You Can Redesign Your Life (Bp. AD Martin – SmartEmotion 14 Oct’10)
Wooooww….topik radiotalk Pak Martin semakin lama semakin keren aja….topik yang sangat bermanfaat buat para “listeners” SmartFM maupun para “readers” rangkuman ini. Kali ini kita diajak untuk menjadi arsitek dadakan….membuat design baru untuk hidup kita masing masing. Boleh nyontek kok design orang lain…ingat ATM (Amati, Tiru, Modifikasi).
Redesign ini diibaratkan ‘Bedah Rumah’ seperti diacara TV. Rumah lama dirobohkan, dibangun lagi dengan design baru seperti yang kita inginkan.
Ada 4 faktor penghalang untuk redesign kehidupan:
- Comfort Zone. Sudah merasa nyaman sehingga sulit untuk mau berubah.
- Awareness. Tidak tahu bahwa kehidupannya bisa diubah.
- Resources. Menganggap bahwa diperlukan sumber daya yang luar biasa untuk melakukannya.
- Advice. Tidak ada yang memberitahu caranya.
(Ke 4 nya bisa disingkat menjadi CARA….atau ARCA…? Atau: ComRAd Aw! Bisa lebih diringkas jadi 2 saja: Merasa Nyaman dan Tidak Tahu– caranya, sumber dayanya, yang memberitahu…..)
Stop….!! Menjadi:
- 1. Passenger. Jangan hanya puas menjadi penumpang yang nasibnya tergantung dari ‘supir’ Ambil kendali kehidupan Anda sendiri! (mending jadi pemilik mobil, bisa mengatur si supir…yang jadi ‘designer’ nasib orang lain….;-))
- 2. Victim. Hentikan pikiran sebagai korban. “Saya dijodohkan sih, makanya jadi begini…”, “Coba situasinya beda….”.(daripada jadi korban, mending jadi jagalnya…..eh, salah ya….? Yang ini termasuk ‘excuses’ atau ‘justify’ ya…dalam BEJ nya Pak Tung- Blame, Excuses, Justify?)
- Dreamer. Stop menjadi pemimpi, tapi lakukanlah sesuatu. (seringkali mimpi itu datang sendiri ya, tidak bisa direncanakan, termasuk mimpi ‘basah’…maksudnya kehujanan lho……Ada juga yang bilang kita harus bermimpi lewat visualisasi….. gimana nih, ya….? Martin Luther King juga bilang:”I have a dream…..”)
Ada 6 hal yang perlu diubah untuk me-redesign your life:
- 1. The way you see things. Bagaimana kita melihat sesuatu (sisi pandang). (Ada orang heran:”Kok dia mau sih sama si A yang jelek…”, sementara dia melihat hatinya yang baik, bukan fisiknya…”)
- 2. The way you think. Bagaimana kita berpikir akan segala sesuatunya. (Misalnya, ketika ditegur atasan, kita pikir beliau tidak suka, padahal tujuannya baik yaitu untuk mengembangkan potensi kita. Ada lagi orang berpikir temannya kurang sopan karena sms nya tidak dibalas….padahal HP nya dicuri orang atau pulsanya lagi habis…. )
- 3. The way you feel. Bagaimana kita merasakan sesuatu yang dipengaruhi oleh sekitar kita. Rasa bencipun bisa berubah menjadi senang hanya dengan mengubah sudut pandang kita. Contohnya, dalam sinetron, orangtua yang kurang suka akan calon mantunya akan menciptakan situasi sedemikian rupa supaya anaknya tidak jadi menikah dengan calon mantu itu. (pemain film sudah pinter reframing….sampai sampai wajahnya yang biasa saja bisa di reframe jadi cakep…)
- 4. The way you act. Seringkali sudah tercipta pola tertentu:”Kalau terjadi A pasti akibatnya B”, misalnya kalau kita dihina, pasti marah, kalau kena api pasti panas (“Ini gak bener….”, kata si firewalker, kita buktikan aja nanti di NLP Training). Ada orang yang marah karena diselip mobil lain dengan ugal ugalan, lalu mengejar orang itu dan akhirnya nabrak motor…..coba kalau dia anggap sisupir itu lagi kebelet….pasti deh dia aman aman saja, gak perlu ‘mampir’ ke kantor polisi, bayar ganti rugi, telat ke kantor, diomelin boss (kecuali kalau dia sendiri boss…paling dimarahin istrinya…)
- 5. The way you have been conditioned. Contohnya,kalau anak diberikan keleluasaan, nanti bisa ngelunjak, besar kepala. (ada lho orang yang kepalanya besar tapi tidak ngelunjak….:-)). Diperlukan bantuan orang lain untuk mengatasi kondisi yang tidak dikehendaki. (Sejak kecil kita dikondisikan bahwa kalau kena hujan, sakit kepala…..maka terjadilah….. Padahal mandi juga pakai air, bukan kerikil….apa bedanya….)
