Oleh: Eka Wartana
Akhir Maret 2023 lalu sempat berkunjung ke Ubud. Rupanya ada Monkey Forest di sana, hutan yang dihuni banyak monyet.
Sangat berbeda dengan monyet monyet di Sangeh atau Alas Kedaton yang suka merebut makanan dan benda benda pengunjung . Di sini monyet monyetnya sopan santun, tidak mengganggu pengunjung. Terlihat tersedia banyak makanan untuk monyet monyet itu.
Manusia juga mirip ya, yang akan diam kalau fasilitasnya dicukupi. Tapi sering juga timbul sikap serakah, tidak pernah puas. Monyet lebih sedikit tuntutannya….
Ternyata ada atraksi tarian juga di area Monkey Forest itu. Saat itu ada tari Barong. Begitu melihat aksi para penari dan pemain gamelan, langsung terlintas dalam pikiran mengenai Leadership.
Pemain gamelan dan gendang memainkan gamelan dan gendangnya dengan pas. Tinggi rendahnya nada, keras pelannya suara, cepat lambatnya tempo, semuanya bervariasi dan dijalankan dengan sangat kompak! Kok bisa kompak gitu ya, padahal tidak terlihat adanya sang “leader”. Konser punya dirijen (kementerian punya dirjen…he he he), makanya bisa serasi. Tapi tarian? Teamwork tanpa leader?
Para penarinya tidak kalah hebatnya. Mereka hafal gerakannya dan mampu menyesuaikannya dengan irama gamelan. Juga tidak terlihat ada “leader”nya. Mereka asyik menari tanpa memperhatikan gerakan pemain gamelannya. Yang pasti mereka memperhatikan suara gamelannya. Keren sekali!
Pertanyaannya:
- Kok bisa para pemain gamelannya dan penarinya begitu kompak padahal tanpa adanya dirijen (leader)?
- Apa hubungannya dengan organisasi? Organisasi tidak mungkin berjalan tanpa leader.
Dulu, kakak saya dr. Paula Jinny Andewi adalah penari Gebyar Terompong pertama di Bali (dan di dunia tentunya). Beliau diajarkan langsung oleh The Great I Ketut Mario, pencipta tari tarian Bali yang melegenda di dunia. Salah satu tarian ciptaannya adalah Tari Gebyar Terompong. (jadi teringat nyanyian Gebyar Gebyar karya Gombloh).
Menurut kakak saya itu, pemain gamelan itu punya leader juga tapi tidak terpantau oleh penonton (hidden leader). Para penarinya juga punya “hidden Leader”, penari yang lebih senior dan lebih kompeten.
Pada awalnya pemain gamelan maupun penari suka melirik ‘leader’nya supaya bisa beraksi dengan benar dan sinkron. Mereka masih dalam tahap ‘conscious-competence’. Setelah sering melakukannya, mereka sudah bisa bermain tanpa ‘arahan’ lagi dari leader-nya. Mereka sudah dalam tahap ‘unconscious-competence’ (sudah dalam tahap ‘berpikir tanpa mikir’).
Kalau para penari kita anggap frontliner dalam perusahaan dan para pemain gamelannya sebagai back-office staff. Di mana para boss besarnya? Yang pasti mereka bukan pemain gamelan, juga bukan penari.
Di dalam organisasi posisi leader-nya jelas. Organisasi bukanlah pertunjukan, bukanlah sesuatu yang rutin seperti tarian. Organisasi mengalami banyak variasi dalam menghadapi perubahan. Semuanya harus jelas adanya, termasuk struktur organisasinya, tugas dan tanggungjawab-nya, level of authority-nya, fungsi kontrolnya.
Terlepas dari itu semua, dalam setiap organisasi biasanya ada juga informal leader. Tanpa posisi, tapi punya pengaruh yang kuat. Dia adalah panutan para karyawan. Formal leaders/managers sebaiknya membina mereka ini mereka ini dalam menjalankan roda organisasi untuk mencapi tujuan.
Informal leaders ini adalah the hidden leaders…….
Tanpa jabatan, tapi bisa membina teamwork
Tanpa jabatan, tapi bisa membuat sesuatu terjadi atau tidak terjadi……
Untuk mencegah terjadinya masalah (problem preventing) dan menyelesaikan masalah (Problem Solving) rangkullah mereka ini.
Tahukah Anda…… siapa saja hidden leaders dalam perusahaan?
Salam Problem Preventing,
Eka Wartana
Trainer: Problem Preventing Training (new module, new approach)
When you need this training, you may contact: 081281811999
Founder The MindWeb Way of Thinking (Berpikir Tanpa Mikir)
Author: Relative-Contradictive dalam Profesi
#tothinkwithoutthinking #berpikirtanpamikir #mindwebway #mindweb #karyaanakbangsa #karyaorisinal #ekawartana #trainer #relativecontradictive #problempreventing #hiddenleaders #teamwork #gamelanbali #tarianbali #gebyarterompong #ketutmario