Kenapa: Keputusan Cepat Sering Salah?

Eka Wartana 25/04/2025 0
Kenapa: Keputusan Cepat Sering Salah?

Oleh: Eka Wartana

Kenapa kesimpulan yang cepat sering salah? Adakah kesimpulan yang diambil dengan cepat bisa tepat?

Ada beberapa hal yang membuat kesimpulan cepat sering keliru:

  • Asumsi dan persepsi yang tidak berdasarkan data dan informasi yang cukup.  
  • Pikiran negative yang menjadikan kesimpulan bias. Faktor subjektifitas dominan.  
  • Informasi yang kurang.

Apa yang menjadi dasar dalam membuat kesimpulan? Logika. Benar, tapi tidak cukup. Informasi yang kurang dan tidak akurat bisa menjerumuskan logika pada kesimpulan yang keliru.

Dalam hubungan interpersonal, kesimpulan tentang sikap seseorang bisa salah kalau  faktor logika tidak dengan faktor kecerdasan emosional. Tanpa mengerti tentang kondisi orang lain dan diri sendiri (self and social awareness), kesimpulan yang diambil bisa salah arah.

Dalam bisnis, ada lagi faktor penting yang menentukan efektifitas dari kesimpulan. Apa itu? Intuisi!

Kenapa intuisi? Karena intuisi bersumber dari pikiran bawah sadar, yang kaya akan  pengalaman masa lalu (factual) baik dari diri sendiri maupun orang lain. Intuisi lebih mantap lagi karena adanya berbagai informasi yang relevan dan lengkap yang disimpan di dalam pikiran bawah sadar. 

Pebisnis sering mengambil kesimpulan dengan cepat dan berlanjut dengan  keputusan yang cepat dan tepat. Selain itu mereka menggabungkan intuisi dengan logika yang menjadi ‘senjata’ yang ampuh dalam menjalankan bisnis mereka.

Nampaknya seakan mereka memutuskan sesuatu tanpa mikir. Sesungguhnya, yang nereka itu tetap berpikir, bukan hanya dengan pikiran sadarnya, tapi lebih banyak dengan pikiran bawah sadarnya. Mereka memakai cara “berpikir tanpa mikir”. Dengan meng-interkoneksikan informasi informasi yang ada di pikiran bawah sadarnya, mereka bisa dengan mudah mengambil informasi yang terkait yang diperlukan dalam menarik kesimpulan dan membuat keputusan.

Kesimpulan yang dibuat orang sering keliru. Cara untuk mengurangi kekeliruan itu adalah dengan memanfaatkan intuisi. Semua orang memiliki kemampuan untuk mengelola intuisinya. Yang diperlukan hanyalah: latihan.

Practice – practice – Practice!

Salam Berpikir Tanpa Mikir,

Eka Wartana

Founder, Master Trainer, The MindWeb Way of Thinking

Professional Licensed Trainer, MWS International

Author: Relative-Contradictive, Berpikir Tanpa Mikir, To Think Without Thinking, MindWeb

Over 30 years of experience in various managerial positions

Website: www.mindwebway.com

#mindwebway #mindweb #berpikirtanpamikir #ekawartana #relativecontradictive #karyaanakbangsa #interconnection #intuisi #kesimpulan

Leave A Response »