Tidur Beradu-punggung?
Oleh: Eka Wartana
Artikel ini hanya untuk pasangan suami istri ya, bukan untuk pasangan yang sedang pacaran ataupun yang berselingkuhan….. (serumah aja gak boleh, apalagi seranjang….Itu kata orang, tetapi ternyata banyak juga dilakukan orang….he he he)
Mana yang lebih baik, tidur beradu punggung atau beradu hidung….?
Ketika sedang saling marahan, suami dan istri tidurnya saling memunggungi. Sebaliknya kalau sedang mesra, saling berhadapan dengan sangat rapat, seakan ranjangnya sangat sempit (ranjang untuk single). Sebetulnya cara mana sih, yang lebih sehat?
Ini komentar dari sisi common sense aja ya, bukan dari teori kedokteran. Yang lebih sehat itu adalah dengan tidur beradu punggung! Loh, kenapa?
Ketika tidur saling berhadapan, kedua pasangan itu saling melempar karbodioksida (CO2) dan saling berebut oksigen (O2).
Akibatnya, lebih banyak karbondioksida yang diserap oleh keduanya, daripada oksigennya. (Tetapi….ada pengecualiannya, yaitu bila masing masing tidur dengan memakai masker oksigen….he he he).
Pengaruhnya, ketika bangun pagi akan terasa bedanya. Yang tidurnya saling memunggungi akan merasa lebih segar daripada yang saling berhadapan……
Tapi tidur beradu punggung ada kekurangannya: saling tarik selimut…….Belum lagi kalau keduanya lupa gosok gigi…… bisa gak pulas tidurnya……
Gak percaya? Lebih baik jangan percaya, sebelum membuktikannya sendiri…..
Daripada beradu mulut (bertengkar), mendingan beradu punggung…….
Notes: Ini tulisan iseng, terinspirasi ketika bangun pagi…..
Salam Berpikir Tanpa Mikir,
Eka Wartana
Professional Licensed Trainer (MWS International), with 33 years of managerial experience in well-known companies
Founder: The MindWeb Way of Thinking
Author: Berpikir Tanpa Mikir, To Think Without Thinking (English Edition), MindWeb (Indonesia and English Edition)
Training needs, book order: WA 081281811999
#berpikirtanpamikir #mindweb #mindwebway #tothinkwithoutthinking #ekawartana #tidur #oksigen #karbondioksida #kesegaran #suamiistri #pacaran #selingkuhan