Sex Di Masa Pandemi
Oleh: Eka Wartana
Baru terlontar dalam pikiran: di masa pandemic ini, apa ya yang terjadi dengan kehidupan sexual orang yang terbiasa menjelajah kehidupan malam? Bagaimana kehidupan esex-esex nya? Kalau narkoba sih sepertinya masih bisa mereka nikmati dengan home-delivery.
Puasanya bukan hanya tanpa makan minum, tapi juga puasa sex. Apa yang terjadi dengan mereka yang tidak bisa menahan nafsunya? Bisa jadi istri di rumah yang menjadi pelampiasannya. Bisa bisa penduduk akan bertambah dengan BBB. Ini bukan Moody’s credit rating suatu negara lho, tapi BBB: bayi bayi baru.
Dalam situasi pendemi di masa Ramadhan ini, umat Muslim melakukan ibadah puasa. Sedihnya cukup banyak orang yang “puasa”nya rangkap. Selain berpuasa makan, minum, mengendalikan hawa nafsu, mereka juga “puasa” kerja, karena terkena PHK. Nah, kontradiksinya: Di saat banyak PHK dan pengangguran, biaya hidup justru meningkat, terutama ketika bayinya lahir! Belum lagi biaya ngidam si istri. Siapa tahu ngidamnya Wagyu Steak…..
Nih, ada lagi transisi yang lain. Dari SAH yang satu: Stay At Home ke SAH yang lain: Sex At Home. Eh, memangnya biasanya sex-nya di mana? Sama siapa….? Jangan ngeres dulu. Semasa normal, suami istri bisa saja jalan jalan ke tempat rekreasi lho.
Semoga SAH-SAH itu tidak berlanjut dengan SAH yang lain: Sekarat At Home, saking bosannya dan saking stress-nya.
Lalu, apa yang terjadi dengan para play-boy yang biasanya ngerayu dan nge-date para wanita di mall, kantoran maupun di jalanan….?
Mereka seringkali punya apa yang dinamakan “biaya kenakalan”, biaya yang dipakai untuk kencan dan menikmati kehidupan malam. Nah, ada kabar bagus buat orang yang boros dengan biaya kenakalan ini.
Orang yang berusia dibawah 45 thn akan diperbolehkan beraktifitas kembali. Mereka ini orang orang yang masih productive, baik untuk kerja siang, maupun kerja malam. Suka tidak suka, kehidupan sexual bisa menggeliat kembali, entah terang-terangan ataupun main tak umpet.
Pertanyaannya: akankah moral orang bisa menjadi lebih baik setelah pandemic Covid-19 ini berlalu? Toh, mereka sudah terbiasa “puasa” bersex-ria, terbiasa menikmati kehidupan siang sebagai ganti kehidupan malam?
Ataukah mereka akan kembali ke kehidupannya yang normal yang disebut dengan new normal? New normal yang lebih baik atau lebih buruk?
Ataukah mereka sudah belajar sex jarak jauh: sex distancing……? Virtual sex….?
Salam Berpikir Tanpa Mikir,
Eka Wartana
Professional Licensed Trainer (MWS International) with 33 yrs of managerial experience. Founder, Master Trainer, The MindWeb Way of Thinking
Author Berpikir Tanpa Mikir, To Think Without Thinking (English Edition), MindWeb (Indonesian & English Edition).
Training needs: eka.wartana@mindwebway.com, WA 081281811999
Book needs: WA 081281811999, Amazon.com, getscoop.com (ebook)
#berpikirtanpamikir #tothinkwithoutthinking #mindwebway #ekawartana #trainer #mindwebwayofthinking #puasa #sex #kehidupanmalam #phk #pengangguran #stayathome #sexathome #pandemi #newnormal