Klakson Langka Di Malaysia
Oleh: Eka Wartana
Judul tulisan ini bisa menyesatkan. Yang langka bukan klaksonnya, tapi suaranya.
Pengemudi di Malaysia pantang membunyikan klakson. (Harian Kompas 4 Maret 2019).
Suasananya sangat kontras dengan Jakarta. Ketika lampu hijau menyala di traffic light, langsung pengemudi di belakangnya memencet klakson. Batas kesabarannya rendah sekali.
Tapi pengemudi yang membunyikan klakson itu bisa jadi punya alasan.
Misalnya pengemudi di depannya itu sedang asyik ber-HP ria! Memang pengemudi yang lalai seperti itu perlu diberi klakson.
Bagaimana di Malaysia? Jalanan di sana dilengkapi dengan CCTV (di Jakarta juga sama) sehingga orang yang main HP sambil mengemudi bisa langsung ditindak. Di sini orang masih berasa bebas bertelepon dan ber WA-ria sambil nyetir, tanpa kuatir.
Paling paling kalau lagi bernasib sial aja, dia kena tilang. Yang pasti, pengemudi itu nengok kiri kanan dulu, ada polisi enggak…… Kalau ada, HP nya langsung diumpetin…..
Ironis, ya……? Jadi teringat dengan artikel saya tentang Klakson dari sisi yang berbeda, berjudul Klakson dan SP (Surat Peringatan) di https://mindwebway.com/?p=1791.
Apa ya hubungan antara kebiasaan berklakson dan penjualan sparepart mobil? Karena jarang membunyikan klakson, mestinya penjualan battery (aki) di Malaysia lebih sedikit ya, dibandingkan dengan di Jakarta?
Salam Berpikir Tanpa Mikir,
Eka Wartana
Professional Licensed Trainer (MWS Int) dengan 33 thn pengalaman managerial.
Founder: The MindWeb Way of Thinking, To Think Without Thinking
Author: To Think Without Thinking (English Edition), Berpikir Tanpa Mikir (Indonesian Edition), MindWeb– A New Way of Thinking (English dan Indonesian Edition).
Website: mindwebway.com,
FB: www.facebook.com/eka.wartana.5
IG: www.instagram.com/eka.wartana/
Training, Book Order: eka.wartana@mindwebway.com
#klakson # #interkoneksi #tothinkwithoutthinking #berpikirtanpamikir #mindwebway #mindweb #ekawartana