Oleh: Eka Wartana
Adakah jalan pintas untuk memperoleh fasilitas?
Nampaknya ada! Apakah melalui koneksi, nepotisme, sogokan atau karena nasib baik…. Yang pasti, di sini kita mengulasnya dari sisi yang lain, bukan jalan pintas.
Kalau mau memperoleh fasilitas, apakah jenjang karier, rumah, kendaraan, jaminan hari tua, medical, dan sebagainya, maka kita perlu melakukan sesuatu yang berbeda yaitu:
TINGKATKAN KUALITAS!
Kualitas apa yang perlu ditingkatkan?
- Kualitas diri. Tingkatkan competencies yang relevan. Belajar hal hal baru.
- Kualitas kerja. Apapun yang Anda lakukan, berikan yang terbaik.
- Kualitas pengendalian diri. Kendalikan emosi, baik ketika marah, kesal maupun di saat senang, puas. Jaga keseimbangan emosi dan rasio (logika)
- Kualitas interpersonal. Memahami orang lain, memperlakukan mereka dengan fair dan siap membantu ketika diperlukan.
Sesudah tahu kualitas apa saja yang perlu ditingkatkan, bagaimana dong caranya?
- Selalu tingkatkan kualitas untuk apapun yang dikerjakan.
- Bekerja dengan tuntas. Jangan biasakan diri untuk pending tugas.
- Menerapkan skala prioritas. Dahulukan yang penting, sebelum menjadi urgent.
- Bekerja keras dan cerdas
- Menjaga kerukunan komunitas
- Menjaga tata-krama dan sikap yang baik dan pantas
- Selalu mengembangkan kreatifitas. Selalu mencari terobosan baru yang lebih effsien.
- Mencegah masalah sebelum terjadi. Tingkatkan Problem Preventing Competency
Bagaimana kalau semua sudah dijalankan tapi fasilitas belum juga diperoleh?
Untuk itu ada pilihan:
- “Pecat” boss Anda, alias cari boss baru yang lebih baik.
- Jadilah boss sendiri, alias usaha sendiri.
- Siapkan sendiri fasilitas yang diinginkan.
Mencari boss baru (pekerjaan baru) memang tidak selalu mudah. Tapi dengan kualitas yang prima, mestinya perusahaan akan merekruitnya dengan senang hati.
Mau jadi pengusaha perlu berhati-hati. Sebaiknya jangan langsung berubah haluan. Mulailah berusaha sementara masih memiliki penghasilan tetap (pekerjaan). Setelah usahanya mantap baru “loncat”
Menyiapkan sendiri fasilitas yang diinginkan juga perlu ‘modal’ baik materi maupun kemauan. Modal kecil, tidak masalah, selalu ada ajalan keluarnya.
Caranya?
- Berhemat. Kencangkan ‘ikat pinggang’. Utamakan menikmati masa depan bukan masa sekarang. Happy boleh dan perlu setiap saat, tapi ber-happy-happy ria, belum saatnya. Nanti saja.
- Menabung. Bukan sekedar menyimpan uang, tapi menyiapkan modal awal untuk investasi.
- Investasilah sebisa dan sebanyak mungkin (ilmu dan material). Investasikan dana, apakah property, saham (hati hati kalau kurang paham tentang saham).
- Ambil kredit bank jika diperlukan. Kewajiban membayar angsuran ‘memaksa’ kita untuk mengerem pengeluaran. Saya berhasil memiliki rumah dengan kredit bank. Nilai rumah plus bunganya memang tinggi. Tapi tanpa kredit tetap menguntungkan karena: pengeluaran bisa di rem dan harga rumah naik terus. Kenaikan harga akhirnya bisa melewati total bunga bank yang kita bayarkan.
Semua point diatas itu sudah sering kita dengar. Tapi masih sangat jarang dilakukan oleh banyak orang. Anda bukanlah orang kebanyakan, tapi spesial. Karenanya, ayo mulailah sekarang!
Syukur syukur kalau usaha ‘menanam’ fasilitas ini mampu mengundang fasilitas dari perusahaan….. Investasi dalam ‘ilmu’ bekal yang bagus sekali untuk memperoleh fasilitas dari perusahaan.
Ilmu pengetahuan, competencies saja belum cukup untuk menjadi modal. Masih diperlukan hal hal lain. Apa itu? Passion!
Selalu berkolaborasi walaupun ditengah kompetisi!
Salam Problem-Preventing,
Eka Wartana
Author:
Relative-Contradictive dalam Profesi,
Berpikir Tanpa Mikir – Terobosan Cara Berpikir,
To Think Without Thinking – A Thinking Breakthrough,
MindWeb-A New Way of Thinking.
Founder and Master Trainer:
The MindWeb Way of Thinking
Problem-Preventing, The Advanced Competency – The MindWeb Way
#relativecontradictive #problempreventing #tothinkwithoutthinking #berpikirtanpamikir #karyaanakbangsa #aslikaryaindonesia #mindweb #fasilitas #kualitas #investasiilmu