Mumpung masih hangatnya pembicaraan mengenai otak, dibawah ini saya kutipkan cuplikan2 dari buku Brilliant Thinker, karangan Paul Sloane. Semoga bermanfaat buat kita untuk memperbaiki pola pikir kita.
Sebagian besar pemikiran kita memiliki pola yang seragam, yaitu: analitis, konvergen, kritis dan berpusat pada otal kiri. Jarang sekali kita berhenti sejenak dan memikirkan cara lain yang lebih baik untuk melakukan sesuatu.
Cara berpikir konvergen dan divergen.
Cara berpikir konvergen merupakan cara berpikir normal yang biasa kita pakai. Ketika mendengar sebuah masukan, naluri kita akan memerintahkan untuk menelaahnya, mengkritiknya, dan menganalisis konsekuensi2nya dengan penekanan khusus pada kemungkinan adanya kesalahan dari masukan tersebut. Kita membawa asumsi dan kerangka pikir kita sendiri dalam bertindak, dan menempatkan gagasan2 baru yang datang kedalam kerangka pikir tersebut.
Sebaliknya cara berpikir divergen membuat kita melangkah menjauhi topik utama masalah ke berbagai arah. Dengan cara berpikir divergen, kita akan mampu melahirkan berbagai macam gagasan yang tidak berhubungan dengan konsep yang tengah dibicarakan. Kita memperluas garis batas pemikiran dan membiarkan imaginasi kita menghasilkan begitu banyak kemungkinan yang berbeda, termasuk gagasan2 yang liar dan tidak masuk akal. Cara berpikir ini merupakan kebalikan dari cara berpikir konvergen, dimana kita memusatkan perhatian secara mendalam pada satu sasaran dan mempersempit pilihan kita untuk memperoleh solusi yang diinginkan.
Cara berpikir divergen mencangkup pertimbangan terhadap seluruh sudut pandang yang ada, termasuk sudut pandang yang tidak konvensional, tidak populer, menggelikan dan aneh.
Kemampuan menerapkan cara berpikir seperti ini merupakan keahlian yang amat penting, yang tidak banyak dikuasai oleh sebagian besar orang.
Para pemikir konvensional biasanya terjebak dalam cara berpikir konvergen, namun para pemikir yang briliant mampu memanfaatkan kedua cara ini. Gunakan cara berpikir divergen untuk mempertimbangkan seluruh pola aturan yang mungkin berlaku. Kemudian gunakan cara berpikir konvergen untuk mempersempit kemungkinan2 yang ada dan menuju kepada penemuan sebuah jawaban yang paling tepat. Cara ini yang dipakai oleh Crick dan Watson menemukan struktur DNA di Cambridge pada tahun 1953.
(Disarikan dari buku Brilliant Thinker Bab 1, by Paul Sloane)
Komentar EW:
Untuk memudahkan membedakan konvergen dan divergen, mungkin kita bisa kaitkan dengan: kon = konsentrasi (fokus pada suatu hal), div = division (terbagi, ….tersebar).
Cara berpikir konvergen didominasi oleh otak kiri, cara berpikir divergen didominasi oleh otak kanan.
Untuk banyak hal, kiranya kita perlu mengkombinasikan keduanya. Pada mulanya, lihat segala kemungkinannya, dengan cara berpikir divergen, baru kemudian kita pilih kemungkinan yang terbaik dan meng-eksplorasinya dengan cara berpikir konvergen……
Best regards,
Eka Wartana