S2: Suap dan Selingkuh
Oleh: Eka Wartana
Sarjana S1 lanjut ke S2 untuk memperkaya ilmunya. Tapi yang ini beda. Tidak puas dengan kondisi yang sekarang, dia mencari “S2” untuk kepuasan diri dengan mudah dan enak. Dia bahkan lanjut ke S4: Suap, Sex, Selingkuh, Simpanan!
Ada gak ya, hubungan antara suap dan selingkuh? Sepertinya erat sekali, ibarat berpacaran…..
Kalau tidak ada hubungannya, kenapa banyak oknum pejabat yang korup, selain punya simpanan (berbentuk rumah dan harta), juga pada punya “simpanan” (disimpan di apartemen dan rumah lain)?
Apakah orang yang mudah tergoda suap juga mudah tergoda sex? Kelihatannya begitu ya….. Orang yang mudah tergoda (tidak punya prinsip), akan mudah tergoda untuk banyak hal, yang baik maupun yang tidak baik.
Kasihan lho para oknum pejabat. Hidup mereka penuh godaan. Mereka sering sekali menghadapi bujukan, bahkan bujukan ganda:
- terbujuk menerima suap dan
- terbujuk memanfaatkan uang suap itu (dalam banyak kejadian, untuk selingkuh).
Itu untuk oknum yang termasuk baik (pada awalnya). Lama kelamaan dia bisa menjelma menjadi koruptor preman juga. Oknum yang serakah, sebaliknya, tidak dibujuk, juga tidak membujuk, tapi memaksa orang untuk membayar suap.
Selingkuh
Terjadinya selingkuh, apakah karena kesempatannya diberi atau dicari? Orang yang “baik”, pada awalnya diberi. Lama kelamaan dia akan mencari kesempatan untuk korupsi sekalian selingkuh. (Ada kemajuan ‘kan, dari pasif menjadi aktif, kreatif!)
Uang yang terlalu mudah masuk akan mudah pula keluar. Tidak ada pengatur aliran dananya. Untuk istri secukupnya saja, tapi untuk selingkuhannya….? Royal banget!
Suap Diajarkan Sejak Kecil
Sejak anak anak orang tua sering tidak menyadari bahwa mereka sudah mengajarkan anaknya menerima suap. Coba deh lihat, kalau anaknya merengek, langsung disuap dengan permen, coklat supaya diam. Apakah itu bukan menumbuhkan budaya suap?
Sebetulnya si anak diajarkan untuk mengerti dan belajar menerima alternative bukan dengan cara mudah yang menyesatkan. Kasihan mereka karena sudah dijerumuskan oleh orang tua sendiri. Alasan klasiknya: sayang anak, padahal mereka tanpa disadari telah menjerumuskan mereka.
Antara Simpanan dan “Simpanan”
Pengaruh sex memang luar biasa. Banyak koruptor yang akhirnya ketahuan memiliki banyak simpanan (uang, logam mulia, assets) dan juga, ini dia: “simpanan” lain. Istri yang membangun masa depan bersamanya dari nol, menjadi barang antik, masuk museum dan dilupakan.
Interkoneksi tersembunyi
Apa interkoneksi tersembunyi dalam tulisan ini? Ada interkoneksi antara: Kejadian sehari hari dan consequential thinking (kaitan sebab-akibat), masa kanak kanak dan dewasa (ketika menjadi pejabat), suap dan godaan, selingkuh dan godaan, simpanan dan “simpanan”, suap – sex – selingkuhan – simpanan.
Oh, iya, ada lagi satu hal yang ada hubungannya dengan topik ini: medsos. Adanya medsos mempermudah perselingkuhan…… Gak percaya….? (karena belum berpengalaman…. atau percaya karena pernah mengalaminya…? #justkidding).
Salam Berpikir Tanpa Mikir,
Eka Wartana
Founder The MindWeb Way of Thinking
Author Berpikir Tanpa Mikir ala MindWeb and To Think Without Thinking – A Thinking Breakthrough (English version)
MindWeb – A New Way of Thinking (Indonesia & English versions)
Professional Licensed Trainer (MWS International) with 33 years managerial experience.
mindwebway.com