Oleh: Eka Wartana
Negara mana yang bangsanya paling disiplin di dunia? Indonesia kah? Ternyata bukan!
Menurut zonatimes.com inilah negara yang paling disiplin di dunia:
- Singapore, 2. Jepang, 3. Jerman 4. Norwegia
Orang kita mengenal Belanda sebagai bangsa yang sangat disiplin. Termasuk disiplin untuk tidur siang. Ketika berkunjung ke Belanda beberapa decade yang lalu (ketahuan nih usiaku…), tidak ada toko yang buka di siang harinya. Ownernya dan pegawainya pada tidur siang!
Banyak yang menganggap bangsa Eropa lah yang terkenal disiplin. Tapi ternyata dua bangsa teratas yang paling disiplin adalah bangsa Asia: Singapore dan Jepang.
Singapore memang terkenal sejak lama dengan sebutan:”Singapore is called the fine country”. Memang sih bagus, indah, tapi itu adalah sindiran untuk Singapore yang hobi mengenakan denda ‘fine’ (denda) bagi pelanggar disiplin. Meludah, merokok di tempat yang salah akan kena denda. Salah parkir kena denda. Akibat terlalu ketatnya disiplin, banyak warga Singapore yang merasa stress. Lihat saja penampilan orang orang Singapore yang senyumnya mahal, selalu nampak serius….
Dampak dari disiplin yang terlalu ketat selain stress melangit: merosotnya kreatifitas.
Kenapa banyak orang kita yang kurang disiplin? Karena kita memiliki banyak kebun karet. Lho, kok bisa? Saking banyaknya produksi karet, jam pun seakan dibuat dari ‘karet’. Gak percaya?
Coba deh lihat. Acara yang katanya akan dimulai jam 8, baru mulai jam 9. Molor seperti karet. Jam yang berlaku adalah ‘jam karet’. Untuk mengatasi molornya acara, karena pesertanya tidak datang on-time, maka pesertanya dibohongi! Dalam undangan, disebutkan acara akan dimulai 7. Padahal, acara baru akan dimulai jam 8.
Saking seringnya seperti itu, peserta pun sudah tahu kalau dibohongi. Biarpun dalam undangan disebutkan mulai jam 7, mereka tetap aja datang paling cepat jam 8!
Kenapa sulit menegakkan disiplin? Karena adanya budaya tunggu menunggu. Mau meeting, tunggu pesertanya datang semua dulu. Kendaraan umum belum berangkat, menunggu penumpang dulu sampai penuh. Bioskop menunda pemutaran film karena penontonnya masih sedikit. Tugas belum selesai (diselesaikan), menunggu sampai dimarahi boss…..! Ups!?!
Budaya santai serta sikap permissive dan toleransi yang tinggi membuat disiplin jadi menguap karena sudah diselipin ke mana-mana….. Karyawan masuk kerja terlambat, dibiarkan. Pekerjaan tidak selesai pada waktunya, dimengerti. Atasannya kurang tegas? Atau atasannya yang memberi contoh disiplin yang diselipin?
Kebanyakan orang ingin memiliki kebebasan. I wanna be free!
Kebebasan itu perlu untuk membina kreatifitas, inovasi. Tapi disiplin juga perlu untuk menjaga agar tujuan dan rencana bisa dicapai. Kebebasan yang berlebihan bisa berbahaya karena membuat berbagai hal berantakan. Kebebasan itu perlu ada batasnya. Jangan terlalu ketat dan jangan terlalu kendur.
Kita boleh belajar dari bidang kesehatan. ‘Kebebasan yang radikal’ (baca: radikal bebas) bisa menjadi sumber penyakit kanker. Karenanya radikal bebas perlu dibatasi pertumbuhannya dengan antioksidan. Nah, antioksidan dalam kesehatan itu adalah disiplin dalam organisasi. Dan masih ada antibodi yang berperan melindungi tubuh. Ini diibaratkan peraturan di dalam organisasi.
Antioksidan dan antibodi menjaga kesehatan tubuh. Peraturan dan disiplin mengikuti peraturan itu menjaga kesehatan organisasi……
Jadi, disiplin itu perlu dijaga….bukan diselipin ataupun diplesetin…..
Caranya? Dua pilihan: perubahan dari diri sendiri (pengertian) atau dipaksa untuk berubah (hukuman).
Salam Problem Preventing,
Eka Wartana
Founder, Master Trainer, The MindWeb Way of Thinking
Professional Licensed Trainer, MWS International
Author: Relative-Contradictive, Berpikir Tanpa Mikir, To Think Without Thinking, MindWeb
Over 30 years-experience in various managerial positions
Website: www.mindwebway.com
#mindwebway #mindweb #berpikirtanpamikir #ekawartana #relativecontradictive #karyaanakbangsa #interconnection #disiplin #jamkaret