Kok Minta Maaf sih?
Oleh: Eka Wartana
Membaca judul artikel ini, spontan akan muncul pikiran: “Kenapa tidak minta maaf?”, “Kamu merasa benar ya….?”.
Intinya bukan di situ, tapi kok meminta maaf, bukan memberi maaf……?
Sejak lama muncul pikiran iseng saya tentang salah satu ucapan pada saat Lebaran. Kenapa ya semua orang meminta maaf…..?
Dan satu tanda tanya lagi: Kenapa ya tidak ada yang menjawab, “Ya, saya maafkan kamu….”? Setiap permintaan maaf dijawab dengan permintaan maaf juga. Jadi, saling meminta, bukan saling memberi. Bukankah semestinya semua permintaan maaf itu kita terima dengan memberi maaf yang tulus, walau di dalam hati….?
Bukankah maaf langsung kita berikan ketika kita merasa orang lain bersalah? (bisa jadi orang lain tidak merasa bersalah?). Paling tidak jangan menunggu terlalu lamalah….., gak usah menunggu Lebaran. Bolehkan kita katakan bahwa pada saat Lebaran itu kita saling memaafkan kesalahan yang baru terjadi saja? Atau kita rapelkan semua kesalahan kesalahan di masa lalu….?
Kiranya wajar ya, kalau orang tidak menjawab:”Iya, saya memaafkan kamu”, bisa jadi karena:
- Perasaan tidak enak sebagai orang Timur (bukan Timur Tengah?).
- Seakan kita sudah mem-vonis orang itu salah, padahal meminta maaf tidak selalu berarti dia bersalah (mengalah dengan berjiwa besar).
Kenyataan yang sering saya lihat, rasa marah, kesal, dendam masih tersimpan, walau maaf sudah diminta…… Sampai kapan ya kita menyimpan emosi emosi yang membebani batin kita itu…..? Dibawa sampai ke liang kubur….? Padahal, hal hal negative itu lebih mengarahkan kita ke neraka daripada ke surge. Kok memilih neraka sih….? (Gaya sok tahuku, padahal aku juga terkadang begitu, walau maafku termasuk murah alias mudah memaafkan…..#ngaku)
Kok minta maaf sih….? Berilah maaf….dari hati yang tulus ikhlas, bukan hanya di bibir…..
Ada permohonan maaf yang tidak usah menunggu balasan: mohon ampun kepada Tuhan.
Mohon maaf sekiranya tulisan ini kurang berkenan….. (tidak menunggu sampai Lebaran…..).
Dan…..sehubungan dengan Hari Raya Idul Fitri, saya Mohon Maaf Lahir dan Batin kepada rekan rekan saya yang baik hati.
Salam Berpikir Tanpa Mikir,
Eka Wartana
Professional Licensed Trainer (MWS International), with 33 years of experience in various managerial position in well-known companies.
Founder: The MindWeb Way of Thinking
Author: Berpikir Tanpa Mikir, To Think Without Thinking (English Edition), MindWeb (in Indonesia dan English Edition).
#emotion #mindweb #mindwebway #berpikirtanpamikir #ekawartana #maaf #lebaran #mintamaaf #trainer #founder #author