Oleh: Eka Wartana
Kehidupan manusia tidak pernah lepas dari aturan dan peraturan. Di situlah adanya batasan, mana yang boleh, mana yang tidak boleh. Mana yang boleh, tapi seberapa jauh ‘boleh’ nya.
Tapi yang namanya manusia, mudah tergoda untuk melanggar batas. Ada peraturan? Bisa diatur!
Batas apa saja yang sering dilanggar orang?
- Kecepatan. Ada sisi positive dan negative-nya. Dalam bekerja, semakin cepat semakin bagus…asalkan hasilnya bagus dan benar. Ngebut di jalanan? Berbahaya bagi diri sendiri dan orang lain. Ada yang terlalu cepat semakin parah: cepat marah, cepat tersinggung, cepat merasa kecewa.
- Kesabaran. Banyak yang bilang:”Kesabaran itu ada batasnya”. Tapi tetap saja ada orang yang mampu membuat orang lain ‘terpaksa’ melanggar batas kesabarannya…
- Kekuasaan. Orang yang berkuasa cenderung ingin terus menerus menambah kekuasaannya. Seakan kekuasaan dia itu tidak ada batasnya. Orang lain harus menyesuaikan diri dengan kemauannya. Kalau perlu peraturan diubah! Selalu ada pembenaran untuk hal hal yang tidak benar, dalam keputusannya.
Kalau sudah nafsu berkuasa, rasa malu sirna. Mukanya semakin tebal (tebal muka). Dia semakin pikun, suka lupa…lupa akan dirinya alias lupa diri!
- Stress. Batasan stress setiap orang berbeda-beda. Kebanyakan sumber stress itu dari orang lain. Tapi banyak juga orang menciptakan dan memperbesar sendiri stress-nya. Level stress yang berada dibawah titik maksimumnya sesungguhnya memberikan energi dan usaha yang meningkatkan prestasi. Tapi sesudah melewati titik maksimumnya, dia akan depresi, putus asa.
Sayang sekali banyak orang yang menurunkan titik maksimum stress-nya secara sadar maupun tidak.
Hal hal apa saja yang memengaruhi batas maksimum stress seseorang? Orang orang yang batas stress-nya rendah:
- Orang baper (bawa perasaan)
- Orang yang AQ (Adversity Quotient) nya rendah. Tidak punya nyali menghadapi tantangan.
- Orang yang kurang pengetahuan dan pengalamannya. Mereka sering stress dalam mengerjakan hal hal yang biasa bagi orang lain, tapi berat buat dirinya karena ketidak-tahuan.
- Orang yang emosional. Sedikit sedikit merasa stress. Semua orang adalah sumber stress bagi dirinya, kecuali dirinya sendiri.
Batas batas lain yang suka dilanggar orang bisa dilihat dari kehidupan sehari-hari. Contohnya:
- Belanja. Kalau sudah ke mall, lupa diri, semuanya ingin dibeli, entah diperlukan atau tidak. Uang habis? Bisa ambil kredit, bisa pinjam orang…masih ada pinjol (nah, yang ini sangat berbahaya!)
- Makan. Kalau sudah enak, segala makanan disikat habis. Soal risiko kesehatan, uang, itu urusan nanti…..Soal penampilan yang tak langsing, itu urusan nanti.
- Berat badan. Sudah sadar akan level BMI (Body Mass Index) nya tinggi, tetap aja tidak berusaha menurunkan bobotnya. Kebanyakan boss berat badannya tinggi, bukan?
- Tekanan darah. Sudah tahu hipertensi, masih juga hobi makan daging (berlemak pula!), makan yang asin asin.
Tapi ada lho batas yang tidak bisa dilanggar manusia. Apa itu? Batas usia. Manusia tidak bisa semaunya mengatur batas hidupnya. Tapi kenyataannya orang bisa juga mengurangi masa hidup-nya dengan dosa yang mengikutinya: bunuh diri.
Peraturan maupun aturan bisa diatur…..selama punya kekuasaan dan keberanian
Batas maupun batasan bisa dilanggar…..selama orang lupa diri.
Musuh utama dari pelanggaran batas ini adalah nafsu!
Makanya, kunci dari semua itu adalah: pengendalian diri.
Tahu batas dan tahu diri…..
Salam Problem Preventing,
Eka Wartana
Founder, Master Trainer, The MindWeb Way of Thinking
Professional Licensed Trainer, MWS International
Author: Relative-Contradictive, Berpikir Tanpa Mikir, To Think Without Thinking, MindWeb
Over 30 years of experience in various managerial positions
Website: www.mindwebway.com
#mindwebway #mindweb #berpikirtanpamikir #ekawartana #relativecontradictive #karyaanakbangsa #interconnection #peraturan #melanggarbatas #bisadiatur