Muda Banting Tulang, Tua Tinggal Belulang

Eka Wartana 24/07/2024 0
Muda Banting Tulang, Tua Tinggal Belulang

Oleh: Eka Wartana

Kenapa tinggal belulang?

Bisa jadi karena tidak bisa makan, tidak mau makan atau tidak ada yang dimakan….

Kenapa tidak ada yang dimakan? Tidak ada duit lagi buat beli makanan. Kenapa tidak ambil uang dari ATM? ATM nya sudah kosong, tak tersisa lagi…..

Duit hasil kerja kerasnya semasa muda kemana?

Sudah dibagi untuk ke tiga anaknya.  

Kita semua sudah mendengar kisah sepasang suami istri yang ditemukan meninggal berdua di kamarnya. Terlihat tulang belulang menghitam di tubuhnya. Sungguh tragis.

Bayangkanlah, betapa derita si Opa dan Oma hidup serba kekurangan. Kurang dana, kurang makan serta kurang…..kasih sayang. Beruntung si Oma yang terkena stroke, memiliki suami yang  selalu setia melayaninya selama si Oma sakit. Si suami sendiri sudah renta, jalannya tertatih tatih.

Derita si Oma berlipat ganda setelah suaminya meninggal. Beliau tidak berdaya berbuat apa apa menjelang ajal suaminnya datang. Bahkan menolong dirinya sendiri saja si Oma tidak mampu. Menyedihkan sekali!

Yang pasti, para netizen mencaci maki anak anaknya yang tidak peduli dengan orangtuanya. Menengok mereka pun tak pernah. Adakah kesalahan orangtuanya? (Kok mencari kesalahan orangtua yang sudah begitu menderita?)

Ada juga “kesalahan” orangtuanya: terlalu baik dan percaya terhadap anak anaknya. Hartanya dibagikan untuk mereka, dan mengabaikan kebutuhan mereka sendiri.

Sudah banyak sekali contoh contoh dalam kehidupan, dimana orang tua sengsara di masa tuanya karena semua hasil keringatnya sudah diserahkan kepada anak anaknya sebelum mereka meninggal.

Bermacam macam sifat anak anak. Ada yang baik dan sayang terhadap orangtuanya. Ada yang tidak peduli akan nasib orangtuanya. Belum lagi pengaruh para mantunya yang belum tentu baik semua.

Pelajaran apa yang bisa diambil oleh para orangtua dari kisah tragis diatas?

  • Siapkan dana untuk hidup di masa tua. Jangan mengandalkan kepada anak anak sepenuhnya. Kasihan mereka yang sedang membangun masa depannya sendiri. Jangan dibebani lagi untuk membiayai orangtuanya.
  • Warisan, kalau ada, jangan dibagikan semua sebelum meninggal. Sebaiknya tinggalkan surat wasiat untuk pembagian warisan buat anak anak. Itu pun jika ada yang bisa diwariskan. 
  • Bekali anak selagi muda dengan pendidikan yang baik, supaya bisa membangun sendiri kehidupan dan masa depannya. Berikan gizi yang cukup ketika mereka masih kecil. Berikan Pendidikan yang baik untuk bekal masa depannya. Dan yang penting: ajarkan akhlak yang baik.
  • Jaga hubungan kekeluargaan yang baik dengan anak mantu dan semua saudara dalam keluarga besar.

Bagaimana menurut pendapat rekan rekan….?

Dengan mempersiapkan diri dengan baik, semoga para orangtua bisa mencegah terjadinya masalah di hari tua dan mampu hidup mandiri.

Salam Problem Preventing,

Eka Wartana

Founder, Master Trainer, The MindWeb Way of Thinking

Professional Licensed Trainer, MWS International

Author: Relative-Contradictive, Berpikir Tanpa Mikir, To Think Without Thinking, MindWeb

Over 30 years experience in various managerial positions

Website: www.mindwebway.com

 #mindwebway #mindweb #berpikirtanpamikir #ekawartana #relativecontradictive #karyaanakbangsa #interconnection #bantingtulang #masadepan #warisan

Leave A Response »