwebway #mindweb #berpikirtanpamikir #ekawartana #virus #covid19 #korban #pilihan