Konflik dan Sudut Pandang
Oleh: Eka Wartana
Sebuah benda bisa memberikan gambar yang berbeda-beda tergantung dari mana kita melihatnya. Sebuah gelas terlihat sebagai lingkaran, kalau dilihat dari atas. Gelas yang sama terlihat sebagai dua buah lingkaran, kalau dilihat dari bawah. Dan terlihat sebagai segi empat atau trapezium kalau dilihat dari samping. Semuanya melihat benda yang sama: sebuah gelas.
Begitu pula dalam kehidupan. Masing masing orang melihat dan menilai segala sesuatunya dari sudut pandangnya sendiri. Seringkali mereka menutup mata terhadap sudut pandang orang lain.
Cara pandang yang berbeda seperti inilah yang sering mengundang konflik, baik di dalam profesi, social, politik. Dalam politik agak berbeda karena ada pihak yang dengan sengaja melihat sesuatunya dari sudut pandang yang berbeda dari sudut pandang lawannya. Konflik seringkali memang sengaja diciptakan.
Dengan perbedaan persepsi, yang dicapai adalah win – lose (menang-kalah). Kemudian yang lose akan berusaha membalas dendam supaya bisa win, dengan berbagai cara. Pada akhirnya, semua pihak berada pada situasi yang merugikan: lose-lose.
Konflik bisa juga terbentuk di dalam diri seseorang. Ketika menghadapi masalah, dia merasa dunia ini tidak adil. Dia tidak melihat peluang yang ada. Ketika seorang karyawan diberi banyak tugas, dia merasa atasannya tidak suka padanya. Padahal, atasannya ingin mengembangkan potensinya melalui beban kerja, supaya dia berusaha mencari cara cara baru menuntaskan pekerjaannya, supaya dia melatih diri untuk bekerja lebih cepat.
Melihat sesuatu dari sudut pandang yang lain juga membuka pintu kreatifitas dan inovasi. Sayang ya kalau kreatifitas dan inovasi dibiarkan berlalu begitu saja, hanya karena berkeras untuk melihat dari satu sudut pandang saja. Padahal kreatifitas dan inovasi bisa memberi solusi untuk menyelesaikan konflik juga.
Nah, untuk menciptakan dunia dan kehidupan yang lebih damai dan tenang, alangkah baiknya kalau semua pihak selalu berusaha melihat berbagai hal dari berbagai sudut pandang. Masing-masing saling menghargai sudut pandang orang lain, dengan semua kelebihan dan kekurangannya.
Dengan cara itu semuanya bisa mencapai tujuan dengan win – win.
Yuk kita ciptakan “Conflict free community”
Salam Berpikir Tanpa Mikir,
Eka Wartana
Professional Licensed Trainer (MWS International) with 33 yrs managerial experience.
Founder, Master Trainer, The MindWeb Way of Thinking
Author Berpikir Tanpa Mikir, To Think Without Thinking (English Edition), MindWeb (Indonesian & English Edition).
Training needs: eka.wartana@mindwebway.com, WA 081281811999
Book needs: WA 081281811999, Amazon.com, getscoop.com (ebook)
#berpikirtanpamikir #tothinkwithoutthinking #mindwebway #ekawartana #trainer #mindwebwayofthinking #sudutpandang #konflik #winwin #winlise #conflictfree #community