Oleh: Eka Wartana
Suatu hari, ada sepasang suami istri sedang jalan pagi. Setiap ada mobil lewat, mereka kompak menutup hidung. Mereka melakukan nya demi kesehatan, mencegah asap gas buang mobil masuk ke paru paru mereka. Memang sih, gas buang mobil sumber polusi.
Entah karena tahu atau tidak sadar, mereka telah melakukan ‘generalisasi’ terhadap setiap mobil yang lewat. Maksud nya apa?
Mereka menganggap bahwa semua mobil itu sumber polusi udara. Setiap ada mobil lewat, otomatis mereka tutup hidung. Yang lucu nya, ketika ada sebuah mobil BYD Seal (EV) dengan spontan mereka menutup hidung. Padahal itu adalah mobil listrik yang tidak ada asap dan gas buang nya!
Kenapa bisa terjadi seperti itu? Bisa jadi karena mereka tidak tahu bahwa mobil yang lewat itu bukan mobil bensin/diesel? Atau mereka tidak tahu tentang EV (Electric Vehicle)? Atau mereka tidak mengenal apa itu generalisasi dalam NLP (Neuro-Linguistic Programming).
Atau mereka tahu nya NLP yang lain: Natural Language Processing yang dunia nya teknologi dan AI?
Tapi apakah mereka sepenuhnya salah? Ternyata tidak! Orang yang menilai mereka itu lucu juga tidak salah. Hanya saja ada sesuatu yang terabaikan. Apa itu?
Mereka menutup hidung bukan hanya untuk menghindari asap mobil. Ada yang lain: Debu jalanan, akibat perputaran roda mobil. Aksi nya terlihat salah dari satu sisi, tapi benar jika dilihat dari sisi yang lain.
Dengan melihat segala sesuatu nya dari berbagai sudut pandang, kita bisa menilai berbagai hal secara proporsional.
Salam Relative-Contradictive,
Eka Wartana
Founder, Master Trainer, The MindWeb Way of Thinking
Professional Licensed Trainer, MWS International
Author: Relative-Contradictive, Berpikir Tanpa Mikir, To Think Without Thinking, MindWeb
Over 30 years of experience in various managerial positions
Website: www.mindwebway.com
#mindwebway #mindweb #berpikirtanpamikir #ekawartana #relativecontradictive #karyaanakbangsa #interconnection #generalisasi #mobilistrik #polusi #nlp