- 6. The way you are being motivated. Banyak orang yang merasa termotivasi oleh uang, padahal efeknya sementara. Carilah motivasi yang lain yang “real motivator”. Misalnya, seorang host seperti Mbak Eka Dewi….akan mendapat kesempatan untuk mengenal dan dikenal oleh banyak orang (bisa punya koneksi untuk peluang peluang bisnis….atau jadi bintang film…J)
- 7. The way you select training program……eh keterusan, ini “out of content”, tapi boleh juga diingat ingat karena masih “in the context”….Yang dibicarakan di radiotalk cuma yang enam diatas aja….;-))
Kisah kisah terkait.
Pak Martin pernah ‘marah’ kepada Tuhan disaat Ayah tercinta meninggal. Beliau merasa tidak adil, “kenapa ayah saya, bukan ayah teman saya….”. Reframing beliau: Kejadian itu menjadikan Pak Martin gigih, ulet dan keluarga menjadi lebih kompak.
Tukang bangunan mengeluh dengan roti yang sama yang dia makan setiap hari…padahal dia sendiri yang membuat rotinya, bukan istrinya (belum beristri), bukan ibunya(sudah meninggal). (si tukang gak sempat reframing, karena sibuk mengeluh terussss….!!)
Film Gie menceritakan seorang murid yang benci dengan gurunya sehingga ingin mementungnya. Dia ikuti sang guru sampai kerumahnya….astaga! Rumah gurunya begitu sederhana sekali…dia pun berubah pikiran, gak jadi mentung gurunya (untung dia hanya berubah pikiran, bukan berubah akal…dan mementung kepalanya sendiri….)
Masukan dari pendengar.
Ada batasan umur untuk me-redesign hidup kita? Tidak ada. Hanya saja diperlukan upaya untuk menghilangkan pola pikir masa lalu yang sudah terkondisi. Kata Einstein, kita tidak bisa merubah sesuatu dengan cara yang sama…diperlukan info lain, sesuatu yang beda. Kita perlu membuka katup pembelajaran kita, membuka pikiran. Faktor lain: seberapa kuatkah keinginan kita untuk berubah….
Diarahkan kemana design hidup kita? Ubah pikiran dari “victim”(korban) menjadi “survivor”(yang hidup, selamat)
Advice tambahan dari Pak Martin:
- Collapsing anchors. Hancurkan semua anchor (‘jangkar’) yang menghambat redesign. (misalnya, kalau sudah tua itu ingatannya menurun, pengaruh keluarga, dll).
- Reframing. Kerangka ulang pola pikir kita baik ‘contents’(isinya) maupun ‘contexts’(dilihat dari mana, perspektif) nya.
- Personal Coaching. Untuk mengatasi kendala yang dihadapi untuk me-redesign hidup kita. (Free coaching diberikan didalam NLP Personal Breakthrough 25-27 Oct ini)
- Don’t be a victim, be a survivor. (Jangan mau menjadi korban, jadilah orang yang selamat)
- Untuk mengetahui siapa yang bertanggung jawab akan hidup anda, berkacalah (dalam majalah Intisari). (yang dilihat cermin ya, bukan layar kaca…..)
I have a dream that my four little children will one day live in a nation where they will not be judged by the color of their skin, but by the content of their character.
Martin Luther King
You Can Redesign Your Life (Bp. AD Martin – SmartEmotion 14 Oct’10)
Wooooww….topik radiotalk Pak Martin semakin lama semakin keren aja….topik yang sangat bermanfaat buat para “listeners” SmartFM maupun para “readers” rangkuman ini. Kali ini kita diajak untuk menjadi arsitek dadakan….membuat design baru untuk hidup kita masing masing. Boleh nyontek kok design orang lain…ingat ATM (Amati, Tiru, Modifikasi).
Redesign ini diibaratkan ‘Bedah Rumah’ seperti diacara TV. Rumah lama dirobohkan, dibangun lagi dengan design baru seperti yang kita inginkan.
Ada 4 faktor penghalang untuk redesign kehidupan:
- Comfort Zone. Sudah merasa nyaman sehingga sulit untuk mau berubah.
- Awareness. Tidak tahu bahwa kehidupannya bisa diubah.
- Resources. Menganggap bahwa diperlukan sumber daya yang luar biasa untuk melakukannya.
- Advice. Tidak ada yang memberitahu caranya.
(Ke 4 nya bisa disingkat menjadi CARA….atau ARCA…? Atau: ComRAd Aw! Bisa lebih diringkas jadi 2 saja: Merasa Nyaman dan Tidak Tahu– caranya, sumber dayanya, yang memberitahu…..)
Stop….!! Menjadi:
- 1. Passenger. Jangan hanya puas menjadi penumpang yang nasibnya tergantung dari ‘supir’ Ambil kendali kehidupan Anda sendiri! (mending jadi pemilik mobil, bisa mengatur si supir…yang jadi ‘designer’ nasib orang lain….;-))
- 2. Victim. Hentikan pikiran sebagai korban. “Saya dijodohkan sih, makanya jadi begini…”, “Coba situasinya beda….”.(daripada jadi korban, mending jadi jagalnya…..eh, salah ya….? Yang ini termasuk ‘excuses’ atau ‘justify’ ya…dalam BEJ nya Pak Tung- Blame, Excuses, Justify?)
- Dreamer. Stop menjadi pemimpi, tapi lakukanlah sesuatu. (seringkali mimpi itu datang sendiri ya, tidak bisa direncanakan, termasuk mimpi ‘basah’…maksudnya kehujanan lho……Ada juga yang bilang kita harus bermimpi lewat visualisasi….. gimana nih, ya….? Martin Luther King juga bilang:”I have a dream…..”)
Ada 6 hal yang perlu diubah untuk me-redesign your life:
- 1. The way you see things. Bagaimana kita melihat sesuatu (sisi pandang). (Ada orang heran:”Kok dia mau sih sama si A yang jelek…”, sementara dia melihat hatinya yang baik, bukan fisiknya…”)
- 2. The way you think. Bagaimana kita berpikir akan segala sesuatunya. (Misalnya, ketika ditegur atasan, kita pikir beliau tidak suka, padahal tujuannya baik yaitu untuk mengembangkan potensi kita. Ada lagi orang berpikir temannya kurang sopan karena sms nya tidak dibalas….padahal HP nya dicuri orang atau pulsanya lagi habis…. )
- 3. The way you feel. Bagaimana kita merasakan sesuatu yang dipengaruhi oleh sekitar kita. Rasa bencipun bisa berubah menjadi senang hanya dengan mengubah sudut pandang kita. Contohnya, dalam sinetron, orangtua yang kurang suka akan calon mantunya akan menciptakan situasi sedemikian rupa supaya anaknya tidak jadi menikah dengan calon mantu itu. (pemain film sudah pinter reframing….sampai sampai wajahnya yang biasa saja bisa di reframe jadi cakep…)
- 4. The way you act. Seringkali sudah tercipta pola tertentu:”Kalau terjadi A pasti akibatnya B”, misalnya kalau kita dihina, pasti marah, kalau kena api pasti panas (“Ini gak bener….”, kata si firewalker, kita buktikan aja nanti di NLP Training). Ada orang yang marah karena diselip mobil lain dengan ugal ugalan, lalu mengejar orang itu dan akhirnya nabrak motor…..coba kalau dia anggap sisupir itu lagi kebelet….pasti deh dia aman aman saja, gak perlu ‘mampir’ ke kantor polisi, bayar ganti rugi, telat ke kantor, diomelin boss (kecuali kalau dia sendiri boss…paling dimarahin istrinya…)
- 5. The way you have been conditioned. Contohnya,kalau anak diberikan keleluasaan, nanti bisa ngelunjak, besar kepala. (ada lho orang yang kepalanya besar tapi tidak ngelunjak….:-)). Diperlukan bantuan orang lain untuk mengatasi kondisi yang tidak dikehendaki. (Sejak kecil kita dikondisikan bahwa kalau kena hujan, sakit kepala…..maka terjadilah….. Padahal mandi juga pakai air, bukan kerikil….apa bedanya….)
- 6. The way you are being motivated. Banyak orang yang merasa termotivasi oleh uang, padahal efeknya sementara. Carilah motivasi yang lain yang “real motivator”. Misalnya, seorang host seperti Mbak Eka Dewi….akan mendapat kesempatan untuk mengenal dan dikenal oleh banyak orang (bisa punya koneksi untuk peluang peluang bisnis….atau jadi bintang film…J)
- 7. The way you select training program……eh keterusan, ini “out of content”, tapi boleh juga diingat ingat karena masih “in the context”….Yang dibicarakan di radiotalk cuma yang enam diatas aja….;-))
Kisah kisah terkait.
Pak Martin pernah ‘marah’ kepada Tuhan disaat Ayah tercinta meninggal. Beliau merasa tidak adil, “kenapa ayah saya, bukan ayah teman saya….”. Reframing beliau: Kejadian itu menjadikan Pak Martin gigih, ulet dan keluarga menjadi lebih kompak.
Tukang bangunan mengeluh dengan roti yang sama yang dia makan setiap hari…padahal dia sendiri yang membuat rotinya, bukan istrinya (belum beristri), bukan ibunya(sudah meninggal). (si tukang gak sempat reframing, karena sibuk mengeluh terussss….!!)
Film Gie menceritakan seorang murid yang benci dengan gurunya sehingga ingin mementungnya. Dia ikuti sang guru sampai kerumahnya….astaga! Rumah gurunya begitu sederhana sekali…dia pun berubah pikiran, gak jadi mentung gurunya (untung dia hanya berubah pikiran, bukan berubah akal…dan mementung kepalanya sendiri….)
Masukan dari pendengar.
Ada batasan umur untuk me-redesign hidup kita? Tidak ada. Hanya saja diperlukan upaya untuk menghilangkan pola pikir masa lalu yang sudah terkondisi. Kata Einstein, kita tidak bisa merubah sesuatu dengan cara yang sama…diperlukan info lain, sesuatu yang beda. Kita perlu membuka katup pembelajaran kita, membuka pikiran. Faktor lain: seberapa kuatkah keinginan kita untuk berubah….
Diarahkan kemana design hidup kita? Ubah pikiran dari “victim”(korban) menjadi “survivor”(yang hidup, selamat)
Advice tambahan dari Pak Martin:
- Collapsing anchors. Hancurkan semua anchor (‘jangkar’) yang menghambat redesign. (misalnya, kalau sudah tua itu ingatannya menurun, pengaruh keluarga, dll).
- Reframing. Kerangka ulang pola pikir kita baik ‘contents’(isinya) maupun ‘contexts’(dilihat dari mana, perspektif) nya.
- Personal Coaching. Untuk mengatasi kendala yang dihadapi untuk me-redesign hidup kita. (Free coaching diberikan didalam NLP Personal Breakthrough 25-27 Oct ini)
- Don’t be a victim, be a survivor. (Jangan mau menjadi korban, jadilah orang yang selamat)
- Untuk mengetahui siapa yang bertanggung jawab akan hidup anda, berkacalah (dalam majalah Intisari). (yang dilihat cermin ya, bukan layar kaca…..)
I have a dream that my four little children will one day live in a nation where they will not be judged by the color of their skin, but by the content of their character.
Martin Luther King
Info training:
NLP – Personal Breakthrough (25-27 October 2010)
Hotel Santika, Jl. KS Tubun
Contact no.: 021 3518505
Dalam training ini ada pernikahan lho….si EQ dan si NLP….kita semua diundang hadir.
Best regards,
Eka Wartana
Best regards,
Eka Wartana