Menunda: Sumber Bahagia

Eka Wartana 19/09/2025 0
Menunda: Sumber Bahagia

Oleh: Eka Wartana

Kunci bahagia atau kunci masalah? Bisa kedua nya. Ibarat pisau bermata dua, menunda itu bisa menjadi sumber masalah dan bisa menjadi kunci bahagia.

Kebanyakan orang menyimpulkan bahwa menunda itu sumber masalah. Padahal, menunda bisa menjadi sumber Bahagia. karena itu kita membahas dari sisi sebaliknya, kunci Bahagia.

Sumber Masalah.

Orang sudah tahu bahwa menunda itu tidak baik. Menunda pekerjaan mengakibatkan kerjaan nggak beres beres. Menunda jawaban ke boss, bisa dapat teguran keras. Hubungan bisa jadi tidak harmonis. Menunda nikah? Bisa bisa nanti ketuaan dan sulit dapat jodoh. Kalau pun dapat jodoh, masih ada masalah lagi menanti. Ketika punya anak, orang mengira di aitu cucu nya…..

Ada lagi sikap menunda yang mengarah ke masalah: menunda-nunda. Semuanya masih rencana saja, tidak ada aksi. Lebih parah lagi kalau membuat rencana aja sudah ditunda tunda, kapan aksi nya…..

Sumber Bahagia

Apa yang perlu ditunda supaya bisa memperoleh kunci menuju Bahagia? Kesenangan! Semasih muda, bekerja keras dan berhemat lah. Tunda dulu kesenangan.

Persiapkan diri untuk menghadapi masa sulit, ketika tidak ada penghasilan lagi (ketika pensiun, atau usaha menurun). Apalagi di saat pengeluaran bertambah besar: semakin tua butuh lebih banyak biaya untuk kesehatan, biaya pendidikan anak yang semakin tinggi, harga barang yang semakin mahal.  

Menunda kesenangan selain menjadi sumber kebahagiaan juga bisa menjadi sumber kesuksesan. Bisa ya? Bisa lah. Ada orang yang menikmati kesenangan dengan bermalas-malasan. Kalau begitu, bagaimana bisa sukses?

Kalau seseorang mampu bersenang senang tapi dia menunda nya, maka kesuksesan menanti nya.

Bagaimana dengan menunda makan? (puasa penuh atau intermittent fasting). Badan bisa menjadi lebih langsing, lebih sehat dan lebih menarik. Bukan kah itu sumber kebahagiaan juga? Belum lagi dapat barokah nya.

Menunda Bisa Mencegah Masalah

Menunda bisa mendatangkan masalah. Tapi, menunda bisa memberi manfaat yaitu mencegah masalah. Contohnya? Ketika seseorang sedang dikuasai emosi, sebaiknya menunda tindakan atau keputusan. Di saat emosi, response orang kemungkinan besar  salah dan merugikan. Kenapa? Karena logika nya sedang jongkok. Selain itu, emosi sering memicu pertengkaran, bahkan perkelahian. Jadi, di saat emosi, tunda dulu reaksi sampai emosi dan rasio/logika seimbang (balanced). Dengan begitu masalah bisa dicegah.

“Terkadang kita perlu menunda, tapi jangan suka menunda nunda

Artikel terkait: https://mindwebway.com/2022/10/05/menunda-boleh-menunda-nunda-jangan/

Salam Relative-Contradictive,

Eka Wartana

Founder, Master Trainer, The MindWeb Way of Thinking

Professional Licensed Trainer, MWS International

Author: Relative-Contradictive, Berpikir Tanpa Mikir, To Think Without Thinking, MindWeb

Over 30 years of experience in various managerial positions

 Website: www.mindwebway.com

  #mindwebway #mindweb #berpikirtanpamikir #ekawartana #relativecontradictive #karyaanakbangsa #interconnection #menunda #menundanunda #sumberbahagia

Leave A Response »