Siapa Guru Kita?

admin 28/08/2018 0
Siapa Guru Kita?

Siapa “Guru” Kita?

Oleh: Eka Wartana

Pernahkah kita bayangkan bagaimana Tuhan sangat bermurah hati dengan memberi manusia begitu banyak guru. Siapa saja para guru kita?

  • Orangtua
  • Saudara
  • Guru, Dosen
  • Orang lain (melalui sharing, training, ataupun diam diam)
  • Sumber informasi (buku, media social, internet)
  • Pengalaman
  • Alam

Dari sekian banyak guru diatas, yuk kita bahas dua yang terakhir saja: Pengalaman dan Alam.

Belajar dari pengalaman

Belajar dari pengalaman masa lalu itu bagus. Namun, kita membayar mahal dengan kehilangan waktu, kesempatan, materi, dan adanya mental dan perasaan. Ada lagi yang lebih bagus: belajar dari kesalahan orang lain. Semua kerugian tadi bisa kita hindari. Yang kita perlukan: memasang mata, telinga dan kesadaran akan apa yang terjadi dan memprediksi apa yang mungkin terjadi di kemudian hari.

Ada satu ungkapan yang mengatakan:”Jangan membuat kesalahan yang sama dua kali”. Bahkan manusia disamakan dengan keledai, yang tidak mau terpuruk ke dalam lubang yang sama.

Kita perlu naik kelas dan menjadi jauh lebih baik lagi dari keledai (ini hanya bercanda): “Jangan membuat kesalahan pertama sekalipun”. Caranya? Lihatlah orang lain yang membuat salah dan kita belajar dari kesalahan itu. (tanpa harus mencari-cari kesalahan orang lain). Cegah kesalahan pertama!

Tetapi pada kenyataannya, kita bukan makhluk yang sempurna dan tidak bisa lepas dari kesalahan. Kesalahan ini tidak sepenuhnya buruk, bahkan memberi hikmah: orang lain bisa belajar dari kesalahan kita! Kita menjadi guru bagi orang lain.

Belajar dari alam

Ada yang tersembunyi dalam kata ‘pengalaman’……yaitu: ’alam’. Banyak sekali ilmu yang bisa kita pelajari dari alam. Namun sayangnya, banyak orang tidak melihatnya. Padahal kita hanya cukup memperhatikan dan melihat interkoneksinya dengan kehidupan kita. (Kunci dari MindWeb Way: Interkoneksi, keterhubungan).

Ketika sedang bersantai di tepi pantai Kuta belum lama ini, saya memperhatikan ombak yang menggelora. Tampak beberapa orang yang sedang belajar berselancar(surfing). Semantara mereka berguru pada orang yang sudah berpengalaman, saya sebagai penonton berguru pada alam.

Tahap awal belajar berselancar, para murid itu berjatuhan bahkan ketika baru berusaha menaiki papan selancarnya. Mereka belajar untuk lancar berselancar. Mereka ‘melawan’ ombak pada awalnya dan berselaras dengan ombak pada akhirnya. Ketika itulah mereka memperoleh nikmat yang luar biasa.

Pembelajarannya:

  1. Kita perlu berusaha, berjuang keras untuk mencapai apa yang kita inginkan. Seringkali kita dihadang oleh tantangan tantangan. Sebagian orang memilih untuk ‘flight’ (menghindar dari tantangan), sebagian orang bertekad untuk ‘fight’ (menghadapi tantangan) dan ada juga yang ‘freeze’ (pasrah tanpa berbuat apa apa). Yang mana yang terbaik? Tergantung situasi dan besarnya tantangan. Kalau yang datang tsunami, ya lebih baik kabur dong……
  2. Semua tantangan terjadi karena ada ‘sebab’. Hambatan bisa dicegah dengan mengendalikan penyebabnya. Ibaratkan ombak yang muncul karena adanya kuasa angin.
  3. Semua tantangan akan berakhir. Ombak besar yang bergelora, akhirnya sirna di tepi pantai. Demikian pula dengan tantangan. Tanpa diatasipun tantangan akan berakhir. Hanya saja, berakhirnya tantangan bisa terjadi bersamaan dengan berakhirnya kita (karier, bisnis). Usaha kita adalah membuat tantangan berakhir dengan lebih cepat, lebih baik, dan……memberi manfaat.
  4. Sesudah tantangan berakhir, kita akan bisa mencapai ‘laut dalam’ yang mengandung potensi yang luar biasa. Dari situ kita mulai membangun masa depan. (tanpa harus menenggelamkan kapal….he he he, just kidding).
  5. Ketika menuju laut dalam, jangan lupa membawa perlengkapan lain (jaring, pancing, makanan bergizi) yang dalam kehidupan berupa skills dan competency, plus tentunya passion & perseverance (GRIT).

 

MY WAY…..

YOUR WAY….

MINDWEB WAY!

 

Article terkait: Mencari-cari kesalahan: https://mindwebway.com/?p=1764 .

 

Salam Berpikir Tanpa Mikir,

Eka Wartana

Professional Licensed Trainer (MWS International) with 33 yrs of managerial experience.

Founder The MindWeb Way of Thinking

Author Berpikir Tanpa Mikir, To Think Without Thinking (English Edition), MindWeb (Indonesia & English Edition).

Training needs: eka.wartana@mindwebway.com, WA 081281811999

Book needs: WA 081281811999, Amazon.com, getscoop.com (ebook)

#berpikirtanpamikir #tothinkwithoutthinking #mindwebway #ekawartana #trainer #mindwebwayofthinking #mencaricarikesalahan #prediksi #alam #pengalaman #ombak #tantangan #grit #passion #pereverance #guru #selancar

Leave A Response »