Parkinson Yang Bukan Penyakit

Eka Wartana 30/10/2024 0
Parkinson Yang Bukan Penyakit

Oleh: Eka Wartana

Kedua “Law” ini ternyata saling berhubungan walau pencetusnya berbeda. Memang dalam hidup ini sering ada kreasi yang sama dari orang yang berbeda. Sesungguhnya mereka tidak saling menjiplak satu dengan lain, tapi karyanya serupa.

Tetapi, lebih banyak lagi orang yang doyan menjiplak karya orang lain dan secara langsung maupun tidak dan menimbulkan kesan seakan itu adalah karyanya sendiri.  

Dari 10 Murphy’s Law yang ada, ini yang paling dikenal banyak orang:

If anything can go wrong, it will”.

Selain ‘law’ ini masih ada beberapa Murphy’s law yang lain seperti:

Solving Problems: “Left to themselves, things tend to go from bad to worse.” (Masalah akan menjadi semakin parah kalau dibiarkan saja)

Working Under Pressure: Things get worse under pressure.” (Bekerja dalam tekanan, akan membuat keadaan menjadi lebih parah)

Time Management

 “The first 90 percent of a project takes 90 percent of the time; the last 10 percent takes the other 90 percent of the time.”

Diperlukan 90% waktu untuk menyelesaikan 90% dari pekerjaan (proyek). Sisa 10% dari pekerjaan memerlukan waktu yang sama, 90% (Aneh tapi nyata!).

Pada kenyataannya mungkin waktu penyelesaian yang 10% itu tidak sampai 90% tapi seringkali jauh lebih tinggi dari sisa waktu yang ada, yaitu 10%.

Dan mengenai Time Management inilah Law yang ada kaitannya dengan Parkinson’s Law:

Parkinson’s Law:

Work expands to fill the time available for its completion.”

Dalam kehidupan sehari hari sering kita lihat kenyataan berikut ini:

  • Semakin sulit suatu tugas membutuhkan lebih banyak waktu.
  • Kebanyakan orang cenderung menyelesaikan pekerjaan mendekati dead-line, batas akhirnya.
  • Semakin banyak waktu yang diberikan untuk penyelesaian tugas, semakin mundur saat memulai pengerjaannya dan semakin lama proses penyelesaiannya.

Secara psikologis orang berpikir:”Nanti aja ngerjainnya. Toh masih banyak waktu!” Saking santainya, akhirnya tugas itu malah terabaikan dan tidak selesai pada waktunya. Batas waktu pengerjaan yang terlalu lama cenderung mengarah pada penundaan (procrastination).

Pertanyaan isengnya: Apa hubungannya antara Parkinson’s Law dan penyakit Parkinson? Tidak ada!

Penyakit Parkinson adalah penyakit pada sistem saraf yang mengganggu kemampuan tubuh dalam mengontrol gerakan dan keseimbangan. Kondisi ini menimbulkan beragam keluhan, seperti tremor, kaku otot, hingga gangguan koordinasi.(Alodokter.com)

Penyakit Parkinsons ditemukan oleh Dr. James Parkinson.

Sedangkan Parkinson’s Law diperkenalkan oleh Dr. Northcote Parkinson, seorang ahli teori administrasi berkebangsaan Inggris dalam karya tulisannya Parkinson’s Law, or The Rising Pyramid (1957)

Eh, ternyata ada lho hubungan antara Parkinson’s Law dan Penyakit Parkinson. Ada yang tahu? Baru teringat The Law of Interconnection, Rahasia ke 7 dari Berpikir Tanpa Mikir. Segala sesuatunya ada hubungannya baik langsung maupun tidak langsung.

Kalau ada rekan rekan yang tahu, boleh komentar ya. Iseng iseng latihan interkoneksi.

Salam Berpikir Tanpa Mikir,

Eka Wartana

Founder, Master Trainer, The MindWeb Way of Thinking

Professional Licensed Trainer, MWS International

Author: Relative-Contradictive, Berpikir Tanpa Mikir, To Think Without Thinking, MindWeb

Over 30 years of experience in various managerial positions

Website: www.mindwebway.com

#mindwebway #mindweb #berpikirtanpamikir #ekawartana #relativecontradictive #karyaanakbangsa #interconnection #parkinsonslaw #murphyslaw

Leave A Response »