Games Online – Sumber Harta, Sumber Derita
Oleh: Eka Wartana
Hidup ini penuh dengan relativitas dan kontrakdiksi. Di satu sisi memberikan kenikmatan dan harta, di sisi lain mendatangkan derita bagi orang lain. Salah satu contohnya, games online.
Sudah banyak sekali orang membuka warnet (warung internet), menyaingi maraknya warteg (warung tegal). Kalau warteg membuat orang menjadi wareg (Jawa: kenyang), warnet membuat orang yang punya warnet ‘wareg’ kantongnya, tapi membuat tekor kliennya.
Yang punya warnet hidupnya enak, penuh kemewahan, banyak harta yang diperoleh dari warnetnya. Di sisi lainnya, begitu banyak keluarga yang menderita karena uangnya digerogoti anak anaknya yang sudah kecanduan games online.
Parahnya, keluarga yang menderita ini adalah golongan bawah. Orang berada tidak main ke warnet karena sudah punya fasilitas sendiri. Mereka bisa bebas bermain games online dengan risikonya sendiri.
Walaupun tahu sudah banyak orang yang hidupnya senang dari hasil warnetnya, saya tidak tergoda sama sekali untuk ikutan membuka warnet. Kenapa?
- Membawa derita bagi rakyat kecil yang hidupnya sudah pas-pasan bahkan banyak yang minus.
- Membuat anak anak kecanduan. Narkoba juga menyebabkan kecanduan.
- Membuat anak anak tidak mau belajar, maunya main games online terus. Dalam jangka panjang, akibatnya bukan hanya pada pendidikan anak, tapi juga mentalnya.
- Dari kenyataannya, warnet bukan hanya dipakai untuk games online tapi juga akses ke situs situs porno. Tidak heran kalau di warnet pernah ditemukan kondom bekas dan ceceran air mani. Hal ini bisa menjadi awal dari masalah seks bebas, bahkan bisa memicu perkosaan. Semoga situs situs porno itu sudah tidak bisa diakses lagi.
- Kalau tanpa kendali, anak anak bisa mengarah ke pencurian demi untuk memenuhi keinginannya untuk bermain games online. Namanya juga kecanduan.
- Bukan tidak mungkin kebiasaan kecanduan membuat mereka rentan untuk dibujuk mencoba narkoba.
Beberapa kali ada orang tua dari anak anak yang mendatangi warnet, marah kepada pemilik warnet. Akibat dari adanya games online di warnet, anak anaknya berkeras minta duit melulu kepada orang tuanya.
Rasanya kok kurang adil ya, kalau kita mencari harta, yang membuat orang lain menderita. Rakyat kecil akan semakin terpuruk masa depannya.
Masing masing orang memang punya hak untuk menentukan caranya mencari rezeki. Buat rekan rekan yang mempunyai warnet, mohon maaf atas curahan hati saya ini. Sudah lama saya memendam perasaan melihat kenyataan ini.
Salam Berpikir Penuh Perasaan,
Eka Wartana
Professional Licensed Trainer (MWS International) with 33 yrs of managerial experience.
Founder, Master Trainer, The MindWeb Way of Thinking
Author Berpikir Tanpa Mikir, To Think Without Thinking (English Edition), MindWeb (Indonesian & English Edition).
Training needs: eka.wartana@mindwebway.com, WA 081281811999
Book needs: WA 081281811999, Amazon.com, getscoop.com (ebook)
#berpikirtanpamikir #tothinkwithoutthinking #mindwebway #ekawartana #trainer #mindwebwayofthinking #warnet #gamesonline #kecanduan #harta #derita #rakyatkecil