Oleh: Eka Wartana
Peluang bisnis baru….?
Belakangan ini semakin banyak orang yang stress. Tidak sedikit yang depresi juga. Mereka tidak menyadari apa sebabnya.
Di kantor, ada penerapan peraturan peraturan. Tanpa peraturan, situasi bisa berantakan. Tapi peraturan yang terlalu banyak akan menghambat kreatifitas dan inovasi.
Situasi yang serupa terjadi dalam kehidupan manusia. Semakin hari, semakin banyak ‘peraturan’ yang disebarkan orang. Ada yang wajar, tapi banyak yang berlebihan.
Bingung juga membaca banyaknya ‘peraturan’ (‘nasihat’) yang bertebaran. Ada yang masuk akal, ada yang menyesatkan.
Contohnya: Katanya, makan roti tidak sehat. Dengan berita itu bisnis siapa yang diuntungkan? Tentunya bisnis saingan dari roti! Mertua saya setia hari makan roti. Sampai juga lebih dari 90 thn usianya. Saya juga sudah puluhan tahun makan roti setiap hari untuk sarapan dan makan siang. Syukurnya, sejauh ini tidak ada dampak apa apa.
Ada lagi nasihat yang kontradiktif sehingga membuat bingung. Katanya, minuman panas tidak sehat. Sebaliknya ada yang bilang minuman dingin tidak baik. Mana yang benar? Tergantung situasinya, ya. Minuman dingin sehabis makan memang kurang pas karena mengganggu pencernaan makanan.
Cerita lama: telur tidak bagus karena bisa menyebabkan kolesterol tinggi. Belakangan ada dokter yang menyarankan makan telur 2 butir setiap hari. Mana yang benar?
Mengenai obat nih. Orang yang hipertensi diwajibkan minum obat hipertensi setiap hari, seumur hidup! Bisnis yang bagus untuk produsen obat. Pengidap hipertensi akan cemas kalau tidak menuruti ‘kewajiban’ itu.
Tapi ada dokter yang mengatakan obat hipertensi tidak perlu diminum setiap hari. Nah, bingung kan? Beliau tidak mau ikut ikutan berbisnis kecemasan…..Siapa tahu dokter itu (tidak ingat namanya, tapi banyak beredar di youtube) nantinya bisa dikucilkan oleh produsen obat dan dokter dokter lainnya?
Sudah banyak yang tahu bahwa penyedap masakan yang mengandung MSG itu tidak sehat. Tapi kebanyakan orang tidak tahu bahwa makanan makanan enak memakai banyak mecin. Semakin banyak mecin, semakin enak makanan, dan semakin enak makanan, semakin banyak dimakan orang…..Bayangkan aja akibatnya terhadap kesehatan manusia…..
Ada penjual mie ayam dekat rumah yang laris banget. Anak saya sering menyaksikan penjualnya memasukkan sekantong platik besar mecin kedalam kuah mie nya. Pantas enak rasanya ketika memakannya…..(tidak enaknya di kemudian hari…!)
Kebanyakan orang suka mencari kenikmatan meskipun dibaliknya tersembunyi kesengsaraan. Sebaliknya banyak pebisnis yang memanfaatkan kecemasan orang untuk memperbesar bisnisnya. Caranya? Ya, itu, menakut-nakuti.
Pada zaman Covid, para penjual masker, obat obatan, sanitizers, jasa test swab antigen & PCR, juga Rumah Sakit memperoleh keuntungan yang luar biasa. Kebanyakaan orang cemas kalau tertular Covid. Hasil test ada yang bisa dipercaya, banyak yang abal abal. Hasil test dibilang positive supaya orang test lagi berulang ulang. Kecemasan dijadikan ladang bisnis.
Kenapa orang orang mau membeli barang dari “bisnis kecemasan” itu. Ya, karena ingin menghindari sengsara….
Seperti kata para motivator: “Ada dua hal yang memotivasi seseorang, yaitu: menghindari sengsara dan memperoleh kesenangan”
Sangat banyak orang yang menjadi “korban” dari bisnis kecemasan. Padahal 85% dari apa yanga dicemaskan itu tidak terjadi! Itu bukan kata saya lho tapi berdasarkan study dari Cornell University, USA.
Article terkait dengan kecemasan palsu itu bisa dilihat di sini:
Tips supaya tidak termakan bisnis kecemasan itu:
- Jangan terlalu percaya pada mitos orang orang yang menyesatkan. Cari panduan terbaru dari para ahli.
- Mau makan makanan yang disukai, makan aja….asal tidak berlebihan. Makan berlebihan akan mengundang kecemasan.
- Batasi makan makan yang sangat enak karena bisa jadi mengandung banyak MSG. Selaini itu juga menyebabkan obesitas. Kenikmatan sering diiringi oleh kecemasan di kemudian hari.
- Kecemasan itu sendiri adalah pemicu sakit. Jadi, jangan terlalu mudah cemas.
Bila ahli bilang 85% kecemasan itu sesungguhnya tidak terjadi, buat apa dicemaskan? Dan dari yang sisanya 15% yang mungkin terjadi itu, 79% bisa diatasi dengan lebih mudah dari yang diperkirakan. Jadi sesungguhnya hanya 3 % saja yang patut dicemaskan.
Pakailah akal sehat supaya kita tidak menjadi korban dari bisnis kecemasan…..
Salam Problem-Preventing,
Eka Wartana
Founder, Master Trainer, The MindWeb Way of Thinking
Professional Licensed Trainer, MWS International
Author: Relative-Contradictive, Berpikir Tanpa Mikir, To Think Without Thinking, MindWeb
Over 30 years of experience in various managerial positions
Website: www.mindwebway.com
#mindwebway #mindweb #berpikirtanpamikir #ekawartana #relativecontradictive #karyaanakbangsa #interconnection #problempreventing #kecemasan #bisniskecemasan