Kucing dan Reframing

admin 06/07/2018 0
Kucing dan Reframing

Kucing dan Reframing

Oleh: Eka Wartana

Apa sih hubungannya antara kucing dan reframing? Sepertinya kok gak ada relasinya ya? Untuk jelasnya, saya ingin sharing tentang kisah nyata yang sangat sederhana ini.

Setiap hari halaman depan rumah saya menjadi tempat buang hajat bagi kucing kucing tetangga. Yang punya kucing kok tidak membuatkan toilet buat kucingnya ya….? Kucingpun mengerti rupanya prinsip: jangan ‘mengotori’ periuk sendiri…. Kok manusia malah banyak yang tidak mengerti hal ini, ya?

Istri saya pusing menyuruh tukang kebun yang enggan membersihkan kotoran kucing itu. Masalah…..!!!

Ada saran dari teman istri cara mencegah kucing buang hajat di rumput halaman, yaitu dengan menaruh beberapa botol air mineral penuh berisi air. Untuk 1-2 hari memang berhasil, tapi setelah itu, mulai lagi si kucing berulah.

Akhirnya, saya turun tangan. Ada terlintas keinginan menembak kucing itu dengan senapan angin. Tapi suara hati mengatakan itu melawan hukum alam.

Akhirnya, saya memakai hukum alam untuk mengatasinya. Caranya? Dengan konsep interkoneksi MIndWeb Way yang sangat sederhana.

Kita semua tahu kucing itu takut air (kecuali untuk diminum). Informasi ini muncul begitu saja dari bawah sadar, tanpa mikir. (semua orang bisa melakukan ini dengan mudah). Kemudian disusul dengan ide: menciptakan suasana yang tidak disukai kucing. Inipun juga ‘tanpa mikir’. Maka ketemulah solusinya tanpa harus rumit rumit memikirkan ‘problem solving’.

Halaman rumput yang cukup luas itu kami siram pagi hari dan malam harinya, saat waktunya bagi kucing buang hajat (waduh, sampai hapal waktu BAB kucing ya….?). Rupanya ini menimbulkan rasa kurang nyaman bagi kucing untuk buang hajat. (maka hajatnya dibawa pergi lagi sama si kucing). Berhasil!!!

Tapi kok repot amat jadinya, ya? Repot tidaknya sebenarnya tergantung dari apa yang ada di pikiran kita. Dengan apa yang dinamakan ‘reframing’ (membingkai ulang pikiran kita), beban akan hilang. Caranya? Dengan melihat sisi lainnya dari aksi yang dilakukan: tanaman menjadi semakin hijau dan subur. (biasanya hanya disiram sekali sekali saja, sekarang sehari dua kali). Maka, bebanpun berubah menjadi kenikmatan.

Jangan mau dikendalikan oleh kucing, tapi kitalah yang mengendalikannya…..

Tanaman dan rumput itu selayaknya merasa berhutang budi sama di kucing itu….

Begitulah rupanya alam memberi ‘pelajaran’ kepada manusia…. melalui ‘pesan tidak langsung dan tidak nyata’.

Kuncinya: Apakah kita memperhatikan “pesan-pesan” itu…..?

 

Artikel terkait: Mengendalikan atau Dikendalikan (hubungannya dalam pekerjaan)

 

Salam Berpikir Tanpa Mikir,

Eka Wartana

Professional Licensed Trainer (MWS International) with 33 yrs of managerial experience.

Founder The MindWeb Way of Thinking

Author Berpikir Tanpa Mikir, To Think Without Thinking (English Edition), MindWeb (Indonesia & English Edition).

Training needs: eka.wartana@mindwebway.com, WA 081281811999

Book needs: WA 081281811999, Amazon.com, getscoop.com (ebook)

 

#berpikirtanpamikir #tothinkwithoutthinking #mindwebway #ekawartana #trainer #mindwebwayofthinking #problemsolving #reframing #nlp #kucing #rumput #halaman #tanaman

 

Leave A Response »