LUPAKAN MASA LALU – Kata Orang
Banyak orang yang mengajak kita untuk melupakan masa lalu. Kita harus melihat kedepan. Kalau orang sibuk melihat kebelakang, maka dia tidak melihat ada apa didepan. Benarkah begitu?
Ada saatnya kita melihat kebelakang. (Ada saatnya juga kita pergi “kebelakang”, bukan? Untuk membuang ‘air besar’….ha ha ha apa hubungannya…?!?). Pengendara yang ingin mendahului kendaraan lain akan terlibat tabrakan kalau tidak melihat kaca spion.
Banyak hal hal baik yang bisa kita ambil dari masa lalu:
- Pengalaman adalah guru yang bijaksana. Dengan melihat masa lalu, kita tidak perlu mengulang kesalahan yang pernah dibuat.
- Pengetahuan yang kita peroleh dimasa lalu sangat bermanfaat untuk membangun masa depan yang gemilang.
- Prestasi yang pernah dibuat dimasa lalu bisa menjadi inspirasi dan motivasi yang bisa meningkatkan rasa percaya diri untuk membuat prestasi dimana depan.
- Kebaikan orang lain dimasa lalu tidak layak untuk dilupakan. Sebisa mungkin kita tetap menghargainya, walaupun belum tentu kita bisa membalasnya.
- Kegagalan dimasa lalu, kita jadikan pelajaran untuk mencapai sukses dimasa depan.
- Terapi (timeline teraphy, hypnosis) tidak dapat dilakukan tanpa mengacu pada masa lalu.
- Pelajaran Sejarah tidak akan pernah ada tanpa masa lalu.
- Kenangan manis masa kecil, ketika pacaran, kuliah, dan seterusnya. Sayang kalau dilupakan. Kenangan ini memengaruhi kondisi psikologis kita sekarang.
Sayangnya ada orang yang hobinya mengulang-ulang keberhasilannya dimasa lalu, tanpa berbuat sesuatu yang lebih baik dimasa kini dan yang akan datang. Mereka terpaku pada masa lalu. Kiranya sikap ini yang perlu kita hindari, bukan menghilangkan masa lalu……
Bagaimana kalau seorang gadis mengalami patah hati karena ditinggal pacarnya dimasa lalu? Berusaha mengubur pengalaman itu atau mencoba reframing (membingkai ulang) pengalamannya? Pembelajarannya: jauh lebih baik si pacar meninggalkannya waktu dulu itu daripada dia minggat setelah menikah dan beranak-pinak. Paling tidak si wanita tahu bahwa pacarnya itu bukanlah orang baik.
Adakah hal hal yang perlu dilupakan dari masa lalu? Tentu ada, diantaranya:
- Perasaan perasaan negative yang mengganggu, yang menghambat jalan kita ke masa depan.
- Dendam kepada orang lain. Lebih baik memaafkan daripada hati dan pikiran kita dipenuhi racun dendam kesumat.
- Kesalahan kesalahan orang lain. Melihat dari sisi lain yang positive, pasti semuanya itu ada manfaatnya buat kita.
- Kesalahan dan kebodohan sendiri. Daripada diri dipenuhi penyesalan seumur hidup, kiranya lebih baik focus pada perbaikan apa yang sudah dan akan kita perbuat. Hal ini sedikit banyak memengaruhi kepercayaan diri kita.
- Gaji masa lalu….. ha ha ha, karena jauh lebih kecil daripada gaji sekarang….
“Lupakan masa lalu”, kata orang.
“Manfaatkan masa lalu”, kata The MindWeb Way.
Yesterday is not history….. It is memory!
Kesimpulannya, bagaimana kita menyikapi masa lalu, masa kini dan masa depan?
“Menyaring Masa Lalu, Mengelola Masa Kini, Membangun Masa Depan”
(The MindWeb Way).
Salam Berpikir Tanpa Mikir,
Eka Wartana
Founder The MindWeb Way of Thinking, Penulis Buku Berpikir Tanpa Mikir – A Thinking Breakthrough, Buku MindWeb – A New Way of Thinking, Professional Licensed Trainer (MWS), Praktisi berpengalaman 33 thn dibidang Management