Banjir Pesan
Oleh: Eka Wartana
Pengusaha online akan senang bila memperoleh banjir pesanan.
Tapi banjir pesan beda lagi, justru menciptakan masalah.
Kenapa sampai terjadi banjir pesan di medsos?
Bisa jadi karena:
- Hobi berbagi. Segala hal di forward kepada seantero jagad medsos raya. Niat baiknya bisa memberi manfaat, tapi lebih banyak bikin pusing. Pesan penting lenyap ditelan banjir pesan.
- Malas. Saking malasnya nulis pesan pribadi (ulang tahun, ucapan selamat, ucapan duka), muat aja di group. Selesai sudah! Seakan semua orang lagi ultah, dan semua orang menulis, semua orang membacanya.
- Baper. Merasa kurang enak kalau tidak ikutan mengucapkan selamat di group. Banyak yang mengucapkannya karena merasa kurang enak kalau tidak ikutan. Lucunya, banyak yang hanya copy-paste aja, tanpa nyawa.
- Duplikasi. Betapa banyaknya pesan sama yang diterima oleh setiap orang, yang WA group-nya banyak.
Saking banyaknya message yang masuk, banyak orang yang memilih: clear chat sebelum membaca pesan masuknya. Pesan penting yang terselip diantaranya, ikut ter-delete! Komunikasi jadi kehilangan maknanya…… Menyedihkan, bukan?
Dari sisi lain, sangat amat banyak waktu yang dihabiskan untuk membaca dan menulis pesan. Cara ini mengubah ungkapan “Waktu adalah uang” menjadi “Waktu adalah utang”, hal hal penting terpending.
Artikel terkait:
Salam Berpikir Tanpa Mikir,
Eka Wartana
Professional Licensed Trainer (MWS International) with 33 yrs of managerial experience. Founder, Master Trainer, The MindWeb Way of Thinking
Author Berpikir Tanpa Mikir, To Think Without Thinking (English Edition), MindWeb (Indonesian & English Edition).
Training needs: eka.wartana@mindwebway.com, WA 081281811999
Book needs: WA 081281811999, Amazon.com, getscoop.com (ebook)
#berpikirtanpamikir #tothinkwithoutthinking #mindwebway #ekawartana #trainer #mindwebwayofthinking #banjir #pesan #komunikasi #hobi #Clearchat #baper #malas #duplikasi #waktu #uang #utang #tsunami #wa