Dungu
Oleh: Eka Wartana
Kata “Dungu” ini ternyata sudah dipakai juga pada abad ke 15. Ketika itu Copernicus, astronom, matematikawan mengatakan bahwa matahari itu pusat tata surya (heliosentris). Dan dia dikatakan dungu oleh seorang Teolog Jerman, Martin Luther (gak pakai ‘King’): “Si dungu itu akan mengacaukan seluruh ilmu astronomi“. (bayangkan teolog merasa tahu tentang tata surya….)
Akhirnya terbukti bahwa Copernicus benar, mataharilah yang menjadi pusat tata surya, bukan bumi. Jadi, yang dungu itu sebenarnya siapa? Yang jelas bukan Copernicus!
Kata ‘dungu’ popular lagi belakangan ini. Saya jadi tertarik nih, membahas tentang ‘dungu’ ini.
Einstein bilang “Everyone is a genius”. Kalau ikan disuruh memanjat pohon, semua orang akan menganggap ikan itu bodoh. Padahal ikan itu jagoan berenang, lho! (Ikan berani adu balap sama monyet lho!)
Nah, kalau orang sejenius Einstein bilang seperti itu, kok ada ya orang yang hobinya bilang ‘dungu’ kepada orang lain. Sesungguhnya yang dungu itu siapa ya?
Pandangan, pemikiran, pendapat seseorang akan selalu dianggap salah kalau dilihat dari sudut yang keliru. Nah, orang yang bagaimana yang tidak pernah mengerti sudut pandang orang lain yang berbeda? Ya, orang dungu lah……(Jadi geli sendiri….).
Kira kira kenapa ya ada orang yang hobi sekali melabel dungu untuk orang lain?
- Dia hanya menguasai satu bidang, yaitu bidangnya sendiri. Mungkin dia hebat dalam satu hal itu, tapi buta tentang kelebihan orang lain.
- Dia hanya bisa melihat dari sudut pandangnya sendiri, tidak mengerti sudut pandang lain.
- Dia ingin mengangkat dirinya tinggi tinggi dengan cara mudah: merendahkan orang lain.
- Dia tidak mampu dan tidak mau menghargai pendapat, pemikiran dan sudut pandang orang lain.
- Dia ingin menutupi kekurangannya sendiri dengan focus pada kekurangan orang lain yang sengaja dimanipulasinya.
- Untuk menguatkan komentarnya, seringkali dia melakukannya dengan cara yang berbau intimidasi.
Terlepas dari itu semua, cukup mengherankan ya, kok banyak juga orang yang kagum dengan orang yang suka mendungukan orang lain…..? Monyet akan terus menerus menyindir si ikan yang tidak pandai memanjat pohon…. Yang dungu itu si ikan atau si monyet kah?
Apakah orang yang tidak pandai matematika itu dungu? Tidak! Kecerdasan manusia itu macam macam.
Ada 9 macam kecerdasan manusia, menurut Howard Gardner:
- Naturalist (nature smart)
- Musical (sound smart)
- Logical-mathematical (number/reasoning smart)
- Existential (life smart)
- Interpersonal (people smart)
- Bodily-kinesthetic (body smart)
- Linguistic (word smart)
- Intra-personal (self-smart)
- Spatial (picture smart)
Sayangnya di masyarakat kita sudah tertanam pendapat bahwa murid yang tidak pandai matematika adalah murid bodoh. Padahal bisa jadi dia jago berolahraga, jenius bermain musik, pandai bersosialisasi, dsb.
Ayo kita mulai menghargai pemikiran orang lain dengan mencoba mengerti dengan melihat dari sudut pandang yang berbeda.
Eh, jadi terkoneksi dengan ilmu saya Berpikir Tanpa Mikir. Bisa jadi ada yang bilang saya ‘dungu’ ya….? Masak bisa sih berpikir tanpa mikir….?
Jadi teringat quote Einstein yang lain:
“Hanya ada dua cara untuk menjalani hidupmu. Pertama, dengan berpikir bahwa tidak ada keajaiban di dunia ini. Kedua, dengan berpikir bahwa segalanya adalah keajaiban”. (Albert Einstein)
Nah, “berpikir tanpa mikir” ini salah satu keajaiban yang sudah bukan ajaib lagi. Sudah banyak orang yang membuktikan bahwa itu bukan hanya slogan, tapi sangat mungkin dan mudah dipelajari dan diterapkan dalam profesi dan kehidupan setiap orang…..
Semoga “Berpikir Tanpa Mikir” tidak di cap dungu sebelum dimengerti oleh banyak orang, seperti yang dialami Copernicus (walaupun ulang tahunnya sama lho 19 Februari. Tahun lahirnya selisih 478 thn yang jumlah angkanya juga 19…!)
“ Maling berteriak maling, untuk menuding orang lain itu maling, |
Salam Berpikir Tanpa Mikir,
Eka Wartana
Professional Licensed Trainer (MWS Int) dengan 33 thn pengalaman managerial.
Founder: The MindWeb Way of Thinking, To Think Without Thinking
Author: To Think Without Thinking (English Edition), Berpikir Tanpa Mikir (Indonesian Edition), MindWeb– A New Way of Thinking (English dan Indonesian)
Website: mindwebway.com, FB: www.facebook.com/eka.wartana.5
IG: www.instagram.com/eka.wartana/
Training, Book Order: eka.wartana@mindwebway.com
#tothinkwithoutthinking
#berpikirtanpamikir
#tanpamikir
#themindwebway
#mindweb
#ekawartana
#training #trainer #dungu #heliosentris #howardgardner #intelligences #einstein #ikanmanjatpohon #jenius