Oleh: Eka Wartana
The Power of Now adalah buku yang bagus sekali, karya Eckhart Tolle.
Buku itu mengajak pembaca untuk focus pada saat sekarang. Tidak ada gunanya mencemaskan masa depan, ataupun mengingat pengalaman buruk di masa lalu. Pendekatannya lebih ke arah emotional dan spiritual.
Kiranya kita perlu melihat sisi lain dari The Power of Now ini. Baik mengenai masa lalu, maupun masa depan. Baik dari sisi emosional maupun logical. Baik tentang hal yang baik maupun yang buruk.
Kalau melihat The Power of Now dalam arti sempit, orang bisa salah mengerti:
- Gak usah memikirkan masa depan. Tidak usah menabung/investasi. Yang penting hari ini, saat ini. (masa depan menjadi tidak menentu)
- Nikmati aja hari ini. Mengenai besok lihat besok aja. (terlambat untuk beraksi)
- Yang lalu, lupakan saja. Toh sudah terjadi. (kehilangan pembelajarannya)
Masa Lalu
Masa lalu adalah sumber pembelajaran di masa “Now” dan masa depan. Jangan ulangi kesalahan di masa lalu. Cari cara lain pada kesempatan lain yang ada di masa sekarang.
Sebaliknya pengalaman dan hasil yang bagus dimasa lalu dipakai sebagai pemicu prestasi di masa Now. Prestasi apa yang bisa ditingkatkan dan bagaimana meningkatkannya.
Kita jangan terfokus hanya pada gangguan perasaan, tapi juga melihatnya dari sisi logikanya.
Masa Depan
Masa depan akan menjadi “Now” juga di saatnya nanti. Jadi, untuk bisa menikmati “Now” di masa depan itu, perlu dipersiapkan saat ini. (“now” yang sekarang)
Apa dan bagaimananya seseorang di masa depan tergantung dari apa yang dilakukannya sekarang (Now). Semua kegiatan selayaknya mempunyai tujuan. Dan ini tidak pernah terlepas dari masa depan.
Dari sisi perasaan, bukan hanya rasa cemas yang ada dalam melihat masa depan. Tapi juga ada harapan tentunya. Kecemasan dalam skala tertentu membuat orang harus berbuat sesuatu untuk mencegah terjadinya apa yang dicemaskannya. Selain itu, dari sisi logika, semua orang perlu menentukan target yang ingin dicapai dalam kehidupannya.
Dan itu semua perlu dilakukan di saat Now ini. Apalagi kalau ada keinginan untuk melakukan visualisasi. Hal ini tidak pernah terlepas dari masa depan.
Kembali lagi, selain dari sisi emosi, perlu juga dilihat dari sisi logikanya.
Betul, The Power of NOW sangat penting. Tapi The Power of PAST dan FUTURE tidak kalah pentingnya.
Kalau kita mau senang, ya senang aja sekarang. Tentu boleh dong mengingat kenangan manis di masa lalu. Tapi kiranya tetap perlu berbuat sesuatu supaya bisa juga senang di masa depan (Future). Dengan melihat the FUTURE, kita bisa menerapkan Problem Preventing, menjauhkan masalah dari kehidupan kita.
“Yesterday is memory. Today is a mastery. Tomorrow is a victory” (The MindWeb Way)
Salam Relative-Contradictive,
Eka Wartana
Founder, Master Trainer, The MindWeb Way of Thinking
Professional Licensed Trainer, MWS International
Author: Relative-Contradictive, Berpikir Tanpa Mikir, To Think Without Thinking, MindWeb
Over 30 years experience in various managerial positions
Website:www.mindwebway.com
#mindwebway #mindweb #berpikirtanpamikir #ekawartana #relativecontradictive #thepowerofnow #pastandfuture #sisilain #emosidanlogika