Oleh: Eka Wartana
Pikiran nakal langsung menghubungkan Diderot Effect dengan Mak Erot Effect. Kenapa? Karena di dalam nama Diderot ada ‘erot’nya. Siapa Mak Erot itu, kiranya gak usah kita bahas ya, pada umumnya para pria tahu siapa dia (alm).
Kalau Diderot menyebabkan pengeluaran membengkak, maka Mak Erot membuat ‘rudal pria’ membengkak. Keduanya berkaitan dengan ‘nafsu’. Yang satu nafsu memiliki, yang satunya nafsu birahi.
Ada satu lagi yang bisa dikaitkan dengan Diderot: diporot(in). Alasannya, efek Diderot itu bisa morotin dompetnya. Mimpinya sih mau disorot terus, malah semakin melorot.
Sebelum membahas tentang apa itu Diderot Effect, kita intip dulu Diderot itu apa/siapa.
Denis Diderot adalah seorang filsuf Perancis yang menjadi sumber munculnya istilah Diderot Effect ini. Kisahnya bermula dari hadiah jubah merah yang mewah yang diterima oleh Diderot. Seketika dia merasa barang barang yang sudah dimilikinya tidak sesuai lagi dengan jubah mewahnya itu. Dia mengganti semua barang lamanya dengan yang baru yang lebih sesuai kemewahannya.
Dengan adanya fenomena Diderot Effect ini, saya melihat terjadinya perubahan perubahan seperti:
- Dari prinsip “need to have” menjadi “nice to have”
- Dari kesederhanaan menjadi kemewahan
- Dari kehidupan minimalis menjadi borjuis
- Dari saving (menabung), investing(investasi) menjadi ‘spending’ (boros belanja)
- Dari menghargai milik sendiri menjadi status, gengsi yang dilihat oleh orang lain.
Diderot Effect ini bisa membahayakan kehidupan keluarga juga lho! Seorang suami yang kebetulan berkenalan dengan seorang gadis cantik, langsung mau “mengganti” istrinya! Istrinya yang sederhana dan setia melayaninya, tersingkirkan oleh Diderot Effect. Beli mobil baru, perhiasan baru. Nah ending nya yang seru. Setelah duitnya habis, datanglah karmanya: si istri muda meninggalkannya, membawa serta semua harta yang tersisa….kalau masih ada!
Diderot Effect ini sering membuat orangnya sengsara karena kehabisan dana. Tapi dibalik itu, ada lho pihak pihak yang diuntungkan oleh Diderot Effect ini. Siapa? Orang sales! Mereka bisa menebarkan strategi cross-selling. Orang beli camera ditawari lensa keren, anti vibrasi, tas camera yang bagus, dan lain lainnya. Ada yang belum ditawarkannya itu objek fotonya yang cantik……��
Jadi, orang yang rentan dengan Diderot Effect perlu berhati hati dengan orang sales yang menggebu gebu memacu cross-selling…..
Lalu, apa ada hubungannya dengan Pinjol? Ada!
Orang yang sudah kehabisan dana dan belum mampu memuaskan dirinya akibat dari Diderot effect ini terus menerus membutuhkan dana ekstra. Kalau duit sudah tidak ada lagi, mereka bisa terjebak dengan pinjaman online.
Hal ini membuat masalahnya semakin parah tak terkendali. Saking putus asanya dia bisa mencoba cara cepat memperoleh duit yaitu melalui judol, judi online. Kalau sudah begitu, berakhirlah kehidupannya….
Jadi, kita semua perlu waspada dengan fenomena Diderot Effect ini. Gengsi jangan sampai mengalahkan akal sehat. Nafsu jangan sampai mengalahkan iman.
Barusan terlintas dalam pikiran, apakah ada Anti Diderot Effect ini? Ketika membeli satu barang yang harganya ekonomis tapi berkualitas bagus, dia terdorong untuk menyesuaikan pengeluarannya dengan cara yang ekonomis. Semua utang dilunasi, semua pengeluaran yang tidak perlu dibatasi.
Kalau Anti Diderot Effect ini ada, sebaiknya kita namain apa ya…..?
Salam Relative-Contradictive,
Eka Wartana
Founder, Master Trainer, The MindWeb Way of Thinking
Professional Licensed Trainer, MWS International
Author: Relative-Contradictive, Berpikir Tanpa Mikir, To Think Without Thinking, MindWeb
Over 30 year-experience in various managerial positions
Website: www.mindwebway.com
#mindwebway #mindweb #berpikirtanpamikir #ekawartana #relativecontradictive #karyaanakbangsa #interconnection #dideroteffect #makerot #nicetohave #needtohave #pinjol