Dilema Konsistensi
Oleh: Eka Wartana
“Consistency is the key. If you can’t be consistent, then you can’t be anything” – Purehappylife.com
Konsistensi selalu dipuja-puja orang. Orang yang tidak konsisten dianggap sebagai plin plan, angin-anginan.
Benarkah demikian? Bila dilihat dari cara berpikir konvensional, pandangan itu benar adanya.
Konsistensi seseorang bisa dilihat dari sikap, ucapan maupun tindakannya yang semuanya berasal dari pikirannya. Dan semuanya perlu dilihat dari tujuannya. Untuk mencapai sesuatu orang perlu ngotot dan untuk mempertahankannya orang perlu konsisten, seperti yang dikatakan dalam quote ini:
“If you are persistent, you will get it. If you are consistent, you will keep it” – Unknown
Kata “mempertahankan” itu sendiri lebih berarti: sesuatu yang tetap, tidak berubah.
Tetapi cara berpikir MindWeb Way melihat dari sisi lainnya. Inconsistency (tidak konsisten) mengandung hal hal positive lho! Kok bisa?
Konsistensi Tidak Selalu Baik?
Bagaimana dengan orang yang secara konsisten melakukan hal yang salah atau dengan cara yang salah terus menerus? Dia itu konsisten, tapi tidak benar, bukan? Penyimpangan yang dilakukannya semakin lama akan semakin jauh…… Ini adalah contoh pemikiran iseng ala MindWeb Way.
Consistency & Creativity
Satu lagi keisengan lain: konsistensi itu musuh kreativitas.
Kreativitas memerlukan variasi, perubahan, dan tidak mau terikat dengan sesuatu yang terus menerus begitu begitu saja. Konsistensi nampaknya bertolak belakang dengan kreativitas
Orang yang melakukan hal yang sama terus menerus nanti dikatakan “sinting” oleh Einstein. Mestinya tidak begitu ya, selama orang tidak mengharapkan hasil yang berbeda.
“Insanity is doing the same thing over and over again and expecting different results” – Albert Einstein
Jadi, kalau mau mencapai sesuatu yang berbeda, lakukanlah hal yang berbeda.
Konsistensi nampaknya didominasi oleh otak kiri yang cenderung kepada keteraturan. Sedangkan otak kanan menjadi pemicu kreativitas, anti dengan status-quo.
Compromised Consistency
Daripada ribut terus berdebat tentang konsistensi, seperti yang dilakukan oleh para politikus tentang Boyolali, sontoloyo, genderuwo, dsb, mendingan kita kompromi saja:
Konsistensi itu bagus kalau arahnya selalu pada perbaikan (improvement): consistently changing towards improvement. Bukankah ini konsisten juga tapi tidak statis…..?
Salam Berpikir Tanpa Mikir,
Eka Wartana
Professional Licensed Trainer (MWS International) with 33 yrs of managerial experience.
Founder The MindWeb Way of Thinking
Author Berpikir Tanpa Mikir, To Think Without Thinking (English Edition), MindWeb (Indonesia & English Edition).
Training needs: eka.wartana@mindwebway.com, WA 081281811999
Book needs: WA 081281811999, Amazon.com, getscoop.com (ebook)
#berpikirtanpamikir #tothinkwithoutthinking #mindwebway #ekawartana #trainer #mindwebwayofthinking #consistent #consistency #change #improvement #creativity #kreativitas #compromisedsolution