Oleh: Eka Wartana
Ibaratkan mata uang, hidup kita ini bisa dilihat dari dua sisi. Ada sisi positive, ada sisi negative. Ada yang baik, ada yang buruk. Ada pertemanan, ada permusuhan. Ada yang beradab, ada yang biadab (?).
Apakah keduanya bisa berjalan dengan selaras? Mungkin bisa, tapi kiranya keduanya cenderung saling bertentangan.
Kehidupan manusia menunjukkan contoh contoh nyata tentang dua sisi ini. Penilaiannya tidak bisa hanya dengan mellihat dari satu sisi saja. Dan yang dilihat bukan hanya penampakannya, tapi juga dampaknya. Bukan hanya dari yang tersurat, tapi juga dari yang tersirat.
Pujian. Apakah memberi pujian adalah perbuatan baik? Baik atau buruk kah dampak dari pujian itu? Apakah pujian itu diberikan dengan tulus? Apakah seseorang memang layak dipuji?
Orang yang dipuji akan merasa senang, terlepas dari tulus tidaknya pujian itu diberikan. Pujian sering dipakai untuk pemicu motivasi. Prestasi yang tidak memperoleh pujian bisa melemahkan motivasi bahkan bisa mendemotivasi pengulangan, peningkatan prestasi.
Hal ini juga tergantung dari pribadi seseorang. Ada orang yang membutuhkan pengakuan dari orang lain atau atasannya. Tapi ada juga orang yang memiliki self-motivation yang didorong oleh aktualisasi diri (self-actualisation).
Di sisi lain, ada juga pujian basa basi. Ada niat dibalik pujian itu: yang baik dan yang serong. Ada yang sekedar untuk menyenangkan orang lain, menciptakan keakraban. Tapi ada juga yang bertujuan buruk: melemahkan, membuat orang menjadi lengah, lalai sampai menjerumuskan.
Niat lain dari pujian tidak tulus ini, bisa jadi untuk menimbulkan simpati dengan harapan adanya imbalan.
Jadi, nilailah pujian secara wajar dan proporsional. Jangan sampai mabuk kepayang…
Pekerjaan. Bagaimana biasanya reaksi seseorang ketika diberikan banyak pekerjaan? Kalau kebanyakan orang akan mengeluh, itu wajar saja karena pekerjaan yang banyak akan menyita banyak waktu dan energi. Belum lagi stress ketika harus memenuhi dead-line. Itu dilihat dari sisi negative-nya.
Adakah sisi positive dari tingginya volume pekerjaan? Lumayan banyak lho!. Misalnya: mendongkrak ketangguhan mental, mendorong untuk bekerja lebih cepat, memotivasi untuk membuat terobosan cara kerja supaya bisa selesai lebih cepat dan lebih baik. Dan tidak kalah pentingnya: mendorong prestasi kerja yang lebih baik dan terus lebih baik (continuous improvement). Tentunya ini ada hubungannya dengan perkembangan karier seseorang.
Olah raga. Ada orang yang malas kalau disuruh membersihkan rumah. Tapi begitu rajin dan semangat ketika bermain badminton atau olahraga kesukaannya. Keringatnya mengucur jauh lebih banyak dan lebih melelahkan daripada membereskan rumah. Tapi kok mau melakukannya dengan semangat ya?
Kenapa orang mau berlatih angkat berat”? Anehnya, beban latihannya malah ditambah terus tanpa ada yang meminta. Yang pasti angkat berat itu melelahkan. Tapi kok mau ya?
Apa sebabnya? Karena ada “imbalan” nya: otot semakin kuat dan postur tubuh semakin gagah. Jadi, di satu sisi meletihkan, di sisi lain menyenangkan dan menyehatkan.
Komunikasi. Cara kita memberikan tanggapan terhadap sikap orang lain juga ada dua sisi. Ada sikap baik yang dibalas dengan sikap baik. Ini biasa ya.
Ada pula air susu dibalas dengan air tuba, kebaikan dibalas dengan keburukan. Ini juga biasa, sering dilakukan orang yang lupa diri.
Nah, ternyata bukan hanya ada dua sisi saja. Ada sisi lain lagi: sikap buruk orang lain dibalas dengan kebaikan. Namun, orang yang mampu seperti ini sangat langka di dunia ini. Ternyata bukan hanya ada dua sisi, bukan?
Hanya Dua Sisi?
Apakah selalu (hanya) ada dua sisi di dalam kehidupan? Ternyata tidak. Ada yang positive, ada yang negative dan ada pula yang netral. Semua benda di dunia ini bisa dilihat dari berbagai sisi.
Banyak hal di dunia ini memiliki lebih dari dua sisi. Dari sisi warna, ada hitam, ada putih. Masih ada lagi warna warna lainnya: biru, merah, hijau, dll. Dari sisi bentuknya, ada benda cair ada benda padat, tapi masih ada bentuk benda lainnya: gas.
Kehidupan ini mengajak kita untuk melihat dari berbagai sisi. Karenanya, hal ini memberikan kita pilihan pilihan. Selalu ada opsi lain yang lebih baik.
Nampaknya, dua sisi sangat erat kaitannya dengan relativitas, bukan?
Salam Relative-Contradictive,
Eka Wartana
Founder, Master Trainer, The MindWeb Way of Thinking
Professional Licensed Trainer, MWS International
Author: Relative-Contradictive, Berpikir Tanpa Mikir, To Think Without Thinking, MindWeb
Over 30 years experience in various managerial positions
Website: www.mindwebway.com
#mindwebway #mindweb #berpikirtanpamikir #ekawartana #relativecontradictive #duasisi #sisilain #relativitas #dimensiwaktu