Sudah Tahu, Kok Masih Mau?

Eka Wartana 08/08/2024 1
Sudah Tahu, Kok Masih Mau?

Oleh: Eka Wartana

Kenapa tikus mau masuk perangkap?

Jawabannya satu: nafsu melihat ‘umpan’. Maka jadilah si tikus korban nafsunya sendiri. Apa bedanya dengan bunuh diri?

Perangkap

Itu tikus. Bagaimana dengan manusia? Kenapa ya masih banyak yang ‘mau’ masuk  ‘perangkap’? Manusia punya logika yang bagus. Tapi logikanya sering tenggelam dalam lautan  emosi dan nafsu-nya.

Ada berbagai perangkap yang terlihat menggiurkan: wanita penggoda, uang sogokan, pinjaman mudah. Dan yang akhir akhir ini sangat ramai dibicarakan orang: judi online.

Kenapa banyak orang yang sampai terperangkap? Bisa jadi karena:

  • Tidak tahu bahwa itu adalah perangkap (kebanyakan korban terlalu lugu?)
  • Tidak mau tahu itu perangkap atau bukan (yang penting “mainkan” aja dulu)
  • Terlalu bernafsu, terpancingkenikmatan umpannya(enak? Sikat! Risiko belakangan….)
  • Kepepet masalah serius. (terjerat utang, dikejar kejar debt collector)
  • Melihat adanya peluang dengan cara yang gampang (segampang dia kena kemplang bandar)

Herannya, ada orang yang sudah pernah terperangkap judi, mau lagi masuk perangkap yang sama. Dalam kasus narkoba juga serupa. Keluar dari penjara…eh, terlibat lagi. Mereka perlu belajar dari keledai, yang ogah masuk ke lubang yang sama!

Motivasi Berjudi

Kenapa orang berjudi? Ada yang ingin cepat kaya. Ada yang terjerat utang, gagal mendapatkan pinjaman ke mana mana. Ada yang ketakutan dikejar kejar debt collectors. Masalahnya diselesaikan dengan cara yang salah dan berpotensi masalah. Ada lagi yang memang hobinya main judi.

Judi itu ibaratkan narkoba, membuat orang kecanduan. Banyak orang yang sampai kehilangan rumahnya karena ingin menang judi. Dengan bermain judi lagi diharapkannya dia bisa beli rumah lagi. Akibatnya? Mereka depresi dan motivasinya berubah drastis dari main judi menjadi bunuh diri! 

Ada Yang Hilang

Masalah perjudian itu terjadi karena ada yang hilang dalam kehidupan manusia: akal sehat/kendali diri. Punya logika, tapi yang dipakai nafsu. Ingat Tuhan, tapi lupa dosa.

Bisa menang dari main judi? Mimpi ‘kali ya! Hanya ada satu yang menang: bandar! Bandar judi itu pintar memberikan harapan palsu. Terkadang pemain judi dikasih menang sekali sekali supaya nafsunya naik. Sesudah itu duitnya dikuras habis!

Sudah banyak sekali orang yang menjadi korban akibat judi. Mereka terjerat utang, hidup sengsara, keluarganya berantakan. Bahkan ada yang sampai bunuh diri…

Sampai di situ, mereka akan berhenti main judi? Nggak lho! Masih ada yang bisa memberi pinjaman dengan cepat: pinjol! Main lagi! Kalah lagi! Akhirnya pinjol mencekik lehernya. Kondisinya semakin parah. 

Kendali Diri

Saya pernah bermain judi juga lho. Di mana? Las Vegas, kota judi di USA. Menang? Tidak! Kalah? Juga tidak! Kok bisa? Karena sebelum bermain saya sudah siaga untuk gambling for fun aja, bukan mencari menang. Budget USD 20. Kalau sudah habis USD 20, stop! Waktu itu rate Rupiah sekitar Rp 1000/USD. Saya sudah mempersiapkan diri dengan pencegahan masalah (Problem-Preventing).

Seorang teman saya sudah habis USD300 dan masih mau bermain terus. Akhirnya saya paksa dia untuk berhenti bermain. Kalau tidak, bisa habis dollarnya.

Sudah tahu kalau main judi tidak akan pernah menang, kok masih mau main judi ya?

Sudah tahu pinjol menjerat leher….kok masih mau ya pakai pinjol?

Sudah tahu pacarnya play boy, kok masih mau nikah sama dia ya…..?

Sudah tahu….kok masih mau ya…..???

Salam Problem Preventing,

Eka Wartana

Founder, Master Trainer, The MindWeb Way of Thinking

Professional Licensed Trainer, MWS International

Author: Relative-Contradictive, Berpikir Tanpa Mikir, To Think Without Thinking, MindWeb

Over 30 years-experience in various managerial positions

Website:www.mindwebway.com

#mindwebway #mindweb #berpikirtanpamikir #ekawartana #relativecontradictive #karyaanakbangsa #interconnection #judionline #pinjol #perangkap #kontroldiri

One Comment »

  1. Nana 08/08/2024 at 2:38 pm - Reply

    Wah… luar biasa pak Eka, Terima kasih artikelnya yg merupakan reminder bagi kita semua untuk menggunakan akakl sehat, tidak hanyut dalam emosi / nafsu.

    Salam Problem Preventing…!

Leave A Response »